Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Monday, 29 August 2011

SUPER 8 >>> ET-nya J.J Abrams??



Nama J.J Abrams dan Steven Spielberg adalah jaminan sebuah film misteri atau futuristik. Dengan terpampang dua nama besar tersebut, film Super 8 tak perlu memasang nama bintang besar lantaran kita semua maklum kalau duo tersebut lebih menjual plot dan spesial efek. Seperti yang diberitakan, proses pembuatan Super 8 amat sangat dirahasiakan baik plot maupun lokasi syuting. Sementara trailer yang lepas juga tak memberi banyak bocoran walau mampu membuat calon penonton mati penasaran.

Dan akhirnya sampailah penantian itu.

Super 8 sendiri adalah nama jenis rol film yang terkenal di era 80 an. Jadi sudah dipastikan bahwa film ini bersetting tahun 80an. Cerita berawal ketika sekelompok bocah yang terobsesi menjadi film maker sedang membuat film bergenre zombie. Bocah-bocah tanggung ini begitu bersemangat menyelesaikan film mereka, dan diselingi dengan cerita konflik keluarga mereka masing-masing. Saat syuting di sebuah stasiun kereta api, tak sengaja mereka menjadi saksi kecelakaan kereta api barang yang dahsyat (adegan ini luar biasa). Dan tak sengaja kamera super 8 mereka menangkap gambar sebuah sosok mengerikan.

Peristiwa demi peristiwa aneh mulai terjadi di kota para bocah cerdas tersebut dan kunci untuk menguak apa yang terjadi ada pada rekaman fillm super 8 mereka dan jika para bocah inilah yang berhasil menyelesaikan semua kekacauan....penonton diharap jangan kesal ya.

J.J Abrams sukses menghadirkan nuansa 80-an yang membuat banyak orang bernostalgia dengan dekadenya Cindy Lauper itu. Adegan yang banyak memakai spesial efek tak perlu diragukan lagi. Namun...yang disayangkan adalah eksekusi cerita yang boro-boro memberi twist ending, yang ada hanyalah penyelesaian yang dangkal seolah film ini tak hanya diperanutamai para bocah, namun juga di khususkan utk para bocah juga.

Tak hanya itu juga, kehadiran sosok misterius yang ditunggu-tunggu pun tak kalah mengecewakan. Kok begitu? You see yourself, dah.

Tapi paling tidak J.J Abrams sudah berhasil menghadirkan cerita misteri fiksi ilmiah yang di tiga perempat durasinya lumayan bikin kita tercengang. Buat lagi yang seru ya, Kang Abrams.

>>Ithonx<<

BAD TEACHER >>> Is She That Bad?


Cameron Diaz di bilang sudah kehilangan pesonanya lantaran beberapa film terakhirnya tak selaris dulu. Namun Bad Teacher yang dibantu oleh pesona sang mantan pacar Justin Timberlake dan Jason Segel tak bisa dibilang gagal.

Terus terang apa yang saya utarakan disini sangat subjektif lantaran saya adalah penggemar dan kolektor semua CD musik yang dibuat Justin Timberlake yang somehow terkadang merasa sebagai Bad Teacher juga on certain level. Maka jika saya bilang Bad Teacher adalah film wajib tonton, maka faktor Justin Timberlake dan "teacher" nya lah yg telah berhasil mempengaruhi penilaian saya.

Film Bad Teacher sesungguhnya tidak istimewa dalam urusan tema. Kisah yang bertutur tentang seseorang yang berjiwa culas dan berpura-pura menjalani profesi mulia dan kemudian menyadari kesalahannya dan berakhir menjalani profesi tersebut sepenuh hati, sudah terlalu sering diangkat dalam film.

Namun nampaknya cerita klise di Bad Teacher bisa bergulir dengan renyah dengan karakter-karakter yang tak kurang klisenya juga. Separuh durasi kita dibuat tergelak dengan ulah Cameron Diaz yang culas dan gila sebagai guru. Beberapa guru, termasuk saya, bisa dengan mudah menyelami karakter yang dimainkan Cam lantaran memang terkadang kenyataan yang ada sangat mirip dengan yang digambarkan di film.

Niat sang guru yang giat mengumpulkan uang demi mengoperasi dadanya agar lebih besar memang terasa super aneh, namun eksekusi cerita from villain to a hero terasa sangat smooth dan bisa diterima sebagai turning point yang lumayan jenius.

Justin Timberlake (subjektif neeh) sangat gemilang memerankan sosok guru yang geeky dan norak yang awalnya kita kira bakal merebut hati karakter Cameron Diaz. Kali ini pesonanya bukan pada tubuh atletis, suara atau liukan tariannya. Ekspresi wajahnya dan dialog-dialog super lucunya menjadi senjata ampuh untuk tetap langgeng di dunia film.

Cameron Diaz bisa dibilang sukses memerankan si guru badung yang mau tak mau mengingatkan kita dengan karakter badung lainnya semisal di Charlie's Angels.

Dan Jason Segel....pria ini memang kebanjiran tawaran film, tapi....Jason....you should start working out in the gym...seriously, man!"

>>Ithonx<<

Saturday, 27 August 2011

Yang Terabaikan



Blog ini kayaknya benar-benar terabaikan. Tak banyak update yang saya tulis disini dan kayaknya gak banyak juga yang peduli.

Lemotnya jaringan Telkomsel yang merupakan satu-satunya nyawa untuk mengisi postingan disini nampaknya memang tak bersahabat.

