Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Friday, 25 March 2011

SIAP-SIAP BUAT AMERICAN PIE 4 >>> AMERICAN REUNION


Buzz bakal digarapnya sekuel terbaru American Pie masih simpang siur. Jason Biggs, Sean Williams Scott, Eugene Levy sudah dipastikan bakal bergabung. Bintang-bintang lainnya seperti Thomas Ian Nicholas, Tara Reid, Chris Klein, Mena Suvari, and Jennifer Coolidge dalam proses nego. Kalau jadi dibuat, tentu saja akan sangat seru apalagi semua bintang orisinil ikut bermain meneruskan kisah-kisah ngeres mereka. Sekuel ini kemungkinan akan diberi judul AMERICAN REUNION lantaran akan menceritakan kisah beberapa tahun setelah American Wedding dimana Jim dan teman-temannya berkumpul lagi untuk menghadiri reuni SMA mereka.

Sekuel ini tentu saja bakal ditunggu banyak orang yang mengikuti kisah ngeres American Pie dari jilid satu hingga jilid 3. Tak heranlah, American Pie adalah pionir di genre ini. Kekonyolan, kengeresan dan kegilaannya masih belum terkalahkan.

Wartawan Coliider.com bahkan telah membocorkan plot (apa iya?) American Reunion. Terlepas apa ini plot sesungguhnya atau cuma sekedar nebak-nebak, pastinya tetap buat penasaran. Yuk kita simak:
  • Jim (Jason Biggs) is still married to Michelle (Alyson Hannigan), but his next-door neighbor Kara has a crush on him. ” Marco wants to kill Jim. He’s been dating Kara for quite a while but now his woman only has eyes for the “pie f*cker”!” Jim is also a YouTube sensation because of his unintentional web-show with Nadia from the film first film.
  • Stifler’s (Seann William Scott) fortunes have declined. He’s working as a temp for a boss that refers to him as “his bitch”. He’s also not having much luck with the ladies, but when he returns home, he manages to score with Laurie, a former hottie who is now 80 pounds heavier. He’s supposed to be working the weekend he’s at the reunion and attempts to keep up the ruse throughout the movie.
  • Oz (Chris Klein) “has hit the big time as a contestant on a Dancing with the Stars-type show. He also lives in a pricey Malibu mansion. He returns home a big-shot.” However, his girlfriend Mia appears to be a gold-digger.
  • Heather (Mena Suvari) is dating a 40-year-old surgeon who tries to act younger than he is.
  • Finch (Eddie Kaye Thomas) scores with Trish, a “smokin’ hottie bartender” who used to go to band camp with Michelle. Stifler’s Mom (Jennifer Coolidge) will also make an appearance.
Semoga jadi dibuat...!!! Gak sabar...!!!

Thursday, 24 March 2011

BONES SEASON 4 .>>> The New Assistants Come and Go, but Zack Is Gonna Last Forever..!

Dengan tertangkapnya Zack (Ooops, spoiler..!) lantaran si geek jenius ini menjadi asisten Gormogon, si kanibal, maka kehilangan besar bagi Tim Forensic Jeffersonian. Namun kasus-kasus pembunuhan masih tetap menumpuk untuk diselesaikan walau Zack harus pergi. Booth dan Bones berusaha agar Zack tidak dipenjara dengan 'memaksa' Sweets agar merekomendasikan Zack untuk menjadi penghuni 'mental house'. Dengan begitu, Bones dan Booth masih bisa memberdayakan Zack saat kasus pelik datang.

Masalah personal para anggota tim Jeffersonian makin dalam digali. Saat kasus tewasnya mantan kekasih Cammile diketengahkan, masa lalu bos tim Jeffersonian ini dikupas. Lain halnya dengan Angela, setelah putus dari Hodgins, si 'ahli gambar' ini kembali jadi lesbian. What? Yup, saat sebelum masuk ke Jeffersonian, Angela pernah terlibat asmara dengan Roxie yang bahenol. Sebuah kasus membawanya kembali bertemu Roxie dan berujung tinggal bersama. Hodgins gigit jari.

Sweets masih seperti biasa. Ejekan-ejekan Booth dan Bones yang tetap meremehkan ilmu psikologi tetap ia terima dengan lapang dada. Sweets tahu betul kalau mereka berdua sebenarnya kagum kepadanya.

Bones akhirnya mengakui kalau psikologi adalah ilmu yang berguna bagi pemecahan kasus dan bersosialisasi. Dasar Bones, ia main todong saja minta di ajari Sweets agar mampu menginterogasi layaknya Booth. Kelucuan-kelucuan pun terjadi sehingga makin asyik di tonton.

Highlight di musim ini adalah hadirnya para asisten Bones yang punya sifat-sifat yang unik. Lantaran tak jua menemukan pengganti Zack yang tepat, Bones menggilir beberapa mahasiswa S2 nya sebagai asisten sementara saat menangani kasus per episode. Ada Deasy yang terlalu mengagumi Bones dan cerewet yang berlebihan, Wendell yang terlalu 'normal' lantaran sifatnya mirip dengan Booth, Clark yang paling benci 'drama' di lab, Nigel yang British dan annoying, Fisher yang geeky, dan Arastoo yang muslim. Namun hingga musim ini berakhir, Bones belum memutuskan siapa yang akan mengisi posisi Zack.

The other Booth juga muncul disini, yup, saudara laki-laki Booth hadir: Jared Booth. Sempat naksir Bones, dan membuat masalah, Jared pun menjadi penyelamat saat Booth di kubur hidup-hidup oleh Gravedigger. Jared diperankan oleh Brandan Fehr, si Micheal di Roswell.

