Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Thursday 30 December 2010

UGLY BETTY Season 4>>> From Poncho To Honcho >>> dan...Cerita pun Berakhir, Selamat Tinggal, Betty..!

Ugly Betty bukanlah satu-satunya adaptasi Yo Soy Betty LaFea, telenovela produksi Kolombia yang fenomenal itu. Jika kalian buka Wikipedia, maka tercatat tak kurang dari 20 negara mengadaptasi kisah gadis buruk rupa itu ke dalam banyak versi, termasuk juga Indonesia.

Yo Soy Betty LaFea (artinya kira-kira 'Akulah Betty, si buruk rupa) atau kita sebuat saja versi orisinil Betty, bercerita tentang gadis bernama Beatriz Pinson Solano atau pendeknya Betty yang (sebenarnya tidak buruk rupa) berpenampilan sangat tidak modis: poni tebal berminyak, rambut panjang tak teratur, berkacamata tebal, berkawat gigi dan selera busana yang sangat buruk. Betty lulusan universitas dan sangat brilian di bidang ekonomi, namun nasib membawanya bekerja di EcoModa, sebuah rumah mode ternama yang sedang diambang ke bangkrutan. Kepintaran Betty mampu menyelamatkan EcoModa, namun penampilan fisiknya membuat dirinya menjadi bulan-bulan semua orang diperusahaan itu, termasuk sang bos tampan Armando Mendoza.

Ratusan Episode membawa penonton menelusuri hari demi hari bagaimana Betty bergerilya di belantara fesyen dimana imej dan penampilan adalah segalanya. Liciknya Patricia, Marcela, dan Daniel menjadi bumbu tersendiri telenovela yang tayang dengan rating tinggi di RCTI ini. Belum lagi perseturan antar saudara yang memperebutkan EcoModa, intrik antar pacar-pacar Armando dan pertemanan pasang surut Betty dan teman-temannya yang 'tidak cantik'. Perlahan Betty mendapat banyak respek dari semua orang dan merebut hati Armando yang seorang playboy itu. Dan semua orang tahu akhir ceritanya. Betty dan Armando menikah dan bahagia.


Ugly Betty tidak mengadaptasi mentah-mentah Yo Soy Betty LaFea, namun hanya mengambil nyawa cerita dan memberi plot berbeda. Betty Suarez yang keturunan Mexico diceritakan pintar dengan penampilan sama persis dengan Betty Pinson Solano, melamar menjadi asisten editor sebuah majalah mode bernama MODE yang beroplah tinggi. Sang pemilik, Bradford Meade memilih Betty lantaran sang anak yang bakal mewarisi MODE suka sekali meniduri asistennya yang cantik. Awalnya Betty dianggap sebelah mata, namun perlahan membuktikan kalau dia mampu menjadi asisten yang handal walau sebenarnya ia bercita-cita menjadi editor majalah "berisi" dan bergengsi, bukan majalah fesyen.

Betty harus menghadapi Wilhemina Slater dan asistennya Marc yang super licik, penghinaan-penghinaan Amanda sang resepsionis, dan intrik antar keluarga yang berebut menjadi pemilik Mode. Sama halnya dengan Yo Soy Betty.., Ugly Betty lebih condong bergenre drama komedi walau Yo Soy Betty lebih membidik plot yang lebih serius. Betty di Ugly Betty digambarkan tidak se 'mengerikan' Betty di Yo Soy Betty. Betty Suarez kerap ditaksir cowok-cowok keren dan berulang kali menjalin hubungan serius dengan pria-pria yang tidak bisa dibilang jelek. Juga, Ugly Betty memberi porsi yang sangat-sangat besar untuk menceritakan keluarga Betty yang terdiri dari sang ayah Ignacio Suarez, sang kakak perempuan seksi Hilda Suarez dan anaknya Justin. Seperti yang dibilang tadi, Betty juga menjalin hubungan dengan beberapa pria sepanjang musim, mulai dari Henry, Gio, dan Matt. Dan inilah yang menjadi ganjalan banyak penonton. Jika Yo Soy Betty... menakdirkan Betty menikah dengan Armando, maka Ugly Betty dengan teganya tidak melakukan hal yang sama. Bahkan tanda-tanda Betty dan Daniel mulai menumbuhkan rasa cinta pun tidak pernah ada. Sang bos di Betty versi orisinil diceritakan sangat tengil dan menjengkelkan dalam konteks yang masih seru disaksikan, namun bos di Ugly Betty lebih terkesan lembut dan menyenangkan. Tapi tak apalah, mungkin perspektif orang Amerika beda dengan orang Kolombia yang lebih memanjakan pemirsa yang haus happy ending.


Menjabani empat tahun sebagai Betty Suarez, America Ferrera berhasil merampungkan tugasnya dengan sangat baik. Penonton mesti bersabar menyaksikan metamorfosisnya berubah menjadi cantik di 5 episode terakhir. Semua bintang yang memerankan keluarganya juga patut diacungi jempol dengan berakting sangat bagus.


Eric Mabius yang berperan sebagai bos-nya Betty, Daniel Meade tampil dengan baik dan penuh kharisma. Karakternya yang moody dan terkadang rapuh mampu membuat penonton bersimpati pada beberapa episode. Daniel diceritakan menikahi Molly, tunangan temannya. Namun Molly kemudian diceritakan meninggal akibat kanker membuat penonton berharap agar Betty nanti menggantikan posisi Molly, namun tak pernah terjadi.

Vannesa Williams adalah nyawa bagi serial ini sebenarnya. Penampilannya sebagai Wilhemina Slater yang licik dan penuh akal bulus sangat patut diapresiasi. Karakter Wilhemina benar-benar mengerikan namn tetap membuat penonton menantikan kehadirannya di setiap episode. Benar-benar karakter that we love to hate. Namun, karakter Wilhemina Slater tetap dibuat abu-abu sehingga dibanyak episode, penonton merasakan kepedihan, kelucuan, dan perasaan wanita besi ini.

Selebihnya, karakter-karakter lainnya mampu membuat cerita ramai dan enak diikuti. Amanda dan Marc yang kadang baik dan kadang licik cukup memberi warna. Christina, Ignacio, Hilda, dan Justin juga memberi cabang plot yang tetap proporsional sepanjang musim. Hadirnya pria-pria pemuja Betty: Henry, Gio dan Matt juga mampu menghidupkan karakter Betty sehingga lebih masuk akal.