Kesibukan saya mengunjungi gym sebagai upaya menurunkan berat badan juga ikut andil dalam "menidaksemarakkan" blog ini. Apalagi ditambah datangnya Bulan Puasa.

Sedikitnya jumlah film dan serial teve yang ditonton juga. Maraton Smallville dan Tru Blood nampaknya jauh lebih menarik daripada memulai satu judul baru serial teve. Hiruk pikuk film musim panas berujung hilangnya nafsu menonton lantaran film-film superhero tak membuat tertegun.

Setelah Scre4m, Bad Teacher mungkin satu-satunya film yang mampu menghibur saya beberapa minggu terakhir ini. Itu pun lantaran kedekatan cerita dengan profesi yang saya jalani.

Serial-serial yang didengung-dengungkan mendapat pujian setinggi langit semisal Games of Thrones, The Killing, Teen Wolf, The Nine Lives of Chloe Kings juga masih belum membuat hati tergerak menontonnya. Sementara Breaking Bad, Dexter, Tru Blood yang segera usai musimnya tahun ini juga tak saya sambut dengan gegap gempita. Gak tau kenapa.

Anehnya, saya sekarang jadi lebih gandrung dengan musik country. Tak terhitung puluhan klip penyanyi country di donlot dan saya putar di dvd player. Awalnya memang Shania Twain, Jewel dan Blake Shelton saja yang menarik perhatian, namun entah kenapa Billy Currington, Chuck Wicks dan Lady Antebellum ikut-ikutan merasuki. Dan kini Easton Corbin, Chris Young, Josh Turner dan Mark Wills ikut-ikutan menyerbu telinga saya. Semoga ini pertanda bahwa saya akan segerat menginjakkan kaki ke tanah Amerika. Haha.

Ah, bingung mau nulis apalagi. Met Lebaran ya.

Tuesday, 9 August 2011

Ya Ampun....Ada FINAL DESTINATION 5...!!!

Scream 4 boleh jadi ditanggapi baik karena plot yang tergolong menarik walau jeda antar sequel 3 dan ke empat lebih dari satu dekade. Lain halnya dengan Saw. Seri pertama yang begitu mendebarkan berlanjut dengan 7 sequel sampah yang tak kunjung habis. Dan nampaknya Final Destination juga bernasib sama. Seharusnya kita cukup disuguhkan FD dan FD 2 saja karena plot masih terjaga baik walau FD 2 kedodoran juga dalam hal premis cerita. Yang terjadi malah muncul FD 3 yang terlalu dipaksakan, FD 4 yang asal-asalan dan sekarang Final Destination 5 yang belum juga dirilis sudah ditanggapi hujatan.

Boleh jadi plot pada FD orisinil yang dibintangi Devon Sawa sangat menarik dan unik untuk film bergenre horor dimana tak ada pembunuh sama sekali. Namun sequel2nya hanyalah parade pengulangan-pengulangan adegan yang sama sekali tak mendebarkan dan parahnya dibumbui adegan telanjang yang tak ada juntrungan sama sekali. Jika FD 4 saja ditanggapi hujatan, maka besar kemungkinan FD5 bakal mengalami nasib sama.

Tapi sebaiknya sebelum kita hina habis2an, kita tunggu aja dulu filmnya rilis, siapa tau ternyata bagus dan mengejutkan.

>>Ithonx<<

Saturday, 6 August 2011

INSIDIOUS >>> Film Mak Lampir Ya??


Posternya bergambar bocah kecil layaknya The Omen dengan promosi besar-besaran atas nama sineasnya yang pernah membesut Saw dan Paranormal Activity (seri pertama semua) yaitu James Wan, Insidious tampil tak terlalu mengecewakan.

Dengan nuansa ala The Others yang menakuti tanpa harus menampilkan sosok hantu berlebihan di awal cerita, Insidious cukup menarik di tiga perempat durasi. Hingga sampai pada 'oh ternyata gitu', plot terasa garing namun terselamatkan dengan twist ending yang cukup menggedor jantung.

Plot yang dipasang juga tak terlalu istimewa. Pasangan muda dengan tiga anak pindah ke sebuah rumah baru yang angker. Salah satu anak mereka Dalton tiba-tiba koma tanpa sebab bahkan secara medis tak bisa di jelaskan. Sang istri yang yakin rumahnya berhantu meminta suaminya untuk pindah rumah lagi. Dan akhirnya mereka pindah ke rumah yang tak terlalu besar. Namun keganjilan-keganjilan tetap terjadi dirumah baru hingga akhirnya mereka memanggil 'orang pintar'. Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga ini?

Terdengar seperti film-film asia ya? Mungkin karena sutradaranya orang asia yang juga katanya orang Malaysia sehingga nuansa hantu-hantuan asia begitu terasa. Bagi penonton asia rasa-rasanya plot seperti ini bisa dengan mudah diterima, namun penonton barat kayaknya tak mudah ditakut-takuti, terlihat dari raupan box office-nya yang tak terlalu memuaskan. Insidious nampak seperti cerita asia yang berusaha keras di 'barat-baratkan" jadinya.

Patrick Wilson dan Rose Byrne tak terlalu istimewa memerankan pasangan suami istri yang ketiban sial ini. Terlihat standar. Film ini terselamatkan dengan adegan-adegan yang mendebarkan ala The Others yang cukup bikin seram jika nonton sendirian tengah malam di rumah, apalagi kalo lagi hujan deras.

Tak bisa dibilang jelek, memang. Namun film ini terlihat tak mampu menyaingi film-film horor terdahulu yang lebih superior di sektor plot dan adegan2 seram. Namun lumayan untuk dinikmati.

>>Ithonx<<