Stasiun teve CW makin mantap menancapkan cengkraman dengan senjata serial-serial cheesy yang membidik penonton remaja. Boleh jadi serial-serial yang disebutkan di judul postingan ini tak akan dilirik oleh Emmy Awards atau Golden Globe, tapi harus diakui juga bahwa serial-serial tersebut mempu membuat banyak penonton muda betah melototi televisi.
Dengan cerdik, CW mengulik cerita yang tak terlalu njelimet dan meramunya dengan bintang-bintang rupawan sehingga mampu memikat jutaan pasang mata tiap minggunya. Jualan andalan Supernatural bukanlah jalan cerita yang hebat dan mendebarkan, namun ketampanan Jensen Ackles dan Jared Padalecki, dan formula ini hampir menjadi trademark di serial-serial produksi CW lainnya. Tak bisa dipungkiri bahwa wajah-wajah tampan, cantik dan kinyis-kinyis membuat mata segar, namun cerita yang shallow terkadang membuat penonton jengah juga. Contohnya Smallville yang akan segera berakhir bulan Mei ini. Season perdana, dua dan ketiga adalah season terbaik serial ini. Rating yang tinggi membuat penulis cerita terus berpikir bagaimana memanjang-manjangkan cerita agar serial ini langgeng sehingga menjadi membosankan dan makin aneh.
The Vampire Diaries, 90120 dan Gossip Girls masih terbilang serial 'muda' dalam artian jumlah musim-nya belum terlalu banyak, namun Supernatural yang direncanakan akan tamat di musim 5 ternyata tak kunjung berakhir hingga masuk ke musim 7. Kalau mau berkaca, banyak serial-serial yang tak kunjung diakhiri malah ditinggalkan penonton dan menjadi terlupakan. Contohnya The X-Files. Beranggapan bahwa cerita masih memikat, produser terus menyambung cerita tanpa juntrungan, bahkan hengkangnya dua bintang utama tak jadi persoalan dan akhirnya ditinggalkan penonton yang tak peduli akhir ceritanya.
Serial-serial CW juga dikenal karena jumlah episodenya yang padat. Satu judul serial bisa menghabiskan 22 hingga 24 episode per musimnya. Hal ini bertentangan dengan tren saat ini dimana serial-serial sukses hanya memuat 13 hingga 16 episode saja per musimnya demi menghemat anggaran dan menghindari kebosanan penonton.
Mau dibilang cheesy, dangkal atau apalah, serial-serial CW tetap memberi warna tersendiri di dunia 'perserialan barat'. Toh tak semua orang menggemari Julianne Marguiles yang bergerilya di dunia hukum, atau Hugh Laurie si dokter sinting dengan intrik medisnya. Kita juga terkadang ingin menyaksikan drama-drama ringan dengan konflik sederhana dan tentu saja dengan bintang-bintang rupawan. Gak usah protes, nikmati aja.
>>Ithonx<<
Dengan cerdik, CW mengulik cerita yang tak terlalu njelimet dan meramunya dengan bintang-bintang rupawan sehingga mampu memikat jutaan pasang mata tiap minggunya. Jualan andalan Supernatural bukanlah jalan cerita yang hebat dan mendebarkan, namun ketampanan Jensen Ackles dan Jared Padalecki, dan formula ini hampir menjadi trademark di serial-serial produksi CW lainnya. Tak bisa dipungkiri bahwa wajah-wajah tampan, cantik dan kinyis-kinyis membuat mata segar, namun cerita yang shallow terkadang membuat penonton jengah juga. Contohnya Smallville yang akan segera berakhir bulan Mei ini. Season perdana, dua dan ketiga adalah season terbaik serial ini. Rating yang tinggi membuat penulis cerita terus berpikir bagaimana memanjang-manjangkan cerita agar serial ini langgeng sehingga menjadi membosankan dan makin aneh.
The Vampire Diaries, 90120 dan Gossip Girls masih terbilang serial 'muda' dalam artian jumlah musim-nya belum terlalu banyak, namun Supernatural yang direncanakan akan tamat di musim 5 ternyata tak kunjung berakhir hingga masuk ke musim 7. Kalau mau berkaca, banyak serial-serial yang tak kunjung diakhiri malah ditinggalkan penonton dan menjadi terlupakan. Contohnya The X-Files. Beranggapan bahwa cerita masih memikat, produser terus menyambung cerita tanpa juntrungan, bahkan hengkangnya dua bintang utama tak jadi persoalan dan akhirnya ditinggalkan penonton yang tak peduli akhir ceritanya.
Serial-serial CW juga dikenal karena jumlah episodenya yang padat. Satu judul serial bisa menghabiskan 22 hingga 24 episode per musimnya. Hal ini bertentangan dengan tren saat ini dimana serial-serial sukses hanya memuat 13 hingga 16 episode saja per musimnya demi menghemat anggaran dan menghindari kebosanan penonton.
Mau dibilang cheesy, dangkal atau apalah, serial-serial CW tetap memberi warna tersendiri di dunia 'perserialan barat'. Toh tak semua orang menggemari Julianne Marguiles yang bergerilya di dunia hukum, atau Hugh Laurie si dokter sinting dengan intrik medisnya. Kita juga terkadang ingin menyaksikan drama-drama ringan dengan konflik sederhana dan tentu saja dengan bintang-bintang rupawan. Gak usah protes, nikmati aja.
>>Ithonx<<
Bener banget. Aku nonton TVD season 1 biasa2 aja, season 2 dan 3 bagus banget soalny ada The Originals dan Alarik yang bikin kedua season seru banget, season 4 lumayan seru soalnya Elena udah jadi vampir dan jadian sama Damon, season 5 mulai membosankan dan nggak masuk akal. Alurnya cepet banget, tahu-tahu muncul konflik yang nggak jelas maksudnya apa, tiba-tiba udah end dan muncul konflik baru dengan pemain baru lagi. Sampe sekarang masih nggak ngerti sama maksud keberadaan The traveller dan kenapa kok bisa musuhan sama penyihir, trus yang bikin annoying banget itu Katherine yang nggak mati2, makin licik, dan caroline yg bener-bener super annoying. Aku heran kenapa produser mempertahankan toko caroline yg menurutku nggak penting2 amat, malah bikin badmood.
ReplyDelete