Bintang-bintang tamu beken juga mewarnai sepanjang musim penayangannya. Salma Hayek yang juga produser serial ini tampil mengesankan. Eddie Cibrian, Adam Rodriguez, Shakira, dan beberapa lainnya lumayan berkesan juga

Sebagai sebuah dramedi yang di dua musim awalnya sangat fenomenal, Ugly Betty masih membawa nyawa telenovela. Telenovela 'menghalalkan' plot yang aneh dan tak masuk akal semisal mati kemudian ternyata masih hidup, anak yang dibuang, persaingan yang mengada-ada, terlalu banyak kebetulan, operasi kelamin yang sangat janggal, perselingkuhan yang tidak diketahui sebelum menikah. dan lain sebagainya. Dan Ugly Betty pun dengan tidak segan-segan mengadopsi sub-sub plot tersebut sehingga terkadang sangat tidak realistis.

Namun apapun juga, Ugly Betty mampu menjadi tontotan unik bagi banyak kaum minoritas di Amerika dan memberi inspirasi bagi orang-orang yang tidak punya fisik di atas rata-rata.

Bahwasannya, inner beauty adalah yang terpenting.

Tidak bersatunya Betty dan Daniel (jatuh cinta juga nggak) memang sangat disesalkan penonton yang masih membandingkannya dengan versi orisinil menjadi ganjalan tak termaafkan bagi banyak orang. Namun menutup cerita dengan sangat baik dan ending yang tidak menggantung harus juga diapresiasi dengan selayaknya karena penulis cerita sangat ingin melihat kepuasan penonton akan nasib semua karakter yang terlibat.

Bye Betty, thanks for the inspiration..!

>>Ithonx<<

Hawaii Five-O >>> Polisi-Polisi Rupawan Siap Beraksi..!!


Tulisan ini dibuat kelar menikmati satu episode pertama dari 12 episode yang telah selesai ditayangkan. Episode dibuka dengan adegan Steve McGarret yang memimpin rombongan ekstradisi penjahat kelas kakap, namun tiba-tiba Steve mendapat telepon dari kakak sang tahanan bahwa ayahnya mereka sandera dan menginginkan barter tahanan. Adegan kemudian berlanjut dengan diserangnya rombongan dan baku tembak yang mengakibatkan tewasnya sang tahanan. Kematian adiknya membuat sang kakak marah besar dan membunuh ayahnya Steve.

Adegan kemudian beralih ke pemakaman ayahnya Steve, sementara gubernur menginginkan Steve membentuk tim khusus untuk mencari tahu keberadaan Hesse yang merupakan penjahat kelas kakap dengan banyak bisnis haram. Steve kemudian bertemu Danny, detektif yang baru saja mutasi ke Hawaii. Danny juga disibukkan dengan masalah anak dan mantan istrinya. Dan penyelidikanpun membuat kedua orang yang cepat akrab ini bertemu Chin Ho dan Kono yang masih berkerabat dekat, dan masuk ke tim mereka.

Penyelidikan dan pengejaranpun dimulai. Kejahatan terkuak, penjahat tertangkap dan tewas. Dan mungkin formula seperti itu akan terus berulang di setiap episode.

Yang membuat serial ini segar tentu saja setting dan cast-nya. Berlokasi di Hawaii membuat serial ini banjir gambar-gambar indah pulau eksotis tersebut, dan juga cewek-cewek berbikini. Juga, empat aktor utamanya yang rupawan dan bertubuh indah menjadi nilai lebih.

Hadirnya serial kepolisian dengan ritme eksyen yang kental lumayan menyegarkan juga saat ini dimana serial-serial kepolisian lebih memprioritaskan dramalurgi dan mengandalkan terlalu banyakhal-hal prosuderal dan kecerdasaan yang berlebihan. Spin off-spin off CSI dan NCIS memang membuat drama kepolisian menjadi berbeda dan cerdas, namun penonton juga rindu dengan serial-serial dengan peran utama polisi-polisi kekar yang siap menghadapi penjahat-penjahat dengan bumbu eksyen seru layaknya serial-serial tahun 80an dan 90an. Mungkin inilah yang membuat Hawaii Five-O meraup 14 juta lebih penonton di episode awalnya.

Jika hiburan ringan dengan bumbu eksyen dan eksotisme adalah tujuan utama, maka Hawaii Five-O adalah pilihan tepat. Adegan dor-doran dan gebak-gebuk mungkin tidak sebanyak film-film layar lebar, namun sineas Len Wiseman yang sukses menggarap Die Hard dan Underworld mampu menyelaraskan cerita dan eksyen dengan proporsional.


Hanya dengan menonton satu episode kayaknya terlalu dini membicarakan perkembangan plot dan karakterisasi. Namun kayaknya Alex O'Loughlin yang berperan sebagai Steve McGerret sang pemimpin tim lumayan pas. Scott Caan yang berperan sebagai Danny lumayan berhasil dengan sisi komedinya, sementara Daniel Dae Kim yang kelar merampungkan perannya sebagai Jin di LOST tak terlalu bermasalah dengan pantai, hehe. Grace Park yang cukup seksi juga lumayan menggigit sebagai sepupunya Chin Ho (Daniel Dae) yang jago bela diri dan menembak.

Dan yang paling berkesan tentu saja hadirnya theme song asli yang membuat kita mau tak mau bernostalgia dengan versi klasiknya. Ah, memory.

>>Ithonx<<

Baca juga postingan ini:

New Hawaii Five-0 >>> Remake Yang Disesaki Bintang2 Keren


ETHAN HAWKE & DANE COOK MAIN DI SERIAL TV >>> Para Aktor Film Menyerbu Layar Gelas


Wednesday 29 December 2010

FALLING SKIES >>> Drama Serial Serangan Alien Yang Diproduseri Steven Spielberg !!


Dengan mendengar Steven Spielberg duduk sebagai produser serial paling diantisipasi ini saja sudah membuat jutaan penggemar sineas jenius itu senang bukan kepalang, apalagi di serial ini dibintangi mantan dokter muda tampan di ER, Noah Wyle yang ditemani oleh Moon Bloodgood (Terminator Salvation), Drew Roy (Secretariat), Maxim Knight (Brothers & Sisters), dan Seychelle Gabriel (The Last Airbender).

Noah Wyle berperan sebagai mantan dosen yang menjadi pemimpin para tentara dan penduduk sipil yang berperang melawan pendudukan para makhluk asing.

Nah, ini sinopsis resmi yang di rilis oleh TNT:

FALLING SKIES is an exciting new series from DreamWorks Television and executive producer Steven Spielberg. Noah Wyle (ER, TNT’s The Librarian movies) stars as a former college professor who becomes the leader of a group of soldiers and civilians struggling against an occupying alien force. Moon Bloodgood (Terminator Salvation) co-stars as Anne Glass, a therapist who works with the surviving children to help them cope with the traumatic situation. The series also stars Drew Roy (Lincoln Heights) as Hal and Maxim Knight (Brothers & Sisters) as Matt, Tom’s two sons; and Seychelle Gabriel (Weeds) as Lourdes, an orphaned teenager who helps run the group’s commissary. Will Patton (Armageddon, TNT’s Into the West) will play a recurring role as a fierce resistance fighter.

