Benar, kita melihat nama Brandon Routh dalam film ini, tapi jika alasan kalian menonton film ini hanya karena ada si Superman, maka yang ada hanya kekecewaan saja. Routh hanya cameo. Atau figuran, atau apalah. Di sayangkan memang sih. Tapi yang jadi perhatian tentu saja bintang-bintang bermutu lainnya. Ada Carrie-Ann Moss dan Samuel L. Jackson tentu saja. Jika belum cukup ada Michael Sheen dan Gill Bellows yg sempet beken jadi Billy di Ally McBeal.
Adalah Stephen Arthur Younger yang berganti nama menjadi Yusuf Atta Muhammad, merekam video berisi ancaman terhadap pemerintah US dengan mengatakan bahwa dia telah membuat bom nuklir berdaya ledak super hebat dan menaruhnya di tiga tempat berbeda. Kemudian malah membiarkan dirinya ditangkap. Cerita bergulir menjadi drama penyiksaan terhadap dirinya. Dilema moral agen Brody (Moss) terhadap benar atau tidaknya tindakan pemerintah terhadap sang teroris muslim diketengahkan dengan baik dan lugas. Penonton juga dibuat terkejut dengan kenyataan ternyata tidak ada bom yang dimaksud. Namun keterkejutan penonton buru-buru dihadapkan oleh fakta ternyata ada bom lain selain ketiga bom tersebut.
Tidak ada ledakan dahsyat dalam cerita ini karena memang film ini bergenre drama psikologis. Tidak perlu juga berasumsi buruk mengapa si teroris adalah seorang muslim. Karena yang diketengahkan adalah persoalan moral dan strategi. Mungkin untuk menghindari kontroversi, karakter Yusuf diceritakan orang Amerika asli yang beristri orang Bosnia. Menurut berita, film ini tidak dirilis di US dengan alasan tidak jelas. Yang pasti, jika berfikiran terbuka dan hanya menanggapinya sebagai hiburan, maka film ini tidak bermaksud apa-apa. Kita hanya mengikuti dilema para karakter yang masing-masing menganggap dirinya benar tanpa tendensi terhadap agama, ras atau bangsa. Try it.
0 comments:
Post a Comment