Di beberapa episode Booth sering berhalusinasi, dan ternyata di dua episode terakhir (saat Bones sibuk ingin inseminasi buatan dan meminta Booth menjadi donor spermanya) Booth di diagnosa mengidap tumor otak (jadi inget Eli Stone). Beberapa kali Angela memaksa Bones untuk mengakui kalau sebenarnya ia jatuh cinta dengan Booth dan menyarankan mempunyai anak dengan cara konvensional alias berkeluarga, namun Bones selalu berpikir dengan rasio inteleknya hingga akhirnya Booth koma di meja operasi. Bones terus berharap agar Bones membuka mata. Doanya pun terkabul. Booth membuka mata sambil berujar "that was a very weird dream". Bones tersenyum dan mendekat namun Booth hanya bilang "Who are you?". What? Booth terkena amnesia???

Sunday, 20 March 2011

Kemiskinan Tidak Boleh Membuatku Mengeluh


Menjadi miskin memang tak enak. Silahkan tanya padaku bagaimana rasanya jadi miskin. Tinggal di lingkungan yang tidak sehat, tumbuh di keluarga yang serba kekurangan, dan berjuang mendapatkan pendidikan adalah ringkasan cerita yang tak perlu aku jabarkan detilnya. Sungguh tidak mengenakkan. Tapi mau apalagi? Saat di lahirkan kita tak bisa memilih siapa orang tua kita, bukan?

Saat aku tumbuh, mengenyam pendidikan SMA adalah hal langka di lingkunganku. Aku bersyukur bisa mendapatkannya. Bangku kuliah yang terlihat seperti singgasana raja pun bisa aku rasakan. Ah, aku memang beruntung. Setelah bekerja dan dengan susah payah menabungpun aku bisa melanjutkan kuliah lagi ke jenjang strata dua. Bagi banyak orang mungkin ini hal biasa, namun bagiku perjalanan yang aku tempuh ini adalah anugrah terindah dalam hidupku. Aku terjatuh, terseok dan bangkit perlahan dan mengulangi langkah-langkah tersebut demi bisa menyelesaikan kuliah.

Aku tidak menyebut keadaanku yang sekarang sebagai kesukssesan, namun aku sekarang berada di posisi dimana aku bisa berdiri tegap melihat lagi apa yang telah aku lalui di belakang dan tersenyum sambill berujar betapa aku tak percaya telah melewati semua hal-hal yang tak pernah orang bayangkan bisa aku lalui. Aku dulu bocah kecil tidak pintar yang tak punya banyak teman. Aku dulu remaja dengan sedikit prestasi yang terpenjara dengan banyak impian. Aku dulu seorang pemuda yang hampir putus asa karena dicampakkan kehidupan. Aku sekarang pria dewasa yang mampu membuat pilihan.

Dan jika kemiskinan kini masih menjadi temanku, aku tak akan membuatnya terus menjelma menjadi awan hitam yang terus menyelimutiku. Dan jika kegagalan terus masih menjadi hantu bagiku, aku tak akan membuatnya menjadi batu di depan langkahku. Dan jika kehampaan masih menjadi kawan setiaku, aku tak akan membuatnya menjadi ketakutan dalam diriku.

Aku pernah menjelma menjadi Ryan Atwood (The OC) yang kehilangan kasih sayang dan terasing di dunia yang tak ia kenal. Aku pernah menjadi Lucas Scott (One Tree Hill) yang di besarkan oleh seorang ibu dan berjuang mendapatkan masa depan. Aku pernah juga menjelma menjadi Ally McBeal yang hidup dalam fantasi di dunia kerja yang terkungkung oleh kekasih yang tak pernah bisa ia lupakan. Aku pernah menjelma menjadi Joey (Joey) yang harus terus menjalani hidupnya sendiri saat semua teman-teman dekatnya pergi melanjutkan hidup. Dan belum lama aku menjelma menjadi Will Schuester (Glee) yang diabaikan karena dedikasinya. Entah akan menjelma apalagi diriku. Yang jelas, aku menikmati semua peran dalam serial ku sendiri. Menjadi miskin tidak boleh membuatku terus-terusan mengeluh

>>Ithonx<<

SANCTUM >>> Petualangan Maut Di Dasar Bumi


Kita pernah disodori petualangan seram para penjelajah goa di The Cave dan The Descent. Namun Sanctum tidak menawarkan petualangan misterius dan makhluk-makhluk pemakan daging manusia. Minus monster seram tidak membuat Sanctum menjadi tidak seru, bahkan malah membuat cerita menjadi manusiawi dan menyentuh serta masuk akal. Hubungan interpersonal antara ayah dan anak, sepasang kekasih, teman baik, dan pengambilan keputusan teramat sulit menyangkut hidup dan mati dipaparkan dengan sangat baik.

Memang cerita dan karakter sangat klise, namun bukankan semua film-film bertama survival memang begitu adanya? Cerita berawal dengan datangnya Josh, Carl dan Victoria ke sebuah goa di situs bernama Esa Ala Cave di pedalaman Papua Nugini. Di situs tersebut sudah ada beberapa orang yang terdiri dari teknisi dan penjelajah goa, salah satunya termasuk ayah kandung Josh yang jarang ia temui, Frank. Cerita bergulir dengan memperkenalkan tokoh-tokoh dan tujuan ekspedisi. Dan kemudian petualangan pun dimulai. Goa yang dituju pun bisa di capai, namun tiba-tiba alam menjadi tak bersahabat. Banjir datang dan menutup jalan keluar satu-satunya. Korban berjatuhan dan satu-satunya cara tetap hidup adalah menelusuri berkilo-kilo meter goa sepanjang air mengalir ke laut. Tanpa ada yang pernah mengekplorasi jalan berkelok-kelok tersebut, insting dan ketrampilan survival adalah bekal yang teramat berharga.