Gak sabar nunggu...!!

Sunday 26 December 2010

BIOPIK AUNG SAN SUU KYI SEGERA DIRILIS >>> Michelle Yeoh Memerankan Sang Wanita Tangguh Itu..!!


Sutradara Luc Besson segera merilis biopik Aung San Suu Kyi yang akan berjudul The Lady.

Starring Michelle Yeoh as Aung San Suu Kyi and David Thewlis as her late husband Michael Aris, The Lady details their love story as well as her political work.

No release date has been set yet but it has been announced for 2011.

Here is the official synopsis:

THE LADY is an extraordinary love story, that of a man, Michael Aris, and above all an exceptional woman, Aung San Suu Kyi, who will sacrifice her own happiness for that of her people.

Yet the infinite love that binds them will not vacillate despite the separation, the absences, the isolation and the brutality of the ruling military junta in Burma. THE LADY is also the story of a woman who became one of the modern icons of the fight for democracy.

THE LADY is an original screenplay by Rebecca Frayn, written after three years of research and interviews with Aung San Suu Kyi’s entourage, which allowed her to reconstitute for the first time ever the real story of Burma’s national heroine.

Can't wait to see it...!!

Saturday 25 December 2010

DEVIL >>> Jika Iblis Ada Diantara Kita..

Kelar membesut The Last Air Bender, penulis cerita merangkap produser dan sutradara asal India, M. Night Shyamalan kembali hadir ke habitatnya: menakut-nakuti kita dengan cara yang cerdas. Memang beberapa film ber-twist ending-nya terus dihujat para kritikus (Lady in The Water ataupun The Happening), namun tajinya di Hollywood tetap memberi angin segar dan film-filmnya tetap di tunggu.

Devil (disebut juga The Night Chronicles: Devil) berdasarkan cerita-nya M.Night Shyamalan sendiri, namun di tulis oleh Brian Nelson dan disutradarai oleh John Erick. Kalo sinopsis sih semua orang mungkin dengan mudah menemukannya dimana-mana, intinya ada lima orang yang terperangkap di elevator dan salah satu dari mereka adalah sang Iblis, dan satu persatu dari mereka tewas mengenaskan tiap kali lampu di dalam elevator padam.

Shyamalan dan timnya memang jago membuat misteri tetap terjaga hingga akhir film sehingga ritme film menjadi enak diikuti. Karakter yang terlibat dibuat begitu hidup sehingga penonton ikut terlibat dalam menebak-nebak yang manakah sang Iblis. Para aktor menjalankan tugasnya dengan baik dan memberi penampilan yang prima.



Chriss Messina yang memerankan Detektif Bowen di Philadelphia memang kurang gregetnya, namun tetap bisa membuat film ini berkesan. Sementara Logan Marshall-Green (kakaknya Ryan Atwood di The OC) cukup membetot perhatian dengan aktingnya di paruh akhir cerita.

Memang, Devil belum setara dengan karya Shyamalan lainnya semisal The Sixth Sense dan The Sign, namun keunggulan film ini tentu saja plot dan cara bertutur tanpa spesial efek berlebihan layaknya film-film thriller lainnya.

Dengan premis sederhana, plot mampu dibangun dengan menarik tanpa harus berlebihan menampilkan hal-hal supranatural layaknya film-film horror yang tipikal.

Good job, Manoj..!!

**Ithonx**

SKYLINE >>> Kali Ini, Alien Yang Menang...!!


Jika dua tahun silam kita pernah disodori film yang bikin pusing kepala lantaran kamera yang shaky berjudul Cloverfield, nah sekarang kita disodori film dengan premis mirip namun lebih mainstream.

Mau tak mau kita harus membandingkan Skyline dengan film alien super sukses lainnya, yaitu Independence Day. Namun Skyline membidiknya dengan sudut pandang ala Cloverfield dengan minimnya karakter, dan tidak tampil semengerikan penghancuran di War of The Worlds.

Di barisan bintang-bintangnya, penggemar serial televisi pasti sudah akrab dengan Eric Balfour (Haven dan 24), David Zayas (Dexter), dan Donald Faison (Scrubs) yang memainkan karakter-karakter yang tidak terlalu kuat.

Cerita di mulai ketika dua pasang kekasih yang melihat cahaya menyilaukan ketika sedang tidur, kemudian cerita mundur ke beberapa jam lalu. Pengenalan karakterpun mulai bergulir. Masalah klise antar kekasih semisal kecemburuan atau hamil ketika belum siap menghiasi plot. Dan kekacauanpun dimulai ketika alien-alien berkilauan turun dari langit dan tanpa belas kasihan memusnahkan umat manusia.

Sudut pandang film hanya dari beberapa orang survivor (or not) yang dilanda dilema apakah harus meninggalkan gedung atau harus bertahan. Yah, sangat mirip Cloverfield. Penonton tidak diberi penjelasan asal-usul para alien dan hanya disodori cerita beberapa gelintir karakter yang harus bertahan hidup ini saja.

Harus diakui, film seperti ini bisa membuat yang menonton kesal dengan plot yang menggantung dan tidak lugas, namun bisa juga membuat beberapa orang terkesan dengan cara bertuturnya. Saya termasuk satu dari sedikit penonton yang terkesan tersebut.

Efek spesial sangat proporsional dan menolong ritme film sehingga tidak membosankan. Namun disayangkan akting para aktor, baik pria maupun wanita, sangat datar dan tidak membuat emosi penonton tercabik-cabik.

Dengan segala kekurangan dan menggantungnya akhir cerita, Skyline masih tetap bisa menghibur kok. Bakal ada sequel??

Thursday 23 December 2010

ETHAN HAWKE & DANE COOK MAIN DI SERIAL TV >>> Para Aktor Film Menyerbu Layar Gelas





Ethan Hawke yang bermain bagus di film Training Day dan Before Sunrise (juga Before Sunset), akan mengawali karir televisinya di EXIT STRATEGY. Di serial yang bakal dibintangi serta diproduserinya ini, Ethan akan menjadi pemimpin sebuah tim yang terdiri dari 5 ahli profesional CIA yang mengambil alih tugas ekstraksi ketika sebuah operasi dianggap terlalu berbahaya. Di rencanakan serial ini akan ber-ritme prosedural dan tiap episode akan menampilkan krisis-krisis berbahaya di berbagai belahan dunia. Jika serial ini sukses, maka kita kan mendapat tontotan berkualitas semacam 24, apalagi dibintangi oleh Ethan..wuih...!!



