Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Sunday, 25 July 2010

PENTING GAK SIH BLOG INI??? >>> Sebuah Renungan

Blog ini usianya belum genap dua bulan, jadi sebenarnya belum saatnya buat introspeksi. Namun saya tergelitik juga buat nulis hal ini lantaran beberapa hal. Pertama, saya sedikit terintimidasi ketika melihat blog-blog teman lain yang super keren dengan visi dan misi yang sangat berbobot, dan ketika saya membaca isi blog ini, jadi semakin minder. Kedua, beberapa teman menyarankan untuk membuat blog yang berhubungan erat dengan profesi yang saya jalani, yaitu pendidik, dan mungkin jauh lebih berguna buat teman-teman satu profesi dan murid. Ketiga, yang terakhir, adalah sepinya komen setiap kali ada postingan baru.

Awalnya, blog ini cuma iseng doang. Saya bukan penulis hebat yang bisa membuat orang terkagum-kagum, bahkan tulisan-tulisan yang saya buat terkesan aneh dan tanpa arah. Inilah alasan pertama blog ini dibuat. Saya cuma ingin belajar nulis. Menulis cerita berisi pengalaman pribadi atau pengalaman indah yang pernah dialami sedikit agak susah bagi saya, maka pelariannya adalah menulis pendapat tentang tontonan yang sudah dinikmati, yang merupakan hobi saya.

Bagi beberapa orang mungkin sebel ya membaca review atau ulasan gak penting yang saya buat tentang film-film yang kadang-kadang gak penting juga. Pasti ada yang bilang "sok pintar" ngasih-ngasih pendapat padahal buat saja gak bisa. Memang bener. Tapi kita musti tau dong bahwa film adalah sebuah produk dan penonton adalah konsumen, nah seorang konsumen bisa dan halal mengomentari produk yang dibelinya itu, iya kan? Di samping itu, ulasan atau review saya bersifat sangat subjektif yang gak perlu ditanggapi sangat serius. Sederhananya adalah hanya memberi gambaran umum tentang plot dan karakter yang dibumbui pendapat pribadi sebagai konsumen awam. Jadi, saya tidak akan meminta maap jika beberapa film favorit teman-teman saya bilang jelek atau tidak layak tonton. Ini hanya sebuah opini kok.

Dan seperti yang saya pernah bilang sebelumnya, saya lebih cenderung menyukai serial teve karena ekplorasi karakternya bisa sangat lebar dan bisa ditonton pada saat kapanpun (jika berupa keping DVD) tanpa menyiapkan waktu khusus. Terkadang ketika menonton film di rumah dan kemudian harus mengerjakan hal lain, mau tak mau harus menekan tombol pause, dan inilah kadang bagi saya bisa merusak ritme menonton sehingga terkadang merusak mood menonton. Lain halnya dengan serial teve yang terkadang datar, sehingga ditinggal atau tertidur berkali-kali tetap masih bisa menikmati ritme cerita. Lagi-lagi ini sekedar opini loh.

Jika yang ditulis melulu film dan serial teve, harap maklum saja karena saya sangat dekat dengan hal-hal tersebut, dan menulis ulasannya adalah hal paling mudah bagi saya ketimbang harus menulis pengalaman-pengalaman, harapan atau masalah sosial disekitar kita. Saya bukan orang pintar yang mampu mengkritisi kebijakan pemerintah, kesenjangan sosial, masalah moral dan agama dan sebagainya. Bener, hal-hal seperti itu biarlah dibahas oleh mereka-mereka yang luar biasa kritis dan genius, sementara saya hanya ingin berkutat di masalah-masalah super ringan dan tidak penting : Musik dan film.

Jika bersifat opini dan review, saya sebisa mungkin menulis pendapat saya sendiri walau saya pun harus mencari sumber-sumber dari majalah dan internet. Saya sedikit jengkel juga ketika beberapa orang mengira apa yang saya tulis adalah jiplakan. Saya mengakui kalau beberapa data faktual semisal filmography, biodata dan sebagainya terkadang di dapat dari berbagai sumber, namun jika berupa opini dan ulasan, maka itu adalah tulisan saya pribadi.

Selanjutnya, menyoal masalah lebih baik membuat blog yang lebih edukatif dan berhubungan erat dengan profesi kependidikan, saya harus akui bahwa ide itu sangat baik. Tapi bukankah sudah banyak blog-blog serupa? Saya hanya kuatir jika blog ini serupa, maka hanya menjadi sebatang rumput di padang ilalang. Selain itu, saya juga merasa bahwa pendidikan tidak bisa dipandang dari satu atau dua sudut saja. Banyak orang melihat bahwa pendidikan hanya soal sekolah/kuliah dan buku-buku text. Apa film bukan sarana mendidik juga? saya tidak pernah bilang bahwa bahasa Inggris saya sangat bagus, tapi saya bangga bilang bahwa bahasa Inggris saya bisa dimengerti orang yang bisa berbahasa Inggris, dan itu berkat exposure yang saya dapat bertahun-tahun dari menonton film dan teve. Bagi saya yang menjalalani profesi sebagai pendidik pada pelajaran Bahasa Inggris, film dan media visual adalah media terampuh untuk mengenalkan semua aspek bahasa dan budaya. Jika orang hanya melihat film hanya berupa hiburan semata, maka saya melihatnya sebagai sebuah kemasan indah yang berisi fenomena linguistik, budaya, moral, dan seni. Bukankah mengedepankan hal-hal tersebut ketika menonton film atau mengajak para murid berfikir seperti itu jauh lebih berharga daripada memaksa mereka membaca sebuah teks tanpa menyelami kandungan isinya?

Saya hanya melihat bahwa konsep mendidik beberapa orang masih dengan paradigma lama (saya tidak bilang ini tidak bagus ya). Pengalaman saya mengajar mengungkapkan bahwa siswa-siswa ketika belajar bahasa Inggris tidak punya sense of English, apalagi ketrampilan pragmatis dan conversational strategy yang baik. Ketiga hal tersebut tidak berupa teori yang harus dihafal dan diajarkan di dalam kelas, namun berupa pengamatan dan observasi. Hal terbaik mencapai skill tersebut adalah dengan bersosialisasi dengan penutur asli, dan jika hal itu tidak memungkinkan, saran saya yang mungkin terdengar konyol adalah "banyak-banyaklah menonton film dan serial teve impor"

Dan yang terkahir, walaupun terkadang sedih lantaran sedikitnya yang memberi komen pada tulisan-tulisan yang saya buat, saya yakin sedikit orang di luar sana (mungkin itu kamu) mempunya sedikit ketertarikan dengan blog ini dan meluangkan waktu membaca tulisan-tulisan tidak penting ini. Dan itu sangat berarti bagi saya.

Yah, penting gak penting yang penting blog ini bisa memberi sedikit arti buat saya dan mungkin kamu juga. Jika banyak yang mencela dan mencibir, itu juga merupakan indikasi bahwa blog ini paling tidak memperpanjang barisan blog jelek buat di hina dan dicela, dan itu berarti dibicarakan kan?

Blog ini saya anggap sebagai pembelajaran dalam banyak hal dan bagian yang tidak bisa saya bilang tidak penting dalam hidup saya. Walau, tidak personal namun dengan membaca blog ini beberapa orang paham bagaimana saya dan sifat saya. terima kasih buat yang pernah berkunjung ke blog ini dan meluangkan waktu berharganya membaca hal-hal tidak penting yang ditulis di sini. Saya akan terus menulis, percayalah. Gracias

Ithonx