Satu persatu anggota tim tewas, belum lagi konflik antar individu yang kerap terjadi membuat petualangan bertahan hidup ini menjadi hal menakutkan.

Diproduseri oleh James Cameron yang sukses membuat orang tercengang dengan Avatar dan Titanic, Sanctum dihadirkan ke bioskop dengan tekhnologi tiga dimensi yang menawan, namun jika hanya bisa disaksikan lewat layar kaca, jangan kuatir karena keindahan dan eksotisme goa bisa tertangkap dan dinikmati dengan baik. Penonton benar-benar seperti ikut bertualang selama film berlangsung.

Seperti yang telah disebut sebelumnya, cerita dan karakterisasi film besutan Australia ini memang klise dengan ending yang mudah ditebak, namun menjelang cerita berakhir penonton diajak ikut bersedih dengan tewasnya karakter penting di film ini. Akting para pemainnya memang standar, namun kemampuan mereka menyelam dan memanjat harus diapresiasi dengan baik.

Sanctum memang bukan film dengan efek super bombastis dan cerita fresh. Malah kalau harus dimasukkan ke sebuah genre maka film ini masuk kategori drama petualangan datar. Namun sekali lagi, dengan pikiran terbukan dan tanpa ekspektasi berlebihan, Sanctum bisa menjadi alternatif tontonan menghibur dengan sinematografi yang menawan.

>>Ithonx<<

Saturday, 19 March 2011

WHITE COLLAR >>> Siap-siap Untuk Season 3 Bulan Juni Ini...!!

Waduh, ternyata serial White Collar yang dibintangi Matt Bomer belum pernah di share disini ya, tau-tau aja sudah masuk musim kedua, I promise I'm gonna share the first season soon.

By the way, nih stasiun teve USA mengeluarkan press release resmi tentang bakal dibesutnya musim kedua White Collar yang direncanakan berisi 16 episode. Cekidot...!!

WHITE COLLAR” AND “COVERT AFFAIRS” RETURN TO USA THIS SUMMER WITH ALL-NEW EPISODES ON TUESDAY, JUNE 7

Production Starts on East Coast This Week

NEW YORK, NEW YORK – March 17, 2011 – Start of production this week for two of USA’s hit series, WHITE COLLAR and COVERT AFFAIRS, as the network gears up for new seasons of two of the hottest shows on television. Premiering on TUESDAY, JUNE 7 at 9/8c and 10/9c, respectively, WHITE COLLAR will launch season three and COVERT AFFAIRS, season two.

COVERT AFFAIRS was the #1 new series on cable last summer among P18-49 and the year’s top scripted fare Tuesday nights among all key demos. This year, WHITE COLLAR is the top drama on cable to date in P18-49 and the top Tuesday night drama among all key demos. On Tuesdays at 10pm, USA delivered more P25-54, total viewers and households than any network on cable head to head, and outperformed ABC and CBS among P18-34.

Last year’s newest and hottest show, COVERT AFFAIRS stars Golden Globe-nominated Piper Perabo as Annie Walker, a young CIA operative whose exceptional linguistic skills make her invaluable to the Agency in missions that span the globe. While quickly becoming a seasoned field operative, Annie’s career continues to intrude on her personal life, and she strives to for the perfect balance of “normal” with her high-octane adventures as a covert operative. The series also stars Christopher Gorham, Sendhil Ramamurthy, Kari Matchett, Anne Dudek and Peter Gallagher, who, having guest starred last season as CIA director Arthur Campbell, joins the cast as a series regular. From Universal Cable Productions, COVERT AFFAIRS is executive produced by Doug Liman and David Bartis through Hypnotic and written and executive produced by Matt Corman and Chris Ord.

One of television’s sexiest series, WHITE COLLAR focuses on the most unpredictable of partnerships between a con artist (Matt Bomer) and an FBI agent (Tim DeKay). This thrilling crime drama will return for season three with more intrigue and all new cases. The series also stars Tiffani Thiessen, Willie Garson, Sharif Atkins and Marsha Thomason, and Hilarie Burton (“One Tree Hill”), who guest starred in a sexy arc for several episodes in season two, as Neal Caffrey’s (Bomer) love interest, Sarah Ellis, joins the cast as series regular. WHITE COLLAR was created and is executive produced by Jeff Eastin and comes from Fox Television Studios. Mark Goffman is executive producer and Jeff King serves as co-executive producer. The show is shot entirely in and around New York City.

USA Network is the #1 network in all of basic cable and is seen in over 102 million U.S. homes. A division of NBC Universal, USA is the cable television leader in original series and home to the best in blockbuster theatrical films, acquired television series and entertainment events. The award-winning USA website is located at www.usanetwork.com. Characters Welcome.

USA Network is a program service of NBC Universal Cable a division of NBC Universal, one of the world’s leading media and entertainment companies in the development, production, and marketing of entertainment, news, and information to a global audience.

Di sebutin juga kalo serial Covert Affair yang dibintangi Piper Perabo juga bakal masuk musim kedua. Waduh (lagi), kok berita serial yang katanya mirip Alias ini sepi-sepi aja ya? Bahkan gerai-gerai dvd atau divx gak menawarkannya...Hmmm. Oops, Wikipedia bilang kalo DVD originalnya bakal rilis bulan Mei ini. Good News.

>>Ithonx<<

Friday, 18 March 2011

MELONGOK KOSTUM WONDER WOMAN-NYA ADRIANNE PALICKI >>> Kurang Seksi??

Wonder woman memang belum tayang, namun berita-berita tentang syuting, kostum, bintang dan plot versi modernnya terus menjadi spekulasi. Dan akhirnya collider.com merilis gambar-gambar Adrianne Palicki dengan kostum yang bakalan dipakainya sepanjang serial. Kita longok yuk.