Sementara si kocak Dane Cook bakal menjadi bintang tamu di serial baru yang langsung melejit HAWAII FIVE-O. Dane bakal bermain menjadi Danny, saudaranya William (Scott Caan) di episode mendatang. Meski di jadwalkan hanya hadir di satu episode, ada kemungkinan karakter Danny akan terus dihidupkan oleh Dane. Semoga akting kocak Dane mampu menyegarkan serial ini ya....I just can't wait...!! Baca postingan ini:

New Hawaii Five-0 >>> Remake Yang Disesaki Bintang2 Keren

Tuesday 14 December 2010

Golden Globe Nominations 2011 >>> Favoritmu Termasuk??


The categories are as follows and the nominees are (according to the Golden Globes official site):

MOTION PICTURE NOMINEES
BEST PICTURE (DRAMA)

* Black Swan
* The Fighter
* Inception
* The King’s Speech
* The Social Network

BEST PICTURE (COMEDY/MUSICAL)

* Alice in Wonderland
* Burlesque
* The Kids are All Right
* Red
* The Tourist

BEST ACTOR (DRAMA)

* Jesse Eisenberg, The Social Network
* Colin Firth, The King’s Speech
* James Franco, 127 Hours
* Ryan Gosling, Blue Valentine
* Mark Wahlberg, The Fighter

BEST ACTRESS (COMEDY/MUSICAL)

* Annette Bening, The Kids are All Right
* Anne Hathaway, Love and Other Drugs
* Angelina Jolie, The Tourist
* Julianne Moore, The Kids are All Right
* Emma Stone, Easy A

BEST ACTOR (COMEDY/MUSICAL)

* Johnny Depp, Alice in Wonderland
* Johnny Depp, The Tourist
* Paul Giamatti, Barney’s Version
* Jake Gyllenhaal, Love and Other Drugs
* Kevin Spacey, Casino Jack

BEST ACTRESS (DRAMA)

* Halle Berry, Frankie and Alice
* Nicole Kidman, Rabbit Hole
* Jennifer Lawrence, Winter’s Bone
* Natalie Portman, Black Swan
* Michelle Williams, Blue Valentine

SUPPORTING ACTOR

* Christian Bale, The Fighter
* Michael Douglas, Wall Street: Money Never Sleeps
* Andrew Garfield, The Social Network
* Jeremy Renner, The Town
* Geoffrey Rush, The King’s Speech

SUPPORTING ACTRESS

* Amy Adams, The Fighter
* Helena Bonham Carter, The King’s Speech
* Mila Kunis, Black Swan
* Melissa Leo, The Fighter
* Jacki Weaver, Animal Kingdom

DIRECTOR

* Darren Aronofsky, Black Swan
* David Fincher, The Social Network
* Tom Hooper, The King’s Speech
* Christopher Nolan, Inception
* David O. Russell, The Fighter

ANIMATED FILM

* Despicable Me
* How to Train Your Dragon
* The Illusionist
* Tangled
* Toy Story 3

SCREENPLAY

* Danny Boyle and Simon Beaufoy, 127 Hours
* Lisa Cholodenko and Stuart Blumberg, The Kids are All Right
* Christopher Nolan, Inception
* David Seidler, The King’s Speech
* Aaron Sorkin, The Social Network

FOREIGN-LANGUAGE FILM

* Biutiful
* The Concert
* The Edge
* I am Love
* In a Better World

ORIGINAL SCORE

* Alexandre Desplat, The King’s Speech
* Danny Elfman, Alice in Wonderland
* A.R. Rahmann, 127 Hours
* Trent Reznor and Atticus Ross, The Social Network
* Hans Zimmer, Inception

ORIGINAL SONG

* “Bound to You” from Burlesque
* “Coming Home” from Country Strong
* “I See the Light” from Tangled
* “There’s a Place for Us” from The Chronicles of Narnia: The Voyage of the Dawn Treader
* “You Haven’t Seen the Last of Me” from Burlesque

PRIMETIME TELEVISION NOMINEES
BEST TELEVISION SERIES – DRAMA

* “Boardwalk Empire”
* “Dexter”
* “The Good Wife”
* “Mad Men”
* “The Walking Dead”

BEST PERFORMANCE BY AN ACTRESS IN A TELEVISION SERIES – DRAMA

* Julianna Margulies, “The Good Wife”
* Elisabeth Moss, “Mad Men”
* Piper Perabo, “Covert Affairs”
* Katey Sagal, “Sons of Anarchy”
* Kyra Sedgwick, “The Closer”

BEST PERFORMANCE BY AN ACTOR IN A TELEVISION SERIES – DRAMA

* Steve Buscemi, “Boardwalk Empire”
* Bryan Cranston, “Breaking Bad”
* Michael C. Hall, “Dexter”
* Jon Hamm, “Mad Men”
* Hugh Laurie, “House”

BEST TELEVISION SERIES – COMEDY OR MUSICAL

* “30 Rock”
* “The Big Bang Theory”
* “The Big C”
* “Glee”
* “Modern Family”
* “Nurse Jackie”

BEST PERFORMANCE BY AN ACTRESS IN A TELEVISION SERIES –COMEDY OR MUSICAL

* Toni Collette, “United States of Tara”
* Edie Falco, “Nurse Jackie”
* Tina Fey, “30 Rock”
* Laura Linney, “The Big C”
* Lea Michele, “Glee”

BEST PERFORMANCE BY AN ACTOR IN A TELEVISION SERIES – COMEDY OR MUSICAL

* Alec Baldwin, “30 Rock”
* Steve Carell, “The Office”
* Thomas Jane, “Hung”
* Matthew Morrison, “Glee”
* Jim Parsons, “The Big Bang Theory”

BEST MINI-SERIES OR MOTION PICTURE MADE FOR TELEVISION

* “Carlos”
* “The Pacific”
* “Pillars of the Earth”
* “Temple Grandin”
* “You Don’t Know Jack”

BEST PERFORMANCE BY AN ACTRESS IN A MINI-SERIES OR MOTION PICTURE MADE FOR TELEVISION

* Hayley Atwell, “Pillars of the Earth”
* Claire Danes, “Temple Grandin”
* Judi Dench, “Return to Cranford”
* Romola Garai, “Emma”
* Jennifer Love Hewitt, “The Client List”

BEST PERFORMANCE BY AN ACTOR IN A MINI-SERIES OR MOTION PICTURE MADE FOR TELEVISION

* Idris Elba, “Luther”
* Ian McShane, “Pillars of the Earth”
* Al Pacino, “You Don’t Know Jack”
* Dennis Quaid, “The Special Relationship”
* Edgar Ramirez, “Carlos”

BEST PERFORMANCE BY AN ACTRESS IN A SUPPORTING ROLE IN A SERIES, MINI-SERIES OR MOTION PICTURE MADE FOR TELEVISION

* Hope Davis, “The Special Relationship”
* Jane Lynch, “Glee”
* Kelly MacDonald, “Boardwalk Empire”
* Julia Stiles, “Dexter”
* Sofia Vergara, “Modern Family”

BEST PERFORMANCE BY AN ACTOR IN A SUPPORTING ROLE IN A SERIES, MINI-SERIES OR MOTION PICTURE MADE FOR TELEVISION

* Scott Caan, “Hawaii Five-O”
* Chris Colfer, “Glee”
* Chris Noth, “The Good Wife”
* Eric Stonestreet, “Modern Family”
* David Strathairn, “Temple Grandin”

Monday 13 December 2010

AFI AWARDS 2010 >>> Favoritmu Termasuk??



