Usia Westlife sekarang sudah menginjak ke 12 dan album Gravity ini adalah album mereka yang ke 11, maka bisa dibilang kalau boyband satu ini benar-benar produktif merilis album ya.
Sebagai boyband, Westlife sudah terbiasa di hina dan diremehkan, padahal kalau mau jujur, boyband satu ini memperlihatkan kualitas vokal dan musikalitas yang makin mantap seiring bertambahnya usia personilnya.
Rasa-rasanya belum lama juga kita menikmati album Where We Are yang cuma mengeluarkan single semata wayang What About Now, sekarang tiba-tiba sudah ada album baru yang katanya berbeda. Beda Apanya ya??
Pertama, album ini diproduseri oleh John Shanks yang berhasil 'meledakkan' album Take That dan pernah memproduseri Kelly Clarkson, Bon Jovi, dan Celine Dion. Kedua, beberapa personil mulai unjuk kemampuan (katanya selama ini terkubur) menulis lagu dan bermusik. Juga Mark Feehily beserta pasangan gay-nya ikut bertindak sebagai creative director dan photographer.
Namun ternyata album ini adem ayem saja disini ya. Berikut adalah daftar lagu di album Gravity:
Album ini hanya memuat dua tembang daur ulang yaitu Chances yang aslinya milik Athlete dan The Reason yang fenomenal itu (milik Hoobastank). Sementara Too Hard To Say Goodbye dan Closer diciptakan oleh para personil Westlife. Di pilih sebagai single andalan adalah lagu Safe yang memang enak dinikmati. Lagu ini benar-benar beciri khas Westlife.
Jika memang harus dibilang beda, memang ada bedanya dari album sebelumnya. Banyak lagu-lagu yang bertempo edgy dan sedikit electro pop seperti pada lagu I Will Reach You atau Nobody Is Gonna Sleep Tonight. Highlight terbaik adalah lagu cover version-nya Hoobastank yang berjudul The Reason yang dibawakan dengan sangat pop tanpa tergesa-gesa. Lagu Too Hard To Say Goodbye yang diawali dengan suara Kian dan Nicky juga semakin personal dengan lirik-lirik menyentuh tentang kepergian dua ayah personil Westlife.
Difference In Me juga menyentuh dengan tempo sedang dan suara Shane yang sengaja dibuat parau membuat lagu ini menyayat.
Vokal Mark terdengar sangat matang seperti pada lagu Tell Me It's Love (juga pada album sebelumnya di lagu Talk Me Down), sementara Shane makin berkilau dengan vokalnya yang tetap terjaga, misalnya ketika mengawali lagu Safe yang sangat indah itu.
Yang terus mengikuti perkembangan Westlife, album ini wajib dimiliki lantaran kematangan bermusik mereka makin menjadi-jadi dan ekstensinya makin mantap. Bayangkan, hampir 13 tahun bertahan. Jadi, sudah saatnya cemoohan harus berganti pujian yang bertubi-tubi kepada pria-pria tampan ini. Coba pikir, apa masih ada boyband yang masih produktif seperti mereka. bahkan menurut berita, Bryan McFadden ingin bergabung lagi setelah tujuh tahun hengkang, namun Westlife sepakat bilang "No, Thanks".
Buat para pecinta Westlife yang pernah menggilai namun berhenti setelah popularitas mereka menurun di Asia, coba dengarkan lagi album ini, mereka bukan sekedar menyanyikan lagu-lagu cheesy lagi sekarang.
Keep singing, lads..!!
P.S: baca post ini:
Sebagai boyband, Westlife sudah terbiasa di hina dan diremehkan, padahal kalau mau jujur, boyband satu ini memperlihatkan kualitas vokal dan musikalitas yang makin mantap seiring bertambahnya usia personilnya.
Rasa-rasanya belum lama juga kita menikmati album Where We Are yang cuma mengeluarkan single semata wayang What About Now, sekarang tiba-tiba sudah ada album baru yang katanya berbeda. Beda Apanya ya??
Pertama, album ini diproduseri oleh John Shanks yang berhasil 'meledakkan' album Take That dan pernah memproduseri Kelly Clarkson, Bon Jovi, dan Celine Dion. Kedua, beberapa personil mulai unjuk kemampuan (katanya selama ini terkubur) menulis lagu dan bermusik. Juga Mark Feehily beserta pasangan gay-nya ikut bertindak sebagai creative director dan photographer.
Namun ternyata album ini adem ayem saja disini ya. Berikut adalah daftar lagu di album Gravity:
Album ini hanya memuat dua tembang daur ulang yaitu Chances yang aslinya milik Athlete dan The Reason yang fenomenal itu (milik Hoobastank). Sementara Too Hard To Say Goodbye dan Closer diciptakan oleh para personil Westlife. Di pilih sebagai single andalan adalah lagu Safe yang memang enak dinikmati. Lagu ini benar-benar beciri khas Westlife.
Jika memang harus dibilang beda, memang ada bedanya dari album sebelumnya. Banyak lagu-lagu yang bertempo edgy dan sedikit electro pop seperti pada lagu I Will Reach You atau Nobody Is Gonna Sleep Tonight. Highlight terbaik adalah lagu cover version-nya Hoobastank yang berjudul The Reason yang dibawakan dengan sangat pop tanpa tergesa-gesa. Lagu Too Hard To Say Goodbye yang diawali dengan suara Kian dan Nicky juga semakin personal dengan lirik-lirik menyentuh tentang kepergian dua ayah personil Westlife.
Difference In Me juga menyentuh dengan tempo sedang dan suara Shane yang sengaja dibuat parau membuat lagu ini menyayat.
Vokal Mark terdengar sangat matang seperti pada lagu Tell Me It's Love (juga pada album sebelumnya di lagu Talk Me Down), sementara Shane makin berkilau dengan vokalnya yang tetap terjaga, misalnya ketika mengawali lagu Safe yang sangat indah itu.
Yang terus mengikuti perkembangan Westlife, album ini wajib dimiliki lantaran kematangan bermusik mereka makin menjadi-jadi dan ekstensinya makin mantap. Bayangkan, hampir 13 tahun bertahan. Jadi, sudah saatnya cemoohan harus berganti pujian yang bertubi-tubi kepada pria-pria tampan ini. Coba pikir, apa masih ada boyband yang masih produktif seperti mereka. bahkan menurut berita, Bryan McFadden ingin bergabung lagi setelah tujuh tahun hengkang, namun Westlife sepakat bilang "No, Thanks".
Buat para pecinta Westlife yang pernah menggilai namun berhenti setelah popularitas mereka menurun di Asia, coba dengarkan lagi album ini, mereka bukan sekedar menyanyikan lagu-lagu cheesy lagi sekarang.
Keep singing, lads..!!
P.S: baca post ini:
0 comments:
Post a Comment