Berhubung penelitian saya berhubungan dengan sitkom, dan mungkin masih banyak yang bingung tentang apa itu sitkom, nih saya kutip beberapa halaman tesis saya ya.
Istilah sitkom berasal dari situation comedy. Selanjutnya pake bahasa Inggris ya...males nerjemahinnya, ini ada di halaman 10 tesis saya yang bisa di baca ntar di Perpustakaan Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya.
"This popular format of entertainment is a weekly show that entails a regular cast of characters in sequence of episodes that take place in the same location. Sitcom can be either tapped in front of studio audiences as in FRIENDS or canned applause is tapped in. The other characteristic of sitcom is that it has laugh track so sitcom is easy to be recognized among other TV program. Sitcoms provide verbal plays, funny and unexpected situations, or problem which could happen to anyone and usually are rapidly resolved. In America, sitcom is one of the most influential TV program"
Sederhananya sitkom biasanya bertempat di lokasi yang sama tiap episode. Ketika direkam, bisa di depan penonton langsung sehingga suara orang tertawanya asli, ato direkam dulu kemudian diberi efek suara tertawa yang disebut laugh track. Nah, jadi mudah kan mengenali sitkom? Di Amrik, sitkom menjadi satu dari sedikit tayangan paling berpengaruh loh. Di bawah ini adalah daftar sitkom paling berpengaruh di sono.
1. I Love Lucy
2. All In The Family
9. The Simpsons
Kalo diliat dari gambarnya, kebanyakan sitkom-sitkom berpengaruh sangat klasik ya, bahkan saya sendiri belum pernah menontonnya. Era 90 adalah masa ketika saya akrab dengan tayangan serial teve dan sitkom. Era ke-emasan itu melahirkan sitkom-sitkom favorit seperti The Nanny, Step by Step, Blossom, Boys Meet World, Lizzy McGuire, Popular, I Dreamed of Jeannie, Just Shoot Me, Suddenly Susan, Married with Children dan banyak lagi, terutama yang paling saya senangi: FRIENDS. Sitkom lokal juga banyak pada era itu, misalnnya Lenong Rumpi. Gara-gara, Lika Liku Laki-laki, Jiny oh Jiny, Jin dan Jun, Tuyul dan Mbak Yul, Jomblo. Kalo sekarang kayaknya cuma OB, Bajaj Bajuri, Suami-Suami Takut Istri, The Coffe Bean Show and Kejar Tayang yang cukup mencuri perhatian ya.
Sitcoms as one of TV series forms, have certain characteristics namely; the presence of regular, stable and consistent characters, being 30 minutes in length, being broadcasted weekly, the use of naturalist filming, the use of recurring gags and slapstick humor, and having a plausible plot based on situations revolving around the taboos, preoccupations, prejudices, obsessions, fads and fixations of current society (Brandt, 2005:9).
Kalo secara struktur naratif, maka standar yang dipakai adalah sebagai berikut:
* Orientation – an account of the situation when the story begins,
· Complication – conflicts between characters,
· Resolution – the solution to the threat,
· Evaluation – the characters re-evaluate their relationship,
· Re-Orientation – order is restored
Tapi kalo secara komprehensif alias super detil, maka sitkom bisa di karakterisasi sebagai berikut neeh:
Form
- Episodes tend to be between 24 and 30 minutes long, with self-contained narratives.
- Sitcoms tend to be contained within series not serials.
- Sitcoms are heavily reliant upon a formula of repetition in a static situation with changing events. However within the formula, innovation is necessary to engage the audience and to gratify their expectations.
Style
- They are usually studio-based.
- The setting is usually a familiar location, often an interior.
- They are usually based in domestic or workplace environments.
- They use a limited number of locations.
Narrative
- The narrative of a sitcom rarely continues from one episode to the next. Even in sitcoms that have ongoing storylines, each episode still tends to commence with a situation that has to be resolved by the end.
- Sitcoms are based on a situation usually connected with working or family life.
- Sitcom narratives follow a circular structure of a starting orientation, followed by complication and a return to resolution at the end of the episode.
Sitkom identik dengan kekocakan, namun jika tidak faham dimana yang lucu, maka yang ada adalah kejengkelan dan merasa garing. Dulu, ketika saya mulai menggilai sitcom (kebanyakan tayang malam), saya sering terbahak-bahak sendiri di ruang tamu sehingga ortu kadang heran mendengar gelak tawa saya ditengah malam. Pernah, menonton sitkom bareng teman-teman, dan seperti biasa saya tertawa renyah, namun teman-teman malah diem ayem dan heran dengan saya yang bisa tertawa. Jika itu juga yang kalian tanya, maka sama seperti waktu itu, saya tetap tak bisa menjelaskan. Saya hanya bisa bilang kalo exposure belasan tahun terhadap budaya dan bahasa yang ada di serial teve dan sitkom adalah faktor utama. Saya tidak pernah bilang saya menyukai budaya barat, tapi saya merasa lelucon orang amerika lebih mudah dinikmati daripada lelucon lokal yang masih bertumpu pada ejekan dan tingkah laku.
Membicarakan sitkom bagi saya tidak akan habisnya. Sitkom favorit kalian apa?
0 comments:
Post a Comment