Di sela setumpuk episode The Listener, Six Feet Under, Kitchen Confidential dan Human Target yang masih menggoda buat ditonton, tiba-tiba rasa bosan menyergap dan rasanya ingin melihat tayangan yang sekali tonton saja namun berkesan.
Mata pun kemudian tertuju pada setumpuk DVD bajakan di sudut kamar. You know what, jumlah film yang saya tonton perminggu terkadang tidak lebih dari lima. Bandingkan dengan jumlah episode serial teve yang saya tonton sehari; mungkin sekitar 10 episode perhari.
Tiap kali ke mall, saya selalu menyempatkan ke gerai DVD bajakan (bahkan terkadang mampir kesana adalah satu-satunya alasan main ke mall, hehe) untuk membeli dua atau tiga film. Namun sesampai dirumah kadang hanya saya kaparkan saja hingga berminggu-minggu sampai mood untuk menonton film datang, juga lantaran selalu tergoda dengan serial teve yang makin menarik saja. Apalagi ketika menonton film kemudian film yang ditonton tidak sesuai dengan harapan, maka rusaklah mood menonton film lainnya.
Hari ini tiba-tiba 'menemukan' Jennifer's Body' dan 'Daybreakers'. Dan ternyata kedua film tersebut lumayan enak diikuti.
Jennifer's Body mungkin tidak terlalu istimewa walau tidak bisa dibilang jelek. Ide mengorbankan gadis perawan namun ternyata tidak perawan lagi sehingga menjadi bencana merupakan ide yang lumayan menarik. Tidak orisinil memang, namun dengan alur mundur dan narasi Amanda Seyfried mampu membuat cerita sederhana pertemanan dua gadis muda ini lumayan tidak membosankan.
Soal akting, okelah ini bukan film yang membuat kritikus film atau panitia oscar dan globe menyerahkan pialanya kepada Amanda Seyfried dan Megan Fox, namun dua wanita muda cantik ini masih nampak natural memainkan peran anak SMA walau usianya tak lagi remaja.
Ending cerita bisa dengan mudah ditebak dan secara keseluruhan tidak memberi perasaan apa-apa saat usai menontonnya, namun bagi yang ingin menikmati hiburan tanpa susah payah berpikir, Jennifer's Body adalah pilihan yang tidak salah. Oh ya, di sini ada Adam Brody, inget? si Seth dari The OC.
Analisa yang terlalu berlebihan sangat tidak disarankan saat menonton film ini. Cukup duduk (atau berbaring) dengan tenang dan nikmati ceritanya. Asal tahu saja, satu episode Supernatural terkadang jauh lebih berkesan daripada plot film ini.
Film kedua yang saya tonton hari ini adalah Daybreakers. Premis cerita memang tidak baru, namun ide cerita tetap fresh dan memikat. Film vampir memang sudah sangat tak terhitung lagi jumlahnya, namun kreatifitas mengulik-ulik celah plot adalah milik film ini.
Di tahun 2019, populasi manusia mendekati kepunahan lantaran para vampir menguasai bumi dan hidup layaknya manusia. Di sebuah korporat, manusia di pelihara hanya untuk diambil darahnya. Para vampir terus mengembangkan teknologi untuk mencari pengganti darah manusia yang merupakan makanan utama mereka. Vampir yang menghisap darah vampir lain atau darahnya sendiri akan menjelma menjadi makhluk mengerikan dan akan dihukum mati: dijemur diterik sinar matahari.
Vampir ilmuwan, diperankan oleh Ethan Hawke, Edward terus mencari darah pengganti buatan namun selalu gagal hingga akhirnya bertemu sekelompok manusia yang mampu mengembalikan vampir menjadi manusia dengan cara sederhana. Niat mereka membuat mereka berjuang mati-matian melawan para tentara vampir dan petinggi pemerintah yang tidak menyetujui ide tersebut.
Harus saya katakan bahwa Daybreakers adalah film yang cukup menawan. Drama vampir-manusia ini mampu menyuguhkan dilema politik dan humanisme yang menyentuh. Sentilan tentang keinginan beberapa gelintir manusia untuk hidup abadi namun kehilangan nilai-nilai kemanusiannya cukup membuat kita merenungi hakikat menjadi manusia. Sam Neil (memerankan siapa ya, lupa namanya) yang akhirnya menyuruh saudara Edward menjadikan putrinya seorang vampir cukup memberi warna film ini.
Adegan-adegan sadis yang penuh ceceran darah tidak begitu mengerikan namun tetap mampu membuat miris. Daybreakers adalah sebuah drama mencekam yang berusaha membangun konflik diatas logika para penontonnya dengan premis 'what if'. Film ini tidak akan memuaskan bagi yang menginginkan eksyen dan pertempuran yang memenuhi keseluruhan durasi.
Daybreakers memberi kesan mendalam bagi yang mencari tontonan drama vampir dengan cerita berbobot.