The American Film Institute have announced their top 10 movies and TV programs of 2010. As usual, they forgo a ranking system and instead list each winner alphabetically. On the film side, we have Black Swan, The Fighter, Inception, The Kids Are All Right, 127 Hours, The Social Network, The Town, Toy Story 3, True Grit, and Winter’s Bone, with special awards for the British (and thus disqualified) The King’s Speech and Waiting For Superman. A fine list, and I don’t immediately see any egregious snubs.

The AFI only honored three TV programs with more than two seasons: Mad Men, 30 Rock, and Breaking Bad. The rest were new series (The Big C, Boardwalk Empire, The Walking Dead), one-offs (The Pacific, Temple Grandin), or standout sophomores (Glee, Modern Family).

AFI MOVIES OF THE YEAR

Inception-movie-poster

BLACK SWAN

THE FIGHTER
INCEPTION
THE KIDS ARE ALL RIGHT
127 HOURS
THE SOCIAL NETWORK
THE TOWN
TOY STORY 3
TRUE GRIT
WINTER’S BONE

AFI TV PROGRAMS OF THE YEAR

THE BIG C
BOARDWALK EMPIRE
BREAKING BAD
GLEE
MAD MEN
MODERN FAMILY
THE PACIFIC
TEMPLE GRANDIN
30 ROCK
THE WALKING DEAD


AFI SPECIAL AWARDS

THE KING’S SPEECH
WAITING FOR SUPERMAN

Sunday 5 December 2010

THE DEFENDERS >>> NIP/TUCK meets Boston Legal


Habis nongkrong bareng temen di mall, masuk ke gerai dvd bajakan, terus mataku yang indah menangkap serial 9 episode ini. Setelah di coba ternyata bagus gambarnya, namun ragu-ragu. Gak jadi beli deh akhirnya.

Karena penasaran, buka internet dan nemu beberapa review-nya, karena masih anyar banget, Imdb aja baru nampung 7 review yang rata-rata memuji drama komedi hukum ini. Ada sebuah review yg diberi judul "Nip/Tuck meets CSI Las Vegas. Menggelitik juga judulnya, namun Ithonx memutuskan memberi judul Nip/Tuck meets Boston Legal.

Lho kok Nip/Tuck? Jelas banget kalo cover dan poster di atas nyontek abiz Nip/Tuck. John Belushi dan Jerry O'Connell berpose ala Sean dan Sebastian, para dokter bedah plastik populer itu. Perhatikan cover Nip/Tuck ini, persis gak?



Ternyata karakterisasinya pun gak jauh beda. Dua pengacara dalam The Defenders ini punya sifat yang bertolak belakang. Satu sangat berdedikasi, satunya sangat flamboyan dan playboy. Hayo, sama kan?? Kalo dengan Boston Legal mungkin cuma unsur drama komedi yang cerdas-nya aja.

Tapi belum nonton nih, besok ke mall lagi dan beli. HARUS. Kemudian bakal cerita disini. Di tunggu ya..!!

Saturday 4 December 2010

LIFE UNEXPECTED >>Juno Meets Gilmore Girls >>> Tak Ada Season 3 Buat Shiri dan Kerr...!!!


Drama satu ini tampaknya menjanjikan. Memang dvd-nya belum nyampe ke tangan dan ditonton walau sudah dipesan, tapi bad news datang tiba-tiba karena tvfinale.com mengabarkan kalau drama ini akan dihentikan. Ini beritanya:

Though The CW hasn’t announced that struggling drama is officially over, the studio has subtly confirmed the cancellation.

The TV show was renewed for a second season last spring despite middling ratings. Season one averaged a 1.6 rating in the target 18-34 female demographic and two million viewers. The network no doubt hoped that it would catch on in season two but that hasn’t happened.

Viewership for Life Unexpected has dropped dramatically this season and the show’s been averaging a 1.2 rating with 1.5 million total viewers. It’s easily the lowest-rated show on the network and the only series that didn’t receive a pickup for the back nine episodes. The final installments of the season will air in January.

Warner Bros. has now announced that Life Unexpected: The Complete Series will be released on April 5, 2011. It will contain all of the episodes from seasons one and two as well as a pair of featurettes, deleted scenes, and a gag reel. The set will retail for $59.98.

Word is that writers have had enough notice to at least wrap up most of the show’s ongoing storylines. We’ll have to wait and see to find out if they satisfy viewers.

Life Unexpected sendiri bercerita tentang seorang remaja putri bernama Lux yang tinggal di panti asuhan yang ingin mencari orang tua biologisnya. Kemudian diketahui kalau orang tuanya masih sangat belia karena hamil ketika masih remaja. Cerita pun bergulir ketika Lux menemukan dan masuk ke kehidupan orang tua biologisnya yang baru saja memulai hidup mereka.

Alasan utama Ithonx ingin menonton serial ini adalah hadirnya Kerr Smith (Dawson's Creek) dan Shiri Appleby (Roswell) yang belum lewat satu dekade berperan sebagai remaja, kini menjabani peran sebagai ortu belia.

Untungnya, jauh-jauh hari para penulis diberitahu kalau serial ini akan dihentikan, sehingga mereka punya waktu memikirkan dan menuangkan episode terakhir, sehingga tidak menggantung layaknya serial-serial lain.

Semoga dvdnya nyampe senin ini, so bisa ditonton dan di share di sini ya..

(Ithonx)

ADA APA DENGAN FFI 2010 >>> Kisruh Karena Ditunggangi??


Baca post ini dulu ya:

SANG PENCERAH >>> A Great Film About A Great Leader >> Kok Bisa-bisanya Gak Masuk FFI 2010?

