Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Monday 5 July 2010

Twilight Eclipse>>>Sebuah Analisa Gak Penting



Hari geneh cinta segitiga??

Sebagai penikmat film yang tidak terlalu mengagumi franchise Twilight, mungkin review Ithonx kali ini akan sedikit membuat jengkel. Yuk mari kita analisa franchise yang bikin para ABG kepincut ini. Pertama, soal tema. Tema makhluk penghisap darah tentu saja tidak aneh lagi, dari zaman Suzanna balita aja tema ini sudah banyak dijadikan cerita film. Imej vampire, uniknya, selalu digambarkan cool, dengan busana yang modis dan tampak selalu tidak banyak bicara. Jarang sekali melihat sosok vampire urakan dan nyenyes, ya. Di tambah lagi sosok werewolf atau serigala jejadian yang sudah jadi pakem para penulis cerita bahwa sang werewolf tidak bisa seenaknya berubah, tapi musti nunggu bulan purnama doang. Nah, Twilight menyalahi pakem ini. Apalagi, aneh gak liat para srigala pake short jeans tanpa kaos sepanjang hari, dan ketika mereka menjadi srigala, eh srigalanya gak pake jeans, tau2 pas normal lagi mereka pake jeans. Apa mungkin jeans yang mereka pake terbuat dari bahan khusus kayak kostum Flame Boy di Fantastic Four, yang ketika si Johny berubah jadi api, kostumnya tidak hangus lantaran anti api? Tidak ada penjelasannya kan? (seebagai pembanding coba tonton True Blood, Sam sang Srigala yang ketika menjadi manusia kembali tampak selalu bugil)

Kedua, memang pakem film2 vampir dan srigala jejadian selalu menggambarkan mereka saling bermusuhan berabad-abad, dan sudah tau bahwa werewolf lebih unggul (dari film2 sejenis semacam Underworld dsb). Penggambaran sosok werewolf yang berotot dan tampan serta santun kayaknya berlebihan ya, bandingkan dengan yang ada di Wolfman, Harry Potter, Curse, dan lainnya.

Dan ketiga, keinginan Bella menjadi vampire benar-benar menyalahi kodrat deh, karena di film2 sejenis, manusia selalu digambarkan sebagai makhluk paling sempurna, sementara Bella bersikeras ingin jadi vampir. Bete-nya lagi, Bella seolah tarik ulur dengan Jacob dan Edward. Lumrah sih ada cewek yang suka dua cowok sekaligus, tapi kok terkesan lenjeh ya? Common Bell, kalian dari dunia yang berbeda..!! Ide konyol nih, seharusnya Meyer memasukkan karekter manusia yang juga disukai Bella.

Memang harus diakui kalo hype Twilight dalam menyedot raupan box office sangat luar biasa. Tapi ditilik dari segi kualitas cerita dan penggarapan, seri ini jauh di bawah Harry Potter. Media memang punya peran besar menggadang-gadangkan para bintangnya sehingga orang jadi berduyun-duyun ingin menonton. Kristen Stewart yang sedari kecil berakting memang cocok dengan peran2 introvet, Rob Patz yang jadi idola remaja harus waspada dengan imej yang melekat. Ingat, bintang2 besar yang berabjak dari idola remaja (Leo, Brad, Tom, Depp) tidak dibesarkan lewat cerita-cerita berseri yang butuh satu dekade lebih untuk menyelesaikannya. Acungan jempol buat Taylor Lautner yang mampu menggelembungkan ototnya demi kesinambungan perannya. Tapi ini bukan hal baru (ingat Bale, Norton, Cruise, atau Maguire??). Tantangan terbesar buat Lautner adalah apa bisa dia menggendutkan badan atau menguruskan badan demi peran2 menantang yang pernah dilakoni para bintang dalam kurung tersebut? Dan kembali berotot di film2 selanjutnya. Di tunggu loh

Kembali ke filmnya ya, terus terang Eclipse luar biasa melankolis tanpa ada perkembangan cerita yang berarti. Ini mungkin tidak masalah bagi yang hanya ingin melototi wajah2 rupawan pemainnya. Menonton seri ke tiga ini dengan ekpetasi tinggi akan menjadi pengharapan yang sia-sia. Okelah, dialog2 menjadi lebih berisi, akting pemain semakin bagus, efek visual lebih lumayan. Tapia itu saja. Yang paling menjadi harapan adalah perilisan episode selanjutnya agar kelanjutan cerita bisa disaksikan (bagi yang males baca novelnya). Seperti yang teman saya Reny bilang, cerita ini sudah kayak film korea memang benar adanya. Benar, tidak ada yang salah dengan cinta segitiga. Film2 hebat dengan raupan award berlimpah kerap mengetengahkan cinta segitiga berkali-kali. Tapi mbok ya jangan menjadi satu-satunya esensi dalam bercerita dong. Pembenarannya mungkin karena film ini berorientasi remaja.

Ujung-ujungnya memang soal selera ya. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, pecinta film harus masih bersabar dengan kenyataan bahwa akan ada seri selanjutnya. Twilight series akan terus mewarnai industri film. Yang pasti, tidak ada film buruk, yang ada film yang tidak sesuai selera. Yuk mari.

Rekomendasi: Tonton serial TRUE BLOOD, VAMPIRE DIARIES, film UNDERWORLD, CURSE, WOLFMAN dan INTERVIEW WITH THE VAMPIRE sebagai bahan referensi dan pembanding pakem2 bercerita.

0 comments:

Post a Comment