Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Wednesday, 27 April 2011

The Vampire Diaries, Supernatural, 90210 dan Gossip Girl Belum Ada Tanda-Tanda Akan Berakhir >>>Good Ratings Make Them Boring?


Stasiun teve CW makin mantap menancapkan cengkraman dengan senjata serial-serial cheesy yang membidik penonton remaja. Boleh jadi serial-serial yang disebutkan di judul postingan ini tak akan dilirik oleh Emmy Awards atau Golden Globe, tapi harus diakui juga bahwa serial-serial tersebut mempu membuat banyak penonton muda betah melototi televisi.

Dengan cerdik, CW mengulik cerita yang tak terlalu njelimet dan meramunya dengan bintang-bintang rupawan sehingga mampu memikat jutaan pasang mata tiap minggunya. Jualan andalan Supernatural bukanlah jalan cerita yang hebat dan mendebarkan, namun ketampanan Jensen Ackles dan Jared Padalecki, dan formula ini hampir menjadi trademark di serial-serial produksi CW lainnya. Tak bisa dipungkiri bahwa wajah-wajah tampan, cantik dan kinyis-kinyis membuat mata segar, namun cerita yang shallow terkadang membuat penonton jengah juga. Contohnya Smallville yang akan segera berakhir bulan Mei ini. Season perdana, dua dan ketiga adalah season terbaik serial ini. Rating yang tinggi membuat penulis cerita terus berpikir bagaimana memanjang-manjangkan cerita agar serial ini langgeng sehingga menjadi membosankan dan makin aneh.

The Vampire Diaries, 90120 dan Gossip Girls masih terbilang serial 'muda' dalam artian jumlah musim-nya belum terlalu banyak, namun Supernatural yang direncanakan akan tamat di musim 5 ternyata tak kunjung berakhir hingga masuk ke musim 7. Kalau mau berkaca, banyak serial-serial yang tak kunjung diakhiri malah ditinggalkan penonton dan menjadi terlupakan. Contohnya The X-Files. Beranggapan bahwa cerita masih memikat, produser terus menyambung cerita tanpa juntrungan, bahkan hengkangnya dua bintang utama tak jadi persoalan dan akhirnya ditinggalkan penonton yang tak peduli akhir ceritanya.

Serial-serial CW juga dikenal karena jumlah episodenya yang padat. Satu judul serial bisa menghabiskan 22 hingga 24 episode per musimnya. Hal ini bertentangan dengan tren saat ini dimana serial-serial sukses hanya memuat 13 hingga 16 episode saja per musimnya demi menghemat anggaran dan menghindari kebosanan penonton.

Mau dibilang cheesy, dangkal atau apalah, serial-serial CW tetap memberi warna tersendiri di dunia 'perserialan barat'. Toh tak semua orang menggemari Julianne Marguiles yang bergerilya di dunia hukum, atau Hugh Laurie si dokter sinting dengan intrik medisnya. Kita juga terkadang ingin menyaksikan drama-drama ringan dengan konflik sederhana dan tentu saja dengan bintang-bintang rupawan. Gak usah protes, nikmati aja.

>>Ithonx<<

Sunday, 24 April 2011

Masih Ingat NIP/TUCK? >>> A disturbingly Perfect Drama.

Mengkategorikan serial ini ke serial medis sebenarnya bukanlah hal yang tepat. Nip/Tuck adalah drama keluarga layaknya opera sabun dengan bumbu adegan ranjang yang banyak dan prosedur operasi plastik yang eksplisit. Dengan mengusung tagline a disturbingly perfect drama, Nip/Tuck mengajak penonton menelusuri kelam dan dramatisnya tiga orang tokoh utamanya: Sean dan Julia McNamara, dan Christian Troy.

Sean, Julia, dan Christian adalah sahabat karib dari kuliah. Sean dan Julia menikah dan punya dua anak: Matt dan Annie. Sean dan Christian berpartner membuka klinik bedah plastik. Musim pertama penonton disodori masalah rumah tangga Sean dan Julia yang berada di ambang kehancuran. Julia merasa seperti terperangkap dalam kungkungan rumah tangga sementara impiannya menjadi dokter harus terkubur. Sean juga berada dalam krisis paruh baya yang membuatnya berselingkuh dengan seorang pasien.

Sean dan Christian adalah pribadi yang berbeda. Sean adalah tipe pria rumahan yang menyukai kestabilan dan lebih mementingkan pasien dengan cacat fisik, sementara Christian adalah playboy yang dengan gaya hidup hedonisnya kerap membuat masalah secara profesional dan sangat berorientasi dengan uang.