Nah, ini kostum Adrianne sebagai Wonder Woman. Ternyata pake celana panjang...!! Bandingkan dengan versi Lynda Carter tahun 70an. Cekidot!!

Mana yang lebih seksi? Yang pasti, kita tunggu saja serialnya nanti

>>Ithonx<<

Wednesday, 16 March 2011

TAKUT >>> 6 Cerita, 7 Sutradara, ....1 Jeritan...!!


Yang menyukai antologi pasti sudah menonton Paris J'taime, atau kompilasi Stephen Kings yang mampu membuat berdecak kagum. Belum lama kita dibuat merinding dengan antologi karya anak negri Thailand dengan Phobia 1 dan 2 (ditulis 4Bhia). Mungkin dibesut dengan nafas yang sama, Takut hadir di tahun 2008 memeriahkan perfilman kita dan Asia yang ternyata mendapat sambutan lumayan bagus, dan dengan kualitas yang cemerlang. Asyiknya menonton antologi adalah kita bisa membandingkan teknik penceritaan para sineas baru dan berpengalaman dengan gaya unik mereka masing-masing.

Jika diperhatikan tulisan ditepi poster diatas, maka kalian menemukan nama-nama bintang muda Indonesia yang aktingnya tak perlu dipertanyakan. Lalu bagaimana dengan plotnya? Yuk kita telusuri satu persatu.

1. Show Unit

Show Unit membuka Takut sebagai segmen pertama. Disutradarai dan ditulis oleh Rako Prijanto. Show Unit mengetengahkan cerita tentang Bayu (Lukman Sardi) dan Dinna (Marcella Zalianty) yang baru menikah. Dinna mempunyai putri dari pernikahan sebelumnya yang bernama Shira. Satu malam, saat pesta di rumah tetangganya, Bayu melihat lampu dirumahnya menyala padahal ia yakin semua lampu telah dimatikan. Bayu kemudian pulang kerumah, dan mendapati pengalaman yang akan mengubah hidup rumah tangganya.

2.Titisan Naya

Titisan Naya digarap oleh sineas favorit saya, Riri Reza. Di cerita ini Riri ingin berpesan bahwa terkadang sikap sinis terhadap warisan budaya kita sendiri bisa berakibat buruk. Dina Olivia didapuk menjadi Naya, gadis modern yang pulang ke rumah keluarganya yang sedang mengadakan upacara cuci keris keramat adat kejawen. Dasar super cuek, Naya malah asyik menggoda sepupunya (diperankan Junior Lim) dan ujungnya berakhir mistis. Di segmen ini Dina Olivia mampu menampilkan akting kuatnya. Gambaran upacara cuci keris juga mampu digambarkan dengan sangat detil lengkap dengan mantra-mantranya.

3. Peeper

Yang ini berkisah tentang pengintip yang akhirnya kena batunya. Dengan mengusung cerita perwayangan dan sosok mengerikan dewi Durga, Ray Nayoan yang saat itu masih tergolong sineas baru, mampu membawa nuansa erotis dengan mengeksploitasi keseksian Wiwid Gunawan.

4. The List

The List sedikit ber-tone komedi namun tetap seram. Shanty dan Fauzi Badilaa kebagian memerankan sepasang mantan kekasih yang mencoba balas dendam satu sama lain dengan menyewa dukun santet. Eksekusi cerita dibuat sangat cerdas namun nampak terburu-buru dibongkar sehingga kenikmatan penonton agak nanggung.

5. The Rescue

Dengan mengusung cerita Zombie ala Resident Evil, The Rescue tidak memberi ketegangan maksimal lantaran cerita sejenis sudah ratusan kali di usung. Penampilan Eva Celia belum mampu dimaksimalkan. Tapi jelas sekali kalau garapan Raditya Sidharta ini tak kalah dengan Hollywood.

6. Dara

Inilah cikal bakal dua teman akrab yang menyebut dirinya The Mo Brothers membesut Rumah Dara yang banjir pujian dan darah itu. Jika telah menyaksikan Rumah Dara, maka tak perlu lagi membaca plotnya, hanya saja di segmen ini kita hanya menyaksikan beberapa bintang saja dengan plot yang sedikit berbeda. Saya sendiri menonton Rumah Dara dulu, baru kemudian menyaksikan segmen ini. Ritme dan kebrutalan memang tidak sebanding dengan Rumah Dara versi panjang, dimaklumi saja lantaran keterbatasan durasi. Adegan Adjie terikat rantai diruangan yang mirip kamar mandi mengingatkan kita dengan adegan film brutal Hollywood "Saw" (satu-satunya jilid 'Saw' yang saya tonton lantaran yang kedua nyampe 6 bener-bener bikin muak).

Kalau harus diberi nilai, mungkin saya akan memberi nilai 9 buat Dara, dan 8 buat The List, dan yang lainnya mendapat nilai 7. Antologi ini membuktikan bahwa Indonesia masih menyimpan ratusan cerita mistis dan unik untuk digarap dengan cerdas layaknya segmen-segmen yang ada di sini. Film-film horor kita masih terlalu dangkal dan amatiran, dan Takut membuktikan bahwa sineas bukan spesialis horor ternyata sangat mampu membesut cerita horor dengan cerdas dan menarik. The List dan Titisan Naya sangat layak di buat versi panjangnya, sementara Show Unit dan Peeper cukup efektif dengan hanya menjadi cerita pendek saja.

Kita masih ingin menyaksikan film-film horor lokal berkualitas, kan?