KFFI Pecat Dewan Juri FFI 2010

Buntut dari pembatalan pengumuman nominasi film panjang FFI 2010 pagi ini dalam acara Dashyat yang disiarkan langsung RCTI saat ini, Komite Festival Film Indonesia (KFFI) memecat dewan juri FFI 2010. Spekulasi yang beredar sepanjang Sabtu kemarin, Dewan Juri FFI 2010 hampir pasti tetap pada pendiriannya memasukkan film “Sang Pencerah” dalam daftar nominasi FFI yang mereka akan diumumkan Minggu pagi ini di Batam.

Spekulasi yang beredar secara bisik bisik di kalangan terbatas rombongan FFI di Batam semalam, disebut sebut film garapan sutadara Hanung Bramantyo itu akan menyabet 9 kategori nominasi. Antaranya, untuk penyutradaraan, pemeran utama atas nama Lukman Sardi, pemeran pembantu atas nama Slamet Rahardjo. Sang Pencerah juga menyabet nominasi Film Terbaik FFI, bersaing dengan film Alangkah Lucunya Negeri Ini, yang disutradarai Deddy Mizwar. Namun, tidak satu pun pihak yang berkompeten yang memberi konfirmasi soal itu.

Sebelumnya Film Sang Pencerah tidak lolos seleksi untuk diajukan kepada Dewan Juri. Bahkan ketika Komite Seleksi menambah dua judul lagi untuk memenuhi persyaratan jumlah film seleksi sesuai Pedoman FFI, Sang Pemcerah tetap tak lolos. Kenyataan itulah yang menimbulkan kontroversi.

Dewan Juri yang merespons protes kalangan perfilman lalu memutar film tersebut.

Dengan dibatalkannya pengumuman nominasi film panjang FFI 2010 maka batal pula Sang Pencerah diumumkan sebagai film yang masuk nominasi. Tayangan Dashyat hanya mengumumkan nominasi untuk Film Pendek dan Dokumenter.

Sumber:

http://cekricek.co.id/kffi-pecat-dewan-juri-ffi-2010/


Sang Pencerah Film Terbaik 2010 versi Juri FFI yang Dipecat

Dewan Juri “versi lama” alias versi yang dipecat, yang diketuai Jujur Prananto, menetapkan “Sang Pencerah” sebagai film terbaik FFI 2010.

Dewan Juri dengan anggota Nur Hidayat, Marselli Sumarno, Seno Gumira Adjidarma, DR. Salim Said, Rima Melati, dan Anto Hoed, menilai penetapan Sang Pencerah oleh juri yang dicoret justru memberi bobot pada film tersebut

Dalam sebuah konferensi pers di Sekretariat FFI, Gedung Film, Jalan MT. Haryono, Jakarta, Jumat (3/12) malam, film karya sutradara Hanung Bramantyo itu meraih sembilan penghargaan : (1) Film Terbaik, (2) Pemeran Utama Pria Terbaik, (3) Sutradara Terbaik, (4) Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik, (5) Penata Sinematografi Terbaik, (6) Penata Artistik Terbaik, (7) Penata Suara Terbaik, (8) Penyunting Terbaik, dan (9) Musik Terbaik.

Selain Sang Pencerah, Dewan juri “lama” juga memberi penghargaan khusus untuk Minggu Pagi di Victoria Park, karya Lola Amaria.

Pengumuman tersebut, menurut Jujur Prananto, merupakan bentuk pertanggungjawaban Dewan Juri “lama” kepada seluruh masyarakat Indonesia, setelah pemecatan mereka oleh KFFI, Rabu (1/12) lalu.

Seno Gumira Ajidarma, salah seorang juri “lama” mengatakan, Sang Pencerah memang pantas menerima 9 Piala Citra. Meski KFFI telah memecat mereka, film itu tetap akan menjadi yang terbaik.

“Saya kira pemberhentian (kami) tidak mengurangi apa-apa untuk Sang Pencerah. Dengan segenap peristiwa yang melatar-belakanginya Sang Pencerah malah mendapat kemenangan historis. Pemecatan juri justru menambah bobot film tersebut,” katanya.

Dewan juri “lama” dipecat KFFI karena memasukkan Sang Pencerah ke dalam nominasi, yang sebelumnya dinyatakan tidak lolos oleh Komite Seleksi. Mereka bersikukuh karena Pedoman FFI yang menjadi landasan tugas Dewan Juri memang tidak melarang itu dilakukan.

Pemecatan Jujur cs tampaknya bakal memicu kontroversi baru karena di tempat yang sama, Ketua KFFI Niniek L. Karim mengaku tidak pernah menandatangani surat pemecatan mereka.

Niniek L Karim juga mengatakan, ia tak pernah merasa menandatangani surat pengangkatan juri baru. “Saya telah meminta Lebbas Widdar (koordinator bidang penjurian) untuk menunda pengumuman nominasi,” katanya.

Permintaan Niniek tampaknya tak ditanggapi, karena Dewan Juri “baru” telah mengumumkan nominasi di sela-sela acara musik Dahsyat (RCTI) tadi pagi. Dengan alasan itulah, Jumat sore, Niniek akhirnya menyatakan mundur sebagai Ketua KFFI

Source:
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/12/04/sang-pencerah-film-terbaik-2010-versi-juri-ffi-yang-dipecat

GRAVITY >>> Album Baru Westlife Yang Katanya Beda...!!

Usia Westlife sekarang sudah menginjak ke 12 dan album Gravity ini adalah album mereka yang ke 11, maka bisa dibilang kalau boyband satu ini benar-benar produktif merilis album ya.

Sebagai boyband, Westlife sudah terbiasa di hina dan diremehkan, padahal kalau mau jujur, boyband satu ini memperlihatkan kualitas vokal dan musikalitas yang makin mantap seiring bertambahnya usia personilnya.

Rasa-rasanya belum lama juga kita menikmati album Where We Are yang cuma mengeluarkan single semata wayang What About Now, sekarang tiba-tiba sudah ada album baru yang katanya berbeda. Beda Apanya ya??

Pertama, album ini diproduseri oleh John Shanks yang berhasil 'meledakkan' album Take That dan pernah memproduseri Kelly Clarkson, Bon Jovi, dan Celine Dion. Kedua, beberapa personil mulai unjuk kemampuan (katanya selama ini terkubur) menulis lagu dan bermusik. Juga Mark Feehily beserta pasangan gay-nya ikut bertindak sebagai creative director dan photographer.

Namun ternyata album ini adem ayem saja disini ya. Berikut adalah daftar lagu di album Gravity:

Album ini hanya memuat dua tembang daur ulang yaitu Chances yang aslinya milik Athlete dan The Reason yang fenomenal itu (milik Hoobastank). Sementara Too Hard To Say Goodbye dan Closer diciptakan oleh para personil Westlife. Di pilih sebagai single andalan adalah lagu Safe yang memang enak dinikmati. Lagu ini benar-benar beciri khas Westlife.

