Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Tuesday 8 March 2011

BONES SEASON 3 >>> Dan Kemudian Datanglah Dr. Sweets....!


Musim ketiga tidak mengemas episode sebanyak dua musim sebelumnya, sekitar 15 (atau 16 ya?) episode saja. Ritme cerita masih tetap sama. Di antara kasus-kasus pembunuhan yang harus dipecahkan Booth dan Bones beserta timnya di Jeffersonian, konflik pribadi juga makin seru untuk dinikmati. Booth dan Bones masih tetap jual mahal mengakui bahwa sebenarnya mereka saling suka. Angela dan Hodgins memutuskan untuk mencari tahu keberadaan suami Angela supaya bisa mengurus surat cerai dan mereka bisa menikah. Private Investigator pun disewa dan Angela pun ikut program hipnosis lantaran dia sendiripun tak ingat nama sang suami yang ia nikahi di Fiji tersebut. Berhasilkah?

Di sela kasus-kasus 'biasa', kasus Gormogon mendapat porsi lebih dari tiga episode. Di ceritakan bahwa di tulang belulang yang kerap di temukan terdapat bekas kunyahan. Ternyata ada pembunuh berantai di luar sana yang sangat suka memakan daging manusia. Ya, seorang kanibal. Penyelidikan Gormogon akhirnya bermuara ke sang 'pembantu' Gormogon yang ternyata ada di dalam laboratorium Jeffersonian sendiri! Saling curiga pun terjadi. Dan sangat mengejutkan ketika penonton tahu siapa orang tersebut. Sigh!.

Di akhir musim kedua diceritakan bahwa ayah Bones yang diduga pembunuh berantai yang membakar korban-korbannya tertangkap oleh Booth. Hal ini membuat konflik tersendiri bagi Bones dan Booth, bahkan tim Jeffersonian juga saat kasus ini harus diselasaikan di meja hijau. Bones, Russ dan Clark harus melawan tim Jeffesonian: Cam, Zach, Hodgins, Angela dan bahkan Booth sendiri. Booth sudah pasti ditempatkan diposisi yang tak mengenakkan namun Bones mengerti benar tugas Booth (kelucuan-kelucuan di ruang sidang sangat asyik disaksikan). Lain halnya dengan Angela yang dengan tegas tidak mau bersaksi di meja hijau.


Highlight terasyik di musim ini adalah hadirnya Dr. Lance Sweets. Pemuda berusia 24 tahun ini punya sederet gelar doktor yang memukau namun sangat konyol dan selalu jadi guyonan Booth. Awalnya Sweets di tugaskan untuk mengevaluasi kinerja kemitraan Bones dan Booth yang terancam dipisahkan lantaran kasus ayah Bones. Mau tak mau Bones dan Booth harus terperangkap dalam sesi demi sesi evaluasi analisa psikologis Dr. Sweets yang di mata Booth tak lebih dari anak kecil sok tahu. Bagaimana Booth harus mengekpresikan perasaannya dan selalu mengabaikan Sweets sangat seru disaksikan. Perlahan Sweets membuat Bones dan Booth terkesan dan mengajak Sweets masuk ke tim Jeffersonian sebagai profiler. Bergabungnya Sweets makin menambah ramai cerita. Dengan kecerdasan dan kemudaannya, Sweets kerap menampilkan kekonyolan-kekonyolan seru dengan analisa psikologisnya yang hebat namun kehidupan sosialnya yang buruk. Sweets sangat senang menganalisa karakter Booth dan Brennan dan sudah lama tahu kalau mereka saling suka dan diam-diam melakukan eksperimen yang membuat Bones berang.

Musim ini ditutup dengan episode penyelidikan pembunuhan seorang penyanyi kafe yang membawa Bones dan Booth bertemu dengan seorang wanita tambun yang posesif agresif yang menjurus ke psikopat. Sweets sudah memperingatkan Booth lewat insting profilernya, namun dasar Booth yang sok hebat, nasehat Sweets ia abaikan dengan alasan bahwa ia hanya seorang wanita kesepian. Ternyata berakibat fatal. Si wanita psikopat nekat menembak Bones yang sedang bernyanyi di panggung, namun Booth berhasil menghalangi dengan akibat peluru tersebut bersarang ke dadanya. Booth tewas. What?

>>Ithonx<<

0 comments:

Post a Comment