>>Ithonx<<

Tuesday, 15 March 2011

PINTU TERLARANG >>> Akhirnya Kesampaian Juga Nonton Film Bagus Ini..!!


Sebenarnya sudah lama sekali ingin menonton film ini dan berapa kali melihat vcd bajakannya bersliweran di mall, namun serbuan Hollywood dan setumpuk episode serial teve yang terus menggoda membuat hasrat menonton film ini seolah timbul tenggelam. Entah 'kerasukan' apa akhirnya ingin sekali menonton film anak negri yang banyak dipuji-puji ini. Atas bantuan teman baik saya Erwin yang punya keanggotaan rental vcd waralaba, akhirnya daku bisa menyewa 5 film yang lumayan susah dicari, dua diantaranya adalah Pintu Terlarang dan film antologi Takut.

Berbekal pengetahuan bahwa Pintu Terlarang banyak mendapat apresiasi di luar negri dan ending yang twist, maka cukuplah alasan memelototi film besutan Joko Anwar ini. Jika kalian belum pernah dan berniat menonton film ini, jangan sekali-sekali membaca sinopsisnya di manapun, apalagi wikipedia yang sangat tega membongkar twist endingnya. Cukup duduk manis (atau berbaring) dan nikmati alur cerita yang membuat penasaran ini.

Pintu Terlarang berkisah tentang Gambir yang berada di puncak karir sebagai seniman. Seni yang dihasilkan adalah patung wanita hamil. Sang istri, Talyda nampak begitu senang mendampingi suaminya yang tampan dan sukses di tiap eksebisi yang diadakan. Perlahan, lapis demi lapis misteri tentang pasangan ini terkuak. Sang ibu, teman-teman dan pemilik galeri ternyata menyimpan rahasia besar yang mengungkung kehidupan Gambir. Di rumah besarnya, Gambir menemukan sebuah pintu yang terkunci rapat, saat hendak di buka, Talyda memperingatkan Gambir agar jangan pernah membuka pintu tersebut apapun yang terjadi.

Sepanjang cerita, penonton diajak menerka-nerka apa yang sebenarnya rahasia besar yang terselubung, dan (maaf telah merusak kenikmatan menonton) mau tak mau mengingatkan kita dengan film Leonardo DiCaprio tahun 2010 lalu dan juga film tegang John Cussack bejudul Identity.

Joko Anwar sukses mengadaptasi novel dengan judul yang sama karya Sekar Ayu Asmara ini. Ketegangan dibuat merambat dan sinematografi sangat memukau. Setting dibuat sedikit noir sehingga kita seolah dibawa ke tempat fiktif namun universal tapi tetap bernafaskan Jakarta. Coba terka pesan apa yang ingin disampaikan Joko dengan menampilkan reklame klasik dengan tulisan "Be a good wife. Get a job"

Fachry Albar yang juga membintangi film keren Joko Anwar lainnya, Kala, mampu menampilkan akting cemerlang. Kekuatan aktingya dikuras habis-habisan untuk menampilkan performa yang luar biasa sama dengan Leonardo DiCaprio. Pemain-pemain lainnya juga tak kalah hebatnya, Marsha Tomothy yang memerankan Talyda mampu menjaga kualitas aktingnya. Ariyo Bayu, Otto Jauhari dan Tio Pakusadewo patut juga dipuji. Yang tak kalah juga adalah Henidar Amroe yang menjelma menjadi Ibu Gambir, wanita ini tidak nampak bersusah payah berakting namun mampu menampilkan kualitas yang patut dipuji juga.

Sayang sekali, film produksi tahun 2009 ini tidak diapresiasi dengan baik oleh penonton di Indonesia. Mungkin penonton lokal belum mampu menerima film dengan plot membingungkan dengan bumbu psikoligis berkualitas. Untungnya, menangnya film ini di luar negri membuat Joko Anwar menjadi semangat membesut film-film lainnya. Can't wait to see the next...

>>Ithonx<<

Saturday, 12 March 2011

TERRA NOVA Diundur Penayangannya, Kenapa Ya?

Serial baru besutan Stephen Spielberg ini jelas banyak ditunggu fans fiksi ilmiah dan dengan menyandang nama Spielberg, serial ini bakalan tidak main-main dengan cerita dan efek spesialnya. Premis boleh terdengar basi, namun jangan salah, kejutan dan plot tetap menjadi trade mark sineas jenius itu. Sebelumnya berita tentang Terra Nova sudah dibahas di postingan ini:

TERRA NOVA >> Avatar meets Jurassic Park> Serial Baru Besutan Steven Spielberg, Baca Official Release Sinopsisnya disini...!!


Lalu kok kini terdengar kabar kalau Terra Nova tidak jadi tayang seperti yang dijadwalkan? Menurut desas-desus sih katanya serial ini banyak menyedot dana dan waktu untuk hanya jadi serial teve, lalu gimana dong? Nah ini pengumuman resmi dari Fox:

“Terra Nova is one of the most ambitious television series ever produced. The cutting-edge visual effects used to create the world of Terra Nova, which is of massive scope and scale, require more time to be realized. This aspect of the series is essential, so we are pushing back the special early preview date to give the visual effects team the time needed for their ground-breaking work.”

Oh gitu, jadi supaya nampak realistis dan menkajubkan, maka butuh waktu untuk menciptakan set dan efek khusus, bagus deh. Malahan makin gak sabar nunggunya

>>Ithonx<<

Tuesday, 8 March 2011

BONES SEASON 3 >>> Dan Kemudian Datanglah Dr. Sweets....!