Tiga belas episode disuguhkan dengan cerdas di musim pertama. Selain menelusuri dunia kerja para dokter bedah plastik, penonton juga larut dalam masalah-masalah pribadi tiga tokoh utama yang terlibat cinta segitiga ini. Pasang surut bisnis bedah plastik, persaingan, kriminalitas dan dilema moral dengan gamblang disajikan per episode.

Jika membeli dvd orisinil atau bajakan versi ori, maka penonton bisa menyaksikan dibalik layar pembuatan serial ini. Wawancara para bintang dan juga dua dokter bedah plastik sungguhan yang menjadi konsultan serial ikut meramaikan bonus yang layak tonton ini.

Musim perdana dibesut tahun 2003 (lumayan lawas ya...) dan sempat tayang di teve nasional kita. Namun drama kelam ini masih dengan hebat menghipnotis banyak orang yang penasaran dengan prosedur bedah plastik sesungguhnya. It's worth watching. A disturbingly perfect drama.

>>>Ithonx<<<

Saturday, 23 April 2011

THE ROOMMATE >>> Jiplakan "Single White Female"??

Lantaran sibuk membuang timbunan lemak di tubuh, jumlah film dan serial teve yang ditonton beberapa bulan terakhir ini menurun drastis. Bulan ini saja hanya 4 postingan yang baru nongol di blog ini. Di sela menonton serial produksi Cartoon Network, Tower Prep, akhirnya berkesempatan juga menonton film ini.

Terus terang, pemain-pemain ceweknya tidak familiar bagi Ithonx. Namun nama Cam Gigandet dan Matt Lanter cukup menjadi alasan untuk melirik film ini. Cam beken lewat Twilight Saga dan serial The OC, sedangkan Matt sering wara-wiri dibanyak serial teve dan beken di musim kedua 90210 dan film-film parodi.

The Roommate masuk kategori film yang mudah dilupakan dan sangat sangat sangat mudah ditebak plotnya. Para pemeran utamanya gagal dengan sukses menghadirkan performa yang prima sehingga plot yang sangat dangkal makin membuat film ini siap dicaci maki para kritikus. Benar-benar tak ada yang istimewa dalam film ini, bahkan logika penonton seperti di abaikan oleh penulis cerita.

Plotnya sangat sederhana: Sara Matthews memasuki tahun pertama kuliahnya dengan tinggal di asrama dan mendapat teman sekamar yang psikotik. Itu saja. Selebihnya adalah ke-posesif-an dan kegilaan, yang tak masuk akal, sang teman sekamar yang mengganggu semua aspek hidup Sara. Tak jelas apakah sang teman sekamar, namanya Rebecca, lesbian atau hanya butuh orang yang mengerti dirinya. Korban berjatuhan mulai dari sang dosen, teman hangout Sara, mantan pacar Sara, dan kucing kecil lucu malang.

Cam Gigandet berperan sebagai pacar Sara. Tokoh ini sama sekali tak punya greget dan bisa diperankan siapa saja. Cam pernah memukai dengan tubuh atletisnya di Never Back Down, The OC dan Twilight, mempertontonkan ilmu bela diri. Film ini seolah memubazirkan semua potensi Cam yang luar biasa itu. Matt Lanter lebih malang. Dia hanya kebagian scene yang tak lebih dari 2 menit dan hanya mati konyol di tangan Rebecca.

Jika mengharapkan mendapat tontonan thriller memukau bak Single White Female yang fenomenal, maka pengharapan itu akan sia-sia. Lubang plot yang paling kentara adalah jika Sara digambarkan sibuk kuliah dan hangout, maka Rebecca tak pernah terlihat mengikuti kuliah dan malah sibuk menguntit Sara. tentu saja ini sangat menyebalkan. Film ini juga menyalahi pakem film remaja: minim adegan telanjang (hihihi!!) sehingga semakin garing dan tak ada juntrungan.

Kalo gitu sebaiknya menlanjutkan Tower Prep lagi aja yah.

>>Ithonx<<

Thursday, 14 April 2011

THREE RIVERS >>> Dokter2 Transplantasi Rupawan Baik Hati...Eh Ada Daniel Henney


Dominasi ER, Grey's Anatomy dan House MD sebagai serial medis menahun populer dengan rating menjulang memang susah di tumbangkan. Alhasil beberapa serial medis baru yang digarap menjadi lesu darah dan tak mampu bersaing. Miami Medical, Mercy dan juga Three Rivers harus tertatih-tatih meraup penonton dan berujung ditamatkan walau ceritanya tidak bisa dibilang jelek.

