Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Sunday 16 October 2011

DON'T BE AFRAID OF THE DARK >>> Monster of The Toy Soldiers

Baru disodori film rumah berhantu di Insidious, jadi maklum saja jika harus membanding-bandingkan film ini dengan film setan-setanan tersebut. Film ini memang patut ditunggu apalagi dengan menjual nama Guilermo Del Toro yang makin mantap dengan karya-karya horor yang cerdas. Bagi Ithonx, Shyamalan, Del Torro, Craven adalah jaminan buat horror bermutu tanpa ceceran darah terlalu berlebihan. Del Torro memang tak duduk di kursi sutradara, hanya menulis naskahnya saja, namun tetap saja nama besar yang terpampang di poster sangat menjual.

Balik lagi ke perbandingan film ini dengan Insidious. Banyak kesamaannya memang: Rumah berhantu, pasangan muda, dan anak kecil yang diteror menjadi klise jika saja tidak di olah dengan baik.

Don't be afraid of the dark di buka dengan adegan mendebarkan seorang bapak tua yang mencongkel gigi pelayannya demi mempersembahkan gigi-gigi tersebut agar sang anak kembali padanya. Namun yang terjadi adalah sang bapak tersebut terseret kedalam "alam" lain yang ada di basement rumah super besar-nya tersebut. Ithonx pribadi menilai adegan ini merupakan spoiler. Lebih enak jika cerita ini di buat jadi flashback saja.

Scene kemudian berganti dengan cerita Alex dan Kim yang menjemput bocah cantik bernama Sally dari bandara. Diketahui kemudian bahwa Sally adalah putri Alex yang dikirim sang istri, bercerai dengan Alex, agar tinggal di rumah besar Alex. Sally nampaknya sulit menerima kenyataan bahwa ayah-ibu-nya bercerai, apalagi sang ayah sudah akan menikah dengan Kim.

Konflik klise antar ayah-putri-calon ibu tiri bergulir klise. Untungnya tak dibuat berlarut-larut lantaran Sally menemukan jendela basement dirumah baru mereka. Jelas dengan mudah kita bisa menebak bahwa rumah baru Alex dan Kim adalah rumah yang sama yang dtinggali bapak tua yang bernasib malang di awal cerita.

Dengan insting ingin tahu yang berlebihan, Sally tanpa sengaja melepas makhluk-makhluk imut takut cahaya mengerikan yang menginginkan gigi-gigi dan nyawanya. Selebihnya cerita bergulir dengan pakem yang sangat-sangat klise. Yup, bocah yang sering berulah tak dipercaya saat apa yang ia ceritakan adalah kenyataan. Sang bocah mencari bukti namun tak digubris hingga akhirnya teror datang dan semuanya terlambat....

Semua misteri, dongeng, dan teror terkuak di menit-menit terakhir hingga menuju akhir yang lumayan bikin miris. Keseluruhan cerita memang tak bisa disebut gemilang, namun tetap saja klimaks yang baik, cerita yang tak bertele-tele dan keingin-tahuan penonton akan ending-nya menjadi nilai bagus untuk film ini.

Rasa-rasanya sepanjang menyaksikan film ini kita diingatkan film-film tentang makhluk2 imut bengis semacam The Gremlins, Toy Soldiers, atau beberapa episode The Twilight Zone. Tapi tak apalah, cerita yang tak orisinil ini mampu dikembangkan dengan baik kok.

Katie Holmes bermain sangat datar disini. Mungkin karena naskah tak memberi banyak ruang untuk karakternya berkembang, namun ending film ini akan membuat kita terus mengenang karakter Kim yang ia mainkan. Sama halnya dengan Guy Pierce. Aktor tampan kawakan ini kurang mengena memerankan sosok bapak. Bandingkan dengan pasangan Patrick Wilson dan Rose Byrne di Insidious yang sangat tertekan secara psikologis.

Akhirnya tumpuan film ini hanyalah akting si bocah Bailee Madison yang memerankan Sally. Memang Bailee bukanlah Dakota Fanning yang brilian itu. Namun aktingnya cukup menggigit. Mungkin karena jam terbangnya diserial teve lumayan tinggi ya.

Secara keseluruhan, Don't be afraid of the dark tak memberi 'ketakutan' yang hebat bahkan terasa biasa tanpa cita rasa horor yang kental. Tapi sebagai tontonan sekali tonton, lumayanlah...

>>Ithonx<<



0 comments:

Post a Comment