Musim ketiga tidak mengemas episode sebanyak dua musim sebelumnya, sekitar 15 (atau 16 ya?) episode saja. Ritme cerita masih tetap sama. Di antara kasus-kasus pembunuhan yang harus dipecahkan Booth dan Bones beserta timnya di Jeffersonian, konflik pribadi juga makin seru untuk dinikmati. Booth dan Bones masih tetap jual mahal mengakui bahwa sebenarnya mereka saling suka. Angela dan Hodgins memutuskan untuk mencari tahu keberadaan suami Angela supaya bisa mengurus surat cerai dan mereka bisa menikah. Private Investigator pun disewa dan Angela pun ikut program hipnosis lantaran dia sendiripun tak ingat nama sang suami yang ia nikahi di Fiji tersebut. Berhasilkah?

Di sela kasus-kasus 'biasa', kasus Gormogon mendapat porsi lebih dari tiga episode. Di ceritakan bahwa di tulang belulang yang kerap di temukan terdapat bekas kunyahan. Ternyata ada pembunuh berantai di luar sana yang sangat suka memakan daging manusia. Ya, seorang kanibal. Penyelidikan Gormogon akhirnya bermuara ke sang 'pembantu' Gormogon yang ternyata ada di dalam laboratorium Jeffersonian sendiri! Saling curiga pun terjadi. Dan sangat mengejutkan ketika penonton tahu siapa orang tersebut. Sigh!.

Di akhir musim kedua diceritakan bahwa ayah Bones yang diduga pembunuh berantai yang membakar korban-korbannya tertangkap oleh Booth. Hal ini membuat konflik tersendiri bagi Bones dan Booth, bahkan tim Jeffersonian juga saat kasus ini harus diselasaikan di meja hijau. Bones, Russ dan Clark harus melawan tim Jeffesonian: Cam, Zach, Hodgins, Angela dan bahkan Booth sendiri. Booth sudah pasti ditempatkan diposisi yang tak mengenakkan namun Bones mengerti benar tugas Booth (kelucuan-kelucuan di ruang sidang sangat asyik disaksikan). Lain halnya dengan Angela yang dengan tegas tidak mau bersaksi di meja hijau.


Highlight terasyik di musim ini adalah hadirnya Dr. Lance Sweets. Pemuda berusia 24 tahun ini punya sederet gelar doktor yang memukau namun sangat konyol dan selalu jadi guyonan Booth. Awalnya Sweets di tugaskan untuk mengevaluasi kinerja kemitraan Bones dan Booth yang terancam dipisahkan lantaran kasus ayah Bones. Mau tak mau Bones dan Booth harus terperangkap dalam sesi demi sesi evaluasi analisa psikologis Dr. Sweets yang di mata Booth tak lebih dari anak kecil sok tahu. Bagaimana Booth harus mengekpresikan perasaannya dan selalu mengabaikan Sweets sangat seru disaksikan. Perlahan Sweets membuat Bones dan Booth terkesan dan mengajak Sweets masuk ke tim Jeffersonian sebagai profiler. Bergabungnya Sweets makin menambah ramai cerita. Dengan kecerdasan dan kemudaannya, Sweets kerap menampilkan kekonyolan-kekonyolan seru dengan analisa psikologisnya yang hebat namun kehidupan sosialnya yang buruk. Sweets sangat senang menganalisa karakter Booth dan Brennan dan sudah lama tahu kalau mereka saling suka dan diam-diam melakukan eksperimen yang membuat Bones berang.

Musim ini ditutup dengan episode penyelidikan pembunuhan seorang penyanyi kafe yang membawa Bones dan Booth bertemu dengan seorang wanita tambun yang posesif agresif yang menjurus ke psikopat. Sweets sudah memperingatkan Booth lewat insting profilernya, namun dasar Booth yang sok hebat, nasehat Sweets ia abaikan dengan alasan bahwa ia hanya seorang wanita kesepian. Ternyata berakibat fatal. Si wanita psikopat nekat menembak Bones yang sedang bernyanyi di panggung, namun Booth berhasil menghalangi dengan akibat peluru tersebut bersarang ke dadanya. Booth tewas. What?

>>Ithonx<<

Saturday, 5 March 2011

SPARTACUS: GODS OF THE ARENA >>> Selamat Datang di Rumah Para Gladiator...!!!

Masih dengan formula yang sama: Violence and Sex, kisah sebelum datangnya Spartacus ini mengalir dengan pas. Dengan cerdas editor memberi secuil apa yang sebelumnya telah terjadi di Spartacus: Blood and Sand di awal episode, dan lalu mengingatkan kembali akhir ceritanya. Trik ini mampu membuat penonton makin penasaran dengan sekuel Blood and Sand walau nantinya pemeran Spartacus bukan lagi Andy Whitefield.

Gods of The Arena memberi porsi besar terhadap ekplorasi tokoh-tokoh penting di serial kontroversial ini. Kita di beri lihat bagaimana awal mula Crixus menjadi gladiator jawara Capua yang juga mirip dengan awal mula Spartacus menjadi gladiator. Di ceritakan juga bagaimana kisah cinta si gladiator gay Barca dan lalu mulai berteman dengan Crixus, dan menariknya kisah mantan gladiator Oenomaus menjadi Doctore alias pelatih para gladiator.

Penonton juga ikut menelusuri asal usul bagaimana Batiatus dan Lucretia mendapat warisan berdarah ludus (tempat penempaan gladiator). Dengan segala akal bulusnya, pasutri ini mampu berbisnis pembibitan gladiator dengan segala intrik politik dan pengkhianatannya. Kita diperkenalkan dengan tokoh Gaia, janda teman Lucretia ini sama culasnya namun berakhir tragis, kemudian barulah kita tahu mengapa Lucretia suka memakai wig berwarna merah.