Walau sering mondar-mandir di serial teve, Alex O'Laughlin yang tampan belum mampu mengangkat serial ini, padahal juga bintang rupawan blasteran Korea Daniel Henney juga di libatkan sebagai satu dari karakter dokter penting.

Cerita berfokus pada dokter-dokter di RS bernama Three Rivers yang menangani operasi transplantasi organ yang kebanyakan hati dan jantung. Tiap episode di awali dengan tiga cerita calon pasien yang akan mereka tangani. Penonton dilibatkan secara emosional bagaimana Andy, David Lee, Miranda dan Ryan bergelut menolong pasien-pasiennya dan berinteraksi dengan keluarga pendonor organ dan segala rintangan yang mereka harus hadapi. Tentu saja ini menjadi nilai tambah lantaran beberapa kasus mampu membuat penonton terenyuh.

Satu musim belum mampu mengupas habis masalah pribadi masing-masing tokoh di serial ini. Andy harus merelakan istrinya pergi lantaran sang istri tak ingin mempunyai pasangan yang super sibuk, Miranda masih dibayang-bayangi kebesaran nama sang ayah yang menjadi pendiri rumah sakit Three Rivers, David Lee yang kerap gonta-ganti wanita merasa tidak nyaman dengan darah Korea yang mengalir di tubuhnya. Untungnya musim pertama (dan terakhir) ditutup dengan manis dan tak memberi ganjalan bagi penonton lantaran konflik inter dan intra individu tidak dibuat tajam.

Akhirnya, kita masih menunggu serial medis lainnya yang mampu menumbangkan tiga serial medis fenomenal yang tadi disebutkan di awal. Still waiting.....

>>Ithonx<<

Thursday, 7 April 2011

BATTLE: LOS ANGELES >>> Satu Kata: Payah...!!


Niatnya mungkin ingin membuat film invasi alien dengan cita rasa Black Hawk Down atau Saving Private Ryan, namun yang dihasilkan ternyata sebuah film bising dengan banyak lubang plot serta penggambaran tokoh yang dangkal. Bintang-bintang dengan talenta besar seperti Aaron Eackhart, Bridget Moynahan, Michelle Rodriguez dan Ne-Yo terasa disia-siakan saja.

Film bertutur tentang invasi alien yang memporak-porandakan bumi sudah dengan hebat di dahului oleh Independence Day dan tak kalah heboh lagi dengan hadirnya War of The World-nya Tom Cruise. Belum lama, dengan pendekatan sudut pandang kecil, kita masih terngiang dengan Skyline. Jadi, sedari awal film ini punya tantangan super hebat untuk menumbangkan kedigjayaan film-film sebelumnya.

Penggambaran sosok alien baik di Independence Day maupun War of The World benar-benar bikin ngeri, namun yang ada di Battle: LA sangat tidak jelas. Okelah kalo mau dibilang robotik, namun lagi-lagi malah membuat film ini serasa bagai contekan Terminator-nya Christian Bale dan Sam Worthingthon, Di pakainya kamera handheld yang shaky juga bukan barang baru mengingat kita pernah juga dibuat takjub dan migren oleh Cloverfield.

Ceritanya begini: sekonyong-konyong alien datang menyerang dan diketahui mereka menginginkan air di bumi kita tecinta ini. Dan menghancurkan peradaban kita. Konyol bukan? Jika hanya menginginkan air, mengapa tak menyedotnya saja dari samudera? mengapa harus menyerang LA, bukan negara dengan banyak perairan? Sosok Aliennya mana?

Sayang sekali ide yang konon berdasarkan kisah nyata ini malah menjadi film dengan banyak cacian dan lemah dibanyak sektor. Tak usah ditanya tentang plot lantaran memang film ini tak punya plot sama sekali. Perjuangan para tentara yang gagah berani melawan para alien modern seolah tanpa juntrungan dan tak membuat kita menjadi bersimpati. Terlalu banyak klise, tidak orisinil, dan tanpa plot adalah tiga frase paling tepat untuk menggambarkan film yang ditunggu-tunggu namun mengecewakan ini.

Aliens suck...!!

>>Ithonx<<

Tuesday, 5 April 2011

BONES SEASON 5 >>> Selamat Datang Di Indonesia, Dr. Brennan...!!


