Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Thursday 7 October 2010

KANGEN DENGAN TELENOVELA?? >>> TRILOGY MARIA + ROSALINDA-NYA THALIA


Nulis pake bahasa kita aja ya, and semoga gak di copas orang karena nulis ini butuh riset juga loh.

Pertengahan 90an hingga awal 2000an, saat jam tayang utama masih dihuni produk-produk impor Hollywood, maka pagi dan sore TV menggempur penonton dengan drama rumah tangga atau opera sabun produk negara-negara latin. yang disebut TELENOVELA, Ibu-ibu rumah tangga dan para pembantu bisa dengan fasih menyebut judul-judul telenovela yang di adaptasi menjadi satu nama saja,:nama karakter utamanya. Telenovela di TV kita sebenarnya sudah mulai ada sejak zaman TVRI, ingat Iscrava Isaura atau Little Missy asal Brazil itu? Kedua telenovela tersebut di dubbing dalam bahasa melayu kaku dan masih sangat klasik karena bercerita tentang perbudakan.

Saat RCTI lahir sebgai TV swasta pertama tahun 1989, Veronica Castro, artis senior
serba bisa ini mencuri perhatian ibu-ibu dan remaja putri lewat peran Rosa (apa Rosi, ya) dalam Rosa Salvaje atau diterjemahkan Cinta Rosi. Dengan cerita standar: gadis miskin yang mencuri di rumah pria tampan kaya, Rosa Salvaje sangat fenomenal di negeri asalnya, termasuk juga di Indonesia. Tak lama menyusul lagi Mi Pequerna Soledad atau ditejemahkan "Kekasihku Soledad" yang berkisah tentang gadis kembar Isadora dan Soledad. Gila ya, hebat banget ingatanku..ha..ha

Seiring waktu, telenovela mulai datang dan pergi..seiring hadirnya stasiun2 TV baru dan puncak keemasan telenovela di Indonesia yaitu tahun 1995 saat SCTV menayangkan Maria Mercedes. Begitu fenomenalnya sehingga ratingnya luar biasa walau ditayangkan jam sebelas pagi, dan SCTV menjadi pengimpor telenovela nomer wahid di Indonesia. Memang tim dubbing yang di sewa SCTV lebih jauh berkualitas dari tim dubbing TV-TV lain, sehingga gerak bibir dan bahasa bisa lebih enak dinikmati.

Ratusan (mungkin, karena tak tau angka pasti) telenovela ditayangkan SCTV dan secara umum mendapat sambutan baik sehingga SCTV saat itu identik dengan telenovela, dan tentunya stasiun TV lain ikut-ikutan. SCTV membeli hak siar seluruh telenovela yang dibintangi Thalia Sodi, atau dikenal hanya dengan nama Thalia saja, kecuali Marimar (di beli Indosiar).

Serbuan bintang-bintang cantik dan tampan tak henti-henti pada masa itu. Bahkan stasiun TV Venezuela Televisa sebagai 'pabrik' telenovela sampai geleng-geleng kepala karena tiba-tiba banyaknya wartawan tabloid dari Indonesia berebut mewawancarai bintang-bintang mereka. Mereka heran negara di asia tenggara yang jauh dari latar belakang historis dan sejarah (kecuali Filipina) menjadi penikmat produk mereka (belum tau kalo di dubbing, he..he).

Leticia Calderon, Gabriela Spanic, Lucero, dan belasan artis cantik lainnya menjadi penghuni tayangan teve kita. Namun, yang paling diingat orang adalah sosok Thalia yang memerankan sosok gadis cantik miskin penjual lotere (Maria Mercedes), pemulung (Maria Cinta Yang Hilang), gadis pantai bodoh (Marimar) yang disebut TRILOGY MARIA dan penjual bunga (Rosalinda).

MARIA MERCEDES


Sebagai seri pertama dari trilogy MARIA, Thalia hadir memerankan sosok gadis miskin sebagai Maria Mercedes si penjual lotere. Sebagai tulang punggung keluarga, Maria Mercedes harus menghidupi adik-adiknya dan bapaknya yang pemabuk. Tanpa sengaja bertemu pria sekarat yang hartanya sedang diperbutkan keluarganya yang sombong. Bermaksud menyusahkan keluarganya yang angkuh, sang pria menikahi Maria Mercedes secara hukum dan memberi separuh rumahnya kepada Maria. Konsekuensinya, Maria mesti tinggal dengan keluarga kaya si tampan Jorge Luis. Seterusnya...bisa ditebak.

Di dampingi Arthuro Peneche dan si jutek Laura Zapata, Thalia mengawali kesuksesan besar-besaran telenovela-nya walau sebenarnya ini adalah cerita remake.



MARIMAR


Sebenarnya ini adalah telenovela remake juga yang pernah di produksi tahun 1977. Thalia pada saat itu sudah dikenal sebagai penyanyi. Berkisah tentang gadis pantai miskin yang kakek-neneknya tewas terbakar karena ulah keluarga kaya yang ingin menggusur mereka. Setelah di siksa dan dihina Marimar menjadi orang kaya dan membalas dendam dengan orang-orang yang pernah menyiksa dan menyakitinya. Adegan terkenalnya mungkin ketika Marimar di suruh makan tanah oleh Angelica, ya.

Bersama Eduardo Capitallo dan artis spesialis antagonis Chantal Andere, Thalia mengekspansi seluruh negara-negara latin dan asia lewat produksi Televisa ini.

MARIA LA DEL BARRIO (CINTA YANG HILANG)


Kali ini Thalia di dampingi oleh Fernando Carillo dan teman baiknya yang memerankan musuh bebuyutannya, Soraya, yaitu Itati Cantoral, mengusung cerita tipikal dalam Maria La Del Barrio atau sebenarnya berarti Maria dari tempat kumuh. Di ceritakan Maria di tinggal mati oleh ibunya dan sebelum mati sang ibu meminta sang pendeta mencarikan keluarga yang mau mengurus anaknya yang baru berusia 15 tahun itu. Terpilihlah keluarga kaya dengan putra pemabuk dan tunangan yang metarialistis. Kisah pun dimulai ketika Maria merecoki semua aspek kehidupan keluarga kaya itu dan sang putra pemabuk akhirnya jatuh cinta, sementara tunangannya, Soraya menjadi musuh Maria yang paling berbahaya hingga mereka punya anak nantinya.

Selepas TRILOGY MARIA, Thalia bermain lagi di telenovela beken lainnya yaitu Rosalinda yang menjadi telenovela terakhirnya sebelum pindah ke New York.

Saya bahas khusus nanti di posting selanjutnya ya...



0 comments:

Post a Comment