Yang paling membetot perhatian tentu saja cinta segitiga antara Gannicus, Oenomaus dan Melitta. Oenomaus (kemudian menjadi Doctore) adalah suami dari Mellita yang merupakan budak kepercayaan Lucretia. Mereka berdua adalah teman baik Gannicus, galdiator favorit Batiatus namun diremehkan oleh ayah Batiatus, pemilik rumah para gladiator. Akibat disuruh berhubungan badan dengan Melitta, Gannicus akhirnya jatuh cinta dengan Melitta.

Tokoh-tokoh budak cantik lainnya juga mendapat porsi besar namun berakhir tragis semisal Naevia (di Blood and Sand menjadi kekasih Crixus) dan Diona. Sementara gladiator culas Ashur juga diberi porsi lumayan dengan diberi latar belakang bagaimana ia pertama masuk ludus dan akhirnya dibuat pincang oleh Crixus.

Kecuali Spartacus, semua tokoh penting di Blood and Sand hadir kembali. Penulis cerita harus diberi acungan jempol atas usahanya memberi background setimpal atas tokoh-tokoh yang terabaikan semisal Barca, Ashur, Oenomaus, Naevia maupun Crixus di Blood and Sand. Tim make up juga layak mendapat pujian lantaran berhasil menampilkan tokoh-tokoh tersebut lebih muda dari di Blood and Sand.

Dustin Clare, aktor dengan lumyan banyak penghargaan di Australia ini, memang belum mampu menyamai karisma Andy Whitefield, namun untungnya dia diberi peran Gannicus yang diciptakan bukan untuk menggantikan Spartacus. Perubahan bentuk tubuhnya cukup spektakuler dari terkahir terlihat di serial Satisfaction.

Manu Bennett, Peter Mensah, Lucy Lawless, John Hannah dan aktor-aktor lainnya sangat hebat menampilkan akting dan juga memamerkan tubuh mereka. Lucy Lawless makin tidak canggung bugil, dan Manu Bennet si Crixus pun makin sering full frontal mempertontonkan 'tongkat'nya.

Kandungan sex dan kekerasan (mutilasi dan cipratan darah) sudah terlalu sering di bahas, jadi berhati-hatilah bila membeli DVD-nya agar tidak ditonton anak-anak.

Bermuatan hanya enam episode, mini seri ini cukup efektif mengisi kekosongan jeda musim pertama dan kedua Blood and Sand lantaran pencarian aktor pengganti Andy Whitefield. Dan tak tertutup kemungkinan tokoh Gannicus akan dihadirkan lagi di musim kedua Blood and Sand. Hmm...pasti seru melihat Spartacus, Crixus dan Gannicus saling bantu melawan kekaisaran Romawi yang sangat tidak manusiawi itu.

>>Ithonx<<

ELIZABETH HURLEY & CARY ELWES BERGABUNG DI WONDER WOMAN...!!


Adrianne Palicki sudah dipastikan bakal memakai kostum seksi Wonder Woman (baca posting sebelumnya), namun berita tentang siapa yang bakal memerankan tokoh jahat atau villain sang wanita ajaib tetap marak beredar. Walau hanya berupa episode pilot dan belum tentu akan berlanjut menjadi serial menahun layaknya Smallville, tetap saja Wonder Woman-nya David E. Kelley ini menjadi buah bibir.

Tersiar kabar kalau si seksi Liz Hurley bakal memerankan Veronica Gale, pemilik perusahaan kosmetik besar yang menaruh dendam dengan sang pahlawan wanita
kesayangan kita tersebut. Berita itu diamini oleh Liz yang menulis di twitter seperti ini : “Thrilled to be doing the NBC pilot Wonder Woman. I’ll be playing the evil villain. Can’t wait.”. Hadirnya Liz tentu saja akan membawa atmosfer seksi ke level yang lebih tinggi lantaran menghadirkan Liz tanpa mengekploitasi keseksian wanita matang ini akan menjadi sia-sia saja. Setuju kan?

Sementara yang bakal menemani Liz Hurley adalah aktor kawakan Cary Elwes yang bakal memerankan seorang CEO setia kepada atasannya.

Semua memang masih belum begitu jelas ya. Kita tunggu saja lah.

>>Ithonx<<

Wednesday, 2 March 2011

JENNIFER'S BODY & DAYBREAKERS >>> Running Away From TV Series For Today

Di sela setumpuk episode The Listener, Six Feet Under, Kitchen Confidential dan Human Target yang masih menggoda buat ditonton, tiba-tiba rasa bosan menyergap dan rasanya ingin melihat tayangan yang sekali tonton saja namun berkesan.

Mata pun kemudian tertuju pada setumpuk DVD bajakan di sudut kamar. You know what, jumlah film yang saya tonton perminggu terkadang tidak lebih dari lima. Bandingkan dengan jumlah episode serial teve yang saya tonton sehari; mungkin sekitar 10 episode perhari.

Tiap kali ke mall, saya selalu menyempatkan ke gerai DVD bajakan (bahkan terkadang mampir kesana adalah satu-satunya alasan main ke mall, hehe) untuk membeli dua atau tiga film. Namun sesampai dirumah kadang hanya saya kaparkan saja hingga berminggu-minggu sampai mood untuk menonton film datang, juga lantaran selalu tergoda dengan serial teve yang makin menarik saja. Apalagi ketika menonton film kemudian film yang ditonton tidak sesuai dengan harapan, maka rusaklah mood menonton film lainnya.

Hari ini tiba-tiba 'menemukan' Jennifer's Body' dan 'Daybreakers'. Dan ternyata kedua film tersebut lumayan enak diikuti.

