BURNING BRIGHT adalah film straight to DVD. Namun kualitasnya tidak terlalu mengecewakan. Andalan film ini adalah aktris Briana Evigan yang beken di Sorority Row dan Step Up 2. Memang sih, Briana belum sekaliber aktris-aktris papan atas. Namun Briana makin menunjukkan kualitas akting yang memadai.
Diceritakan Johny Gaveneu membeli seekor harimau buas dari seorang bernama Howie (ingat gak Meat Loaf? Yup penyanyi ini jadi cameo) yang dalihnya ingin membuat Safari Ranch di properti warisan sang istri. Johny punya anak tiri cantik dan seksi yang akan mendapat beasiswa kuliah (Briana) dan si cantik ini punya saudara laki-laki cilik yang autis. Si cantik ini enggan meninggalkan sang adik yang baru ditinggal sang ibu. Keputusan akhirnya adalah menyekolahkannya ke sekolah khusus, namun ternyata uang muka untuk sekolah sang adik telah dikuras oleh sang ayah tiri.
Yang terjadi kemudian adalah sang ayah tiri sengaja membeli harimau untuk membunuh sang kakak adik malang ini. Tanpa sadar semua jendela dan pintu serta jalan keluar di tutup sang ayah dan ketika malam menjelang ia melepaskan sang harimau ke dalam rumah, sementara badai melanda di luar rumah.
Selebihnya penonton diajak menyaksikan perjuangan sang kakak yang berusaha keras menyelamatkan diri. Semakin mendebarkan ketika sang adik terjaga dan susah diatur lantaran autis.
Yup. Setting film ini dihabiskan didalam rumah berlantai dua saja. Ithonx mau tak mau membandingkannya dengan Panic Room, When A Stranger Calls, atau P2. Panic Room yg dibintangi Jodie Foster dan Kirsten Stewart bercerita tentang ibu dan anak yang berusaha menyelamatkan diri dari para perampok didalam rumah mereka. When A Stanger Calls tentang gadis babysitter yang berjuang menyalamatkan diri dari seorang pembunih di dalam rumah orang yg menyewanya, sedang P2 tentang gadis yang disekap di lantai parkir oleh seorang psikopat.
Dengan minimnya setting dan pemain, tumpuan hiburan adalah kucing-kucingan adu cerdas antara pemburu dan buruannya. Burning Bright berhasil membawa suasana ketegangan dan kebingungan karakter utama dengan baik. Harimau yang dipakai film.
adalah harimau asli sehingga membuatnya menjadi natural. Selama ini kita terus disodori film2 survival tentang manusia yang menjadi buruan hewan2 buas dengan ukuran jumbo (buaya, ular, serangga) yang memakai efek CGI sehingga terkesan mengada-ada. Untunglah, Burning BRight tidak seperti itu.
Secara keseluruhan, mengatakan film ini hebat adalah tidak logis. Banyak plot hole disana-sini. Namun tugasnya sebagai hiburan sesaat yang tidak perlu membuat penonton berkerut dahinya, film ini sudah sangat bain menunaikan tugasnya.
Diceritakan Johny Gaveneu membeli seekor harimau buas dari seorang bernama Howie (ingat gak Meat Loaf? Yup penyanyi ini jadi cameo) yang dalihnya ingin membuat Safari Ranch di properti warisan sang istri. Johny punya anak tiri cantik dan seksi yang akan mendapat beasiswa kuliah (Briana) dan si cantik ini punya saudara laki-laki cilik yang autis. Si cantik ini enggan meninggalkan sang adik yang baru ditinggal sang ibu. Keputusan akhirnya adalah menyekolahkannya ke sekolah khusus, namun ternyata uang muka untuk sekolah sang adik telah dikuras oleh sang ayah tiri.
Yang terjadi kemudian adalah sang ayah tiri sengaja membeli harimau untuk membunuh sang kakak adik malang ini. Tanpa sadar semua jendela dan pintu serta jalan keluar di tutup sang ayah dan ketika malam menjelang ia melepaskan sang harimau ke dalam rumah, sementara badai melanda di luar rumah.
Selebihnya penonton diajak menyaksikan perjuangan sang kakak yang berusaha keras menyelamatkan diri. Semakin mendebarkan ketika sang adik terjaga dan susah diatur lantaran autis.
Yup. Setting film ini dihabiskan didalam rumah berlantai dua saja. Ithonx mau tak mau membandingkannya dengan Panic Room, When A Stranger Calls, atau P2. Panic Room yg dibintangi Jodie Foster dan Kirsten Stewart bercerita tentang ibu dan anak yang berusaha menyelamatkan diri dari para perampok didalam rumah mereka. When A Stanger Calls tentang gadis babysitter yang berjuang menyalamatkan diri dari seorang pembunih di dalam rumah orang yg menyewanya, sedang P2 tentang gadis yang disekap di lantai parkir oleh seorang psikopat.
Dengan minimnya setting dan pemain, tumpuan hiburan adalah kucing-kucingan adu cerdas antara pemburu dan buruannya. Burning Bright berhasil membawa suasana ketegangan dan kebingungan karakter utama dengan baik. Harimau yang dipakai film.
adalah harimau asli sehingga membuatnya menjadi natural. Selama ini kita terus disodori film2 survival tentang manusia yang menjadi buruan hewan2 buas dengan ukuran jumbo (buaya, ular, serangga) yang memakai efek CGI sehingga terkesan mengada-ada. Untunglah, Burning BRight tidak seperti itu.Secara keseluruhan, mengatakan film ini hebat adalah tidak logis. Banyak plot hole disana-sini. Namun tugasnya sebagai hiburan sesaat yang tidak perlu membuat penonton berkerut dahinya, film ini sudah sangat bain menunaikan tugasnya.
0 comments:
Post a Comment