Jika memang harus dibilang beda, memang ada bedanya dari album sebelumnya. Banyak lagu-lagu yang bertempo edgy dan sedikit electro pop seperti pada lagu I Will Reach You atau Nobody Is Gonna Sleep Tonight. Highlight terbaik adalah lagu cover version-nya Hoobastank yang berjudul The Reason yang dibawakan dengan sangat pop tanpa tergesa-gesa. Lagu Too Hard To Say Goodbye yang diawali dengan suara Kian dan Nicky juga semakin personal dengan lirik-lirik menyentuh tentang kepergian dua ayah personil Westlife.

Difference In Me juga menyentuh dengan tempo sedang dan suara Shane yang sengaja dibuat parau membuat lagu ini menyayat.

Vokal Mark terdengar sangat matang seperti pada lagu Tell Me It's Love (juga pada album sebelumnya di lagu Talk Me Down), sementara Shane makin berkilau dengan vokalnya yang tetap terjaga, misalnya ketika mengawali lagu Safe yang sangat indah itu.

Yang terus mengikuti perkembangan Westlife, album ini wajib dimiliki lantaran kematangan bermusik mereka makin menjadi-jadi dan ekstensinya makin mantap. Bayangkan, hampir 13 tahun bertahan. Jadi, sudah saatnya cemoohan harus berganti pujian yang bertubi-tubi kepada pria-pria tampan ini. Coba pikir, apa masih ada boyband yang masih produktif seperti mereka. bahkan menurut berita, Bryan McFadden ingin bergabung lagi setelah tujuh tahun hengkang, namun Westlife sepakat bilang "No, Thanks".

Buat para pecinta Westlife yang pernah menggilai namun berhenti setelah popularitas mereka menurun di Asia, coba dengarkan lagi album ini, mereka bukan sekedar menyanyikan lagu-lagu cheesy lagi sekarang.

Keep singing, lads..!!

P.S: baca post ini:

12 TAHUN WESTLIFE >>>> Boyband 90-an Yang Masih Tersisa


Friday 3 December 2010

RESIDENT EVIL 4: AFTER LIFE >>> Prison Break of Zombieland..!!

Entah apa yang salah dengan jilid ke empat petualangan Alice ini, pokoknya saya tidak merasakan thrill yang sama ketika saat pertama menyaksikan jilid satu dan dua.

Berharap banyak akan berbeda dengan hadirnya Wentworth Miller dan kembalinya Ali Larter yang kebetulan keduanya adalah bintang serial televisi favorit saya ternyata tidak membuat film ini menjadi berkesan.

Peran Alice menjadi kadung lengket dengan Mila Jovovich. Entah apa akan masih ada yang menonton jika Alice diperankan aktris lain. Karekter super hebat ini tiba-tiba saja menjadi tidak menyenangkan lagi untuk saya nikmati. Semua terasa mudah diatasi oleh sang jagoan ini dan ini menjadi bumerang bagi plot film secara keseluruhan. Makin lama Alice makin kehilangan ekpresi dan emosi sehingga tidak enak dinikmati.

Eksplorasi terhadap karakter Claire (Ali Larter) juga terlalu dangkal. Claire di buat amnesia sedemikian rupa tanpa pengembangan karakter yang berarti. Hadirnya karakter Chris sang kakak (Wentworth Miller) tidak juga membantu plot ini menjadi lebih menarik. Wentworth tidak menunjukkan kemajuan akting yang memadai. Lepas dari peran napi di Prison Break, malah masuk lagi ke peran tipikal yang tidak mengharuskan dirinya berdialog lama-lama. Terus terang saja, siapa pun bisa mengambil peran ini jika karakternya sedangkal itu.


Para survivor lain benar-benar parah. Terjadinya pengulangan plot sebenarnya bisa termaafkan, namun kali ini benar-benar parah karena penonton tidak dibuat bersimpati dengan mereka sehingga ketika satu persatu terbantai oleh para zombie, penonton hanya melongo tanpa merasa kasihan sama sekali. Bandingkan dengan jilid 1,2, dan 3 yang menegangkan itu. Ketika satu persatu harus di bantai para zombie, kita dibuat deg-degan sambil berharap mereka selamat. Ingat ketika tokoh yang dimainkan Ashanti dan Oded Fehr (atau Michelle Rodriguez di jilid satu) di jilid ketiga harus tewas?? Betapa penonton menyayangkan kematian mereka, dan di jilid empat ini penonton tidak merasa seperti itu karena penulis cerita tidak mengeksplorasi karakter mereka satu persatu.

Satu jam pertama kita dibuat bosan dengan pencarian Alice terhadap para survivor yang di jilid sebelumnya diceritakan selamat. Dan untuk kemudian bertemu Claire yang hilang ingatan. Melalui flashback Claire-lah kita tahu benang merah jilid ketiga dan keempat ini. Kemudian Alice menemukan para survivor lain yang berada disebuah gedung yang dikelilingi para zombie. Selebihnya cerita bisa dengan mudah ditebak.

Di sini sosok para zombie tidak lagi menjadi 'peran utama'. Penonton tidak diberi penjelasan pasti mengapa para zombie kini sudah bermutasi. Jawaban pastinya mungkin bisa ditemukan oleh para gamers atau sinopsis-sinopsis yang bertaburan di internet.

Jilid keempat ini nampak seperti sebuah serial teve yang sesudah kelar menyaksikannya kita menunggu lanjutannya, namun tanpa rasa penasaran. Hadir dengan teknologi 3D, membuat terlalu banyak slow motion yang mengganggu intensitas ketegangan (yg kurang tegang).

Jika memang akan berlanjut lagi ke jilid kelima, niat menontonnya memang masih ada, namun tetap saja 3 jilid pertama tetap menjadi yang terbaik. Perbaikan di sektor plot dan eksplorasi karakter wajib dilakukan. Jilid satu luar biasa seram dan menegangkan, Eric Mabius tampil mengesankan. Jilid kedua tetap terjaga karena setting yang sudah 'naik' ke dunia atas. Jilid ketiga tetap seru dangan banyaknya adegan kejar-kejaran dan hadirnya Ashanti dan Oded Fehr yang harus tewas disini. Dan jilid keempat, benar-benar parah, atau karena memakai teknologi 3D maka sisi cerita menjadi terabaikan? Entahlah.

Thursday 2 December 2010

BEING HUMAN >>> Diboyong Ke Amrik >>> Ada Sam Witwer dari Smallville...!!!