Hmmm...lumayan deh dua film hari ini. Mood menonton film jadi bagus.
>>Ithonx<<
Mata pun kemudian tertuju pada setumpuk DVD bajakan di sudut kamar. You know what, jumlah film yang saya tonton perminggu terkadang tidak lebih dari lima. Bandingkan dengan jumlah episode serial teve yang saya tonton sehari; mungkin sekitar 10 episode perhari.
Tiap kali ke mall, saya selalu menyempatkan ke gerai DVD bajakan (bahkan terkadang mampir kesana adalah satu-satunya alasan main ke mall, hehe) untuk membeli dua atau tiga film. Namun sesampai dirumah kadang hanya saya kaparkan saja hingga berminggu-minggu sampai mood untuk menonton film datang, juga lantaran selalu tergoda dengan serial teve yang makin menarik saja. Apalagi ketika menonton film kemudian film yang ditonton tidak sesuai dengan harapan, maka rusaklah mood menonton film lainnya.
Hari ini tiba-tiba 'menemukan' Jennifer's Body' dan 'Daybreakers'. Dan ternyata kedua film tersebut lumayan enak diikuti.
Jennifer's Body mungkin tidak terlalu istimewa walau tidak bisa dibilang jelek. Ide mengorbankan gadis perawan namun ternyata tidak perawan lagi sehingga menjadi bencana merupakan ide yang lumayan menarik. Tidak orisinil memang, namun dengan alur mundur dan narasi Amanda Seyfried mampu membuat cerita sederhana pertemanan dua gadis muda ini lumayan tidak membosankan.
Soal akting, okelah ini bukan film yang membuat kritikus film atau panitia oscar dan globe menyerahkan pialanya kepada Amanda Seyfried dan Megan Fox, namun dua wanita muda cantik ini masih nampak natural memainkan peran anak SMA walau usianya tak lagi remaja.
Ending cerita bisa dengan mudah ditebak dan secara keseluruhan tidak memberi perasaan apa-apa saat usai menontonnya, namun bagi yang ingin menikmati hiburan tanpa susah payah berpikir, Jennifer's Body adalah pilihan yang tidak salah. Oh ya, di sini ada Adam Brody, inget? si Seth dari The OC.
Analisa yang terlalu berlebihan sangat tidak disarankan saat menonton film ini. Cukup duduk (atau berbaring) dengan tenang dan nikmati ceritanya. Asal tahu saja, satu episode Supernatural terkadang jauh lebih berkesan daripada plot film ini.
Film kedua yang saya tonton hari ini adalah Daybreakers. Premis cerita memang tidak baru, namun ide cerita tetap fresh dan memikat. Film vampir memang sudah sangat tak terhitung lagi jumlahnya, namun kreatifitas mengulik-ulik celah plot adalah milik film ini.
Di tahun 2019, populasi manusia mendekati kepunahan lantaran para vampir menguasai bumi dan hidup layaknya manusia. Di sebuah korporat, manusia di pelihara hanya untuk diambil darahnya. Para vampir terus mengembangkan teknologi untuk mencari pengganti darah manusia yang merupakan makanan utama mereka. Vampir yang menghisap darah vampir lain atau darahnya sendiri akan menjelma menjadi makhluk mengerikan dan akan dihukum mati: dijemur diterik sinar matahari.
Vampir ilmuwan, diperankan oleh Ethan Hawke, Edward terus mencari darah pengganti buatan namun selalu gagal hingga akhirnya bertemu sekelompok manusia yang mampu mengembalikan vampir menjadi manusia dengan cara sederhana. Niat mereka membuat mereka berjuang mati-matian melawan para tentara vampir dan petinggi pemerintah yang tidak menyetujui ide tersebut.
Harus saya katakan bahwa Daybreakers adalah film yang cukup menawan. Drama vampir-manusia ini mampu menyuguhkan dilema politik dan humanisme yang menyentuh. Sentilan tentang keinginan beberapa gelintir manusia untuk hidup abadi namun kehilangan nilai-nilai kemanusiannya cukup membuat kita merenungi hakikat menjadi manusia. Sam Neil (memerankan siapa ya, lupa namanya) yang akhirnya menyuruh saudara Edward menjadikan putrinya seorang vampir cukup memberi warna film ini.
Adegan-adegan sadis yang penuh ceceran darah tidak begitu mengerikan namun tetap mampu membuat miris. Daybreakers adalah sebuah drama mencekam yang berusaha membangun konflik diatas logika para penontonnya dengan premis 'what if'. Film ini tidak akan memuaskan bagi yang menginginkan eksyen dan pertempuran yang memenuhi keseluruhan durasi.
Daybreakers memberi kesan mendalam bagi yang mencari tontonan drama vampir dengan cerita berbobot.
Hmmm...lumayan deh dua film hari ini. Mood menonton film jadi bagus.
>>Ithonx<<
0 comments:
Post a Comment