Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Saturday 4 June 2011

KEMBALIKAN RCTI KU YANG DULU..!!!!



Jarangnya melihat tayangan televisi fiksi lokal membuatku sedikit buta dengan perbendaharaan nama-nama bintang lokal. Di kamarku, stasiun teve yang paling sering di tonton adalah Metro TV. Bukan, aku bukan maniak berita-berita politik yang makin ngalor ngidur, tapi ada faktor tertentu yang membuat Metro TV enak untuk dinikmati.

Tayangan televisi kita lama kelamaan makin brutal saja hiburannya. Keseragaman nampaknya makin merata di semua lini (halah, bahasa-nya). Nampaknya semua stasiun teve makin meratakan semua tayangannya buat segala usia, kecuali stasiun-stasiun teve yang mengkhususkan diri untuk segmen dan individu tertentu (Metro dan TV One). Mereka makin tak punya ciri khas. Situasi ini jelas beda dengan dekada 90an atau 2000an (tentunya jumlah stasiun teve masih sedikit). Pada masa itu, tiap stasiun teve punya ciri khas kental. TVRI sebagai corong pemerintah, RCTI dengan tayangan Holywoodnya, SCTV dengan telenovela-nya, Indosiar dengan sinetronnya, dan ANTV dengan musik-musik baratnya. Tapi coba lihat sekarang, semua stasiun teve terkesan sama rata dari segala sisi hiburan dan berita. Hampir semua slot jam tayang di isi dengan KOMEDI TIDAK LUCU, ACARA MUSIK DENGAN PELAWAK SEBAGAI HOST, SINETRON STRIPPING, REALITY SHOW YANG TIDAK REAL DAN INFOTAINMENT MURAHAN. Menonton teve layaknya siksaan bagi diriku saat ini. Apalagi tayangan fiksi tidak lagi menjadi primadona.

Lalu aku menyusuri kembali dua dekade yang telah dilewati, dekade dimana tayangan fiksi menjadi primadona dan stasiun televisi terbaik masih RCTI. Mengapa RCTI? Well, sebagai stasiun teve pertama, RCTI memberi jasa besar terhadap English exposure sepanjang hidupku. Jika kata saudariku, tayangan-tayangan asal Hollywood ditayangkan larut malam saat era TVRI, maka RCTI mendobrak aturan-aturan absurd itu.

Tak malu aku berkata bahwa aku terpuaskan dengan semua tayangan RCTI saat itu.

Mengakui bahwa menyukai sinetron pada masa RCTI, bukanlah sesuatu yang memalukan. Tergelak lepas saat menyaksikan Si Doel Anak Sekolahan, Terharu di Keluarga Cemara. Teraniaya di Doa Membawa Berkah. Ter-intrik di Bella Vista dan Benang Emas. Hanyut dalam Saat Memberi Saat Menerima dan Hati Seluas Samudra. Tersenyum di Gara Gara. Dan sebagainya dan sebagainya.

Aku juga belajar Bahasa Inggris dengan para penjaga pantai di Baywatch, dengan para muda-mudi modis di Beverly Hills 90210, dengan lelucon para Friends, dengan kegitiran hidup Ally McBeal, dengan intrik panas di Central Park West, dengan petualangan Lorenzo Lamas di Renegade, dengan canggihnya teknologi di Time Trax, dengan kecerdasan McGyver, dengan misteri di Twilight Zone, dengan kepedihan hidup Party of Five, dan sebagainya.

Layar Emas....ah...begitu ditunggu...film2 Hollywood bisa disaksikan tanpa harus menyewa VCD dan DVD. Bagito....ah...Miing, Unang dan Didin yang lucu dan kritis. Tralala...Trilili...ah..Agnes Monica sebelum jejingkrakan seperti sekerang. Doraemon, Remi, Candy Candy, Luv (sinetron anak-anak, inget gak?), Panji Manusia Milenium....Aaaaargh....

Acara musik Delta...deretan lagu teratas....aaahh...Trax yang dibawakan Jefri Waworuntu. Cinema Cinema....Ira Wibowo dan Mayong Suryalaksono, where are you guys??

Ada yang bisa nambahin????

Kembalikan RCTI ku yang dulu.....

Someone, please take me back to yesterday....

>>Ithonx<<

0 comments:

Post a Comment