Di musim kelima ini, Bones belum juga memutuskan siapa yang bakal menjadi asistennya. Tampaknya ilmuwan cantik kita ini belum bisa menemukan pengganti si jenius Zack. Dampaknya tentu saja para asisten yang secara bergilir muncul di musim sebelumnya, kembali di gilir di musim ini. Dengan begitu, cerita makin meriah saja.

Wendell, sang asisten muda tampan yang sempat kehilangan beasiswanya mampu merebut hati Angela. Angela dan Wendell kemudian berpacaran walau mereka sempat kuatir dengan perasaan mantan tunangan Angela, Hodgins. Namun Angela nampaknya belum mampu melupakan Hodgins. Wendell kecewa walau mampu berlapang dada. Dan pernikahan Angela dan Hodgins yang tertunda akhirnya terjadi di musim ini. Congartz, Ange..!!

Daisy, si jenius cerewet ini mampu membuat cerita menjadi ceria dengan kehadirannya. Hubungannya dengan Sweets kerap mendapat masalah unik, hingga akhirnya Sweets melamar Daisy.

Clark dan beberapa asisten lain tetap memeriahkan suasana juga. Namun selain Wendell dan Daisy yang terlibat secara romantis dengan anggota tim Jeffersonian, Varizi juga cukup menyita perhatian penggemar serial ini. Arastoo Varizi berdarah Arab dan beragama islam. Cara pandangnya terkadang bersebrangan dengan semua anggota tim Jeffersonian, namun tokoh ini mampu menyeimbangkan 'keislamannya' diantara tokoh-tokoh lain.

Lalu bagaimana dengan Camille, Booth, dan Bones?

Di tengah kasus-kasus njelimet yang harus mereka hadapi, ketiga pentolan serial ini harus juga menghadapi dilema sosial sehari-hari. Cam harus menyeimbangkan karir dan tugasnya sebagai ibu angkat Michelle yang memasuki masa puber. Tugasnya sebagai ibu ini membawanya bertemu dengan dokter tampan yang nantinya akan dikencaninya.

Di salah satu episode christmas, Bones di 'beri' hadiah oleh sang ayah: seorang sepupu jauh. Selain berwajah mirip, sang sepupu juga mewarisi sifat 'kaku' Bones yang unik. Sang sepupu diperankan oleh Zoey Deschannel yang tak lain adik kandung Emily Deschannel si pemeran Bones.

Lain halnya dengan Booth, sang adik Jared, yang kelar mengunjungi India berniat menikah dengan gadis India. Booth melakukan background check dan menemukan kalau tunangan sang adik pernah menjadi pelacur. Lalu?

Highlight musim ini adalah episode dimana Booth dan Bones membaca buku Sweets yang akan diterbitkan. Booth dan Bones bilang jika Sweets menulis sesuatu yang tidak akurat. Dan mereka pun menceritakan awal bagaimana mereka bertemu dan asal mula para anggota tim Jeffersonian direkrut. Ini episode paling seru..!!

Terkuak juga akhirnya perasaan Booth terhadap Bones. Booth akhirnya menyatakan cintanya, namun Bones menolak sambil menangis, loh kenapa??

Musim ini ditutup dengan perginya Angela dan Hodgins ke Paris. Booth bingung lantaran harus memutuskan keluar dari FBI dan menjadi pelatih snipers di Afghanistan. Sementara Bones tak kuasa menolak tawaran sebagai ketua tim penelitian kerangka purba yang ditemukan di Maluku, Indonesia. Kebimbangan dua insan yang sebenarnya saling cinta ini cukup lugas diketengahkan. Booth awalnya ingin menolak tugasnya, namun demi melihat Bones memutuskan pergi ke Maluku, akhirnya menerima tugas tersebut. Padahal Bones melakukan yang sama juga.

Bones memutuskan pergi ke Indonesia bersama Daisy. Angela, Hodgins, Cam dan Sweets mengantar kepergian mereka. Bones sangat berharap Booth muncul menahan kepergiannya? Lalu? Apakah tim Jeffersonian bubar?? Apa akan ada episode bersetting Maluku?? AAaaahhhh..!!!

>>Ithonx<<


Friday, 1 April 2011

Poster-Poster Keren Serial FALLING SKIES Dirilis...!!


Serial Falling Sky sudah dipastikan akan premiere bulan Juni tahun ini. Seperti biasa, episode perdana akan tayang selama dua jam. Lebih jelas tentang serial ini telah dibahas disini.

FALLING SKIES >>> Drama Serial Serangan Alien Yang Diproduseri Steven Spielberg !!



Sekarang kita simak yuk poster-poster yang telah dirilis:


Mirip poster District 9 ya yang pertama?