For those who haven't known yet, Being Human is a British supernatural drama comedy television series. It is about three twenty-something characters sharing a hoise in Totterdown, Bristol, trying to live a normal social life, despite being a vampire, a werewolf and a ghost respectively.

(Being Human, British version)

It's already in its second season and this series is one of the most popular shows on BBC’s iPlayer.

And....
SyFy is ready to premiere the remake, yaaay...!! That being said, the network has announced the premiere of the US version of the series on Monday, January 17th.

The three friends are:
Sam Witwer (Smallville), Meaghan Rath (The Assistants), and Sam Huntington (Superman Returns).

I just can't wait to watch...!!!

Watch the cool trailer here:

Wednesday 1 December 2010

MERRY CHRISTMAS II YOU >>> Mimi At Her Best >>> Si Pemilik 5 Oktaf Kembali Memukau

Sang diva kembali merilis album...!!

Ini adalah album christmas kedua yang dirilis Mariah Carey. Album christmas sebelumnya, Merry Christmas, dirilis tahun 1994 dan mencetak rekor sebagai album christmas terlaris dan lagu All I Want For Christmas Is You menjadi lagu christmas paling banyak di putar di radio dan di televisi sepanjang dekade 90 an hingga saat ini.

Setelah 16 tahun, Mimi akhirnya merilis kloning album fenomenal tersebut dengan membubuhkan 'II' sebagai penanda bahwa album ini adalah sequel dari album 1994 itu.

Hampir satu setengah dekade Mariah Carey mengubah cara bernyanyinya secara bertahap. Album-album komersilnya terdengar urban dan hip pop, dengan campuran rap dan kadang tedengar 'engineered' dan lengkingan oktafnya makin jarang diperdengarkan atau paling-paling hanya diakhir lagu saja. Maka tak heran banyak yang mengira bahwa Mariah Carey mengalami degradasi pada vokalnya yang luar biasa fenomenal itu. Whistle Register, Vokal Akrobatik dan Melisma yang menjadi ciri khas nya di dekade 90an makin kendor. Apalagi tahun kemarin Mimi baru melepas album Memoirs of Imperfect Angels, yang 'miskin' vokal yang sangat powerful (dibandingkan album2 sebelumnya). Benarkah Mariah Carey sudah kehilangan suara emasnya?

Album Merry Christmas II You ini menjawab semua pertanyaan tersebut. Mariah melepas semua atribut rap, hip hop, dan lirik-lirik menggilitik untuk membangun nuansa chrismas yang klasik. Hasilnya, Mariah menjawab keraguan semua orang tentang vokalnya yang konon katanya sudah 'hilang' itu. Tiba-tiba setelah mendengar semua lagu di album ini, kita dibawa lagi ke nuansa 90an, masa-masa ketika Mariah Carey masih mengandalkan vokal sebagai jualan utamanya. Luar biasa. Nyatalah bahwa Mariah sengaja mengggeser aliran musiknya bukan karena degradasi vokalnya, namun karena memang ia sengaja melakukannya.

Album ini dirilis sekitar November 2010 dengan menjagokan lagu Oh Santa sebagai single pertama. Oh Santa benar-benar dahsyat. Fans dan kritikus sepakat kalau lagu ini memberi kesan bahwa Mariah mengambil 'roh' lagu All I want for christmas is you dengan mengkloning beat serta tema yang bisa dibilang persis. Lagu ini benar-benar catchy dan iramanya sangat mudah diingat. Mariah sendiri mengaku kalau dia berusaha agar lagu-lagunya tidak terlalu religius (bandingkan dengan lagu I Wish You Well atau Fly Like A Bird).

Mariah menulis empat lagu baru di album ini dan semua terdengar sangat dahsyat dengan olah vokal sangat prima. Duetnya bersama sang mama, Patricia Carey di lagu O Come All Ye Faithful menjadi highlight terindah buat album ini. Kedahsyatan vokal sang diva berpadu dengan suara menggelar operatik sang mama menjadikan lagu ini menjadi tak terlupakan.

Sejak album Merry Christmas tahun 1994 dirilis, lagu O Holy Night menjadi lagu christmas yang paling dihindari penyanyi-penyanyi wanita lain lantaran Mariah membawakannya dengan sangat luar biasa (dengarkan ketika diakhir lagu Mariah meneriakkan 'devine'..!!). Lagu ini seolah diciptakan khusus untuk dirinya. Di album II ini Mariah membawakannya secara langsung ala unplugged, dan lagi-lagi mematahkan tuduhan kalau Mariah sudah tidak lagi mampu menyanyikan lagu-lagu lamanya yang 'vocally challenging'.

Sebagai pencipta dan penyanyi lagu yang paling banyak diputar orang ketika christmas tiba, All I Want For Christmas Is You, Mariah sadar betul jika dia tidak memasukkan lagu tersebut ke dalam album ini, para fans akan kecewa. Maka dengan sentuhan berbeda dan dinyanyikan ulang, Mariah memasukkan lagu fenomenal ini dengan embel-embel 'extra festive'. Dan memang benar-benar luar biasa.

Sentuhan manis terakhir adalah hadirnya lagu Auld Lang Syne atau lagu tema akhir tahun yang semua orang sudah tahu melodinya. Mariah membawakannya dengan sangat berbeda dan luar biasa.

Dua puluh tahun berkarir dengan ratusan awards, pemecahan rekor, dan tak terhitung prestasi lainnya, Mariah Carey berada dalam posisi tak tergoyahkan. Album ini adalah penanda bahwa eksistensinya di dunia musik dan hiburan makin kokoh. Sang diva tidak lagi mengkuatirkan apakah album-albumnya akan laku atau tidak, karena jutaan fans-nya diseluruh dunia tahu betul bahwa Mariah Carey selalu melakukan yang terbaik dalam setiap album-albumnya.


Mariah Carey telah menciptakan standar yang sangat tinggi untuk penyanyi-penyanyi wanita muda bersuara bagus lainnya untuk di sebut DIVA, dan album ini menjadi bukti bahwa mahkota dan gelar diva terbaik masih akan sangat lama berada di kepala dan nama besarnya.

Song List

1. Santa Claus is Coming to Town (Intro)

2. Oh Santa!

3. O Little Town of Bethlehem / Little Drummer Boy Medley

4. Christmas Time Is In The Air Again

5. The First Noel / Born is the King (Interlude)

6. When Christmas Comes

7. Here Comes Santa Claus (Right Down Santa Claus Lane) / Housetop Celebration

8. Charlie Brown Christmas

9. O Come All Ye Faithful / Hallelujah Chorus feat. Patricia Carey

10. O Holy Night – Live from WPC in South Central Los Angeles

11. One Child

12. All I Want for Christmas is You – Extra Festive

13. Auld Lang Syne – The New Year’s Anthem