Jennifer's Body mungkin tidak terlalu istimewa walau tidak bisa dibilang jelek. Ide mengorbankan gadis perawan namun ternyata tidak perawan lagi sehingga menjadi bencana merupakan ide yang lumayan menarik. Tidak orisinil memang, namun dengan alur mundur dan narasi Amanda Seyfried mampu membuat cerita sederhana pertemanan dua gadis muda ini lumayan tidak membosankan.

Soal akting, okelah ini bukan film yang membuat kritikus film atau panitia oscar dan globe menyerahkan pialanya kepada Amanda Seyfried dan Megan Fox, namun dua wanita muda cantik ini masih nampak natural memainkan peran anak SMA walau usianya tak lagi remaja.

Ending cerita bisa dengan mudah ditebak dan secara keseluruhan tidak memberi perasaan apa-apa saat usai menontonnya, namun bagi yang ingin menikmati hiburan tanpa susah payah berpikir, Jennifer's Body adalah pilihan yang tidak salah. Oh ya, di sini ada Adam Brody, inget? si Seth dari The OC.

Analisa yang terlalu berlebihan sangat tidak disarankan saat menonton film ini. Cukup duduk (atau berbaring) dengan tenang dan nikmati ceritanya. Asal tahu saja, satu episode Supernatural terkadang jauh lebih berkesan daripada plot film ini.


Film kedua yang saya tonton hari ini adalah Daybreakers. Premis cerita memang tidak baru, namun ide cerita tetap fresh dan memikat. Film vampir memang sudah sangat tak terhitung lagi jumlahnya, namun kreatifitas mengulik-ulik celah plot adalah milik film ini.

Di tahun 2019, populasi manusia mendekati kepunahan lantaran para vampir menguasai bumi dan hidup layaknya manusia. Di sebuah korporat, manusia di pelihara hanya untuk diambil darahnya. Para vampir terus mengembangkan teknologi untuk mencari pengganti darah manusia yang merupakan makanan utama mereka. Vampir yang menghisap darah vampir lain atau darahnya sendiri akan menjelma menjadi makhluk mengerikan dan akan dihukum mati: dijemur diterik sinar matahari.

Vampir ilmuwan, diperankan oleh Ethan Hawke, Edward terus mencari darah pengganti buatan namun selalu gagal hingga akhirnya bertemu sekelompok manusia yang mampu mengembalikan vampir menjadi manusia dengan cara sederhana. Niat mereka membuat mereka berjuang mati-matian melawan para tentara vampir dan petinggi pemerintah yang tidak menyetujui ide tersebut.

Harus saya katakan bahwa Daybreakers adalah film yang cukup menawan. Drama vampir-manusia ini mampu menyuguhkan dilema politik dan humanisme yang menyentuh. Sentilan tentang keinginan beberapa gelintir manusia untuk hidup abadi namun kehilangan nilai-nilai kemanusiannya cukup membuat kita merenungi hakikat menjadi manusia. Sam Neil (memerankan siapa ya, lupa namanya) yang akhirnya menyuruh saudara Edward menjadikan putrinya seorang vampir cukup memberi warna film ini.

Adegan-adegan sadis yang penuh ceceran darah tidak begitu mengerikan namun tetap mampu membuat miris. Daybreakers adalah sebuah drama mencekam yang berusaha membangun konflik diatas logika para penontonnya dengan premis 'what if'. Film ini tidak akan memuaskan bagi yang menginginkan eksyen dan pertempuran yang memenuhi keseluruhan durasi.

Daybreakers memberi kesan mendalam bagi yang mencari tontonan drama vampir dengan cerita berbobot.

Hmmm...lumayan deh dua film hari ini. Mood menonton film jadi bagus.

>>Ithonx<<

Tuesday, 1 March 2011

BONES SEASON II >>> Tetap Memukau...!!


Memasuki musim kedua, BONES masih sangat enak untuk dinikmati episode demi episode. Tak seperti serial bernafas police procedural lainnya, BONES memberi porsi besar berkembangnya interpersonal plot dibanding misalnya CSI dan NCIS dan spin off-nya. Di sela-sela menangani kasus yang rumit, hubungan (kalau bisa di bilang) cinta terpendam antara Bones dan Booth terus di ketengahkan dengan sangat dinamis.

Latar belakang Booth sedikit dikuak. Mantan pacar dan anak laki-lakinya sedikit memberi bumbu dan penggalian karakter yang sangat berarti bagi karakter sentral ini. Demikian pula dengan Bones atau Temperance, munculnya ayah dan kakak laki-lakinya menguak juga rahasia besar masa lalu dan keluarganya. Munculnya tokoh Sullivan (dipanggil Sully) yang menggantikan Booth sementara dirinya harus menjalani terapi juga memberi ritme drama percintaan yang sangat enak diikuti.


Para Squints (demikian Booth memanggil anggota team Bones) juga ikut memeriah kan jalan cerita yang makin tidak membosankan. Zach dengan kalimat-kalimat dan ide jeniusnya tetap memberi warna dan kerap membuat penonton tersenyum oleh ulahnya. Hodgins dan Angela mulai merajut benang asmara dan di akhir musim memutuskan untuk menikah namun......

Highlight di musim ini adalah hadirnya tokoh Camille Saroyan. Bos baru di Jeffersonian Institute ini awalnya sangat sulit beradaptasi dengan ritme kerja para anggota tim Bones, bahkan sering bersilang pendapat dengan Bones. Apalagi Camille pernah menjalin hubungan dengan Booth. Perlahan, Dr. Camille Saroyan mampu beradaptasi dengan baik lantaran sifatnya lebih mirip Angela ketimbang Bones yang kurang interpersonal skill.

Akhir musim ditutup dengan sangat cantik. Bones dan Booth berdiri di altarr; siap menikah, nah loh? Dan Zach si bocah S3 jenius ingin meninggalkan Amerika. Wah..

>>Ithonx<<