Universal

Universal
Me and films

Silahkan Cari

Friday 29 July 2011

SCRE4M >>> Setelah 10 Tahun, Ghostface Masih Menebar Terror...

Trilogy Scream memang masih yang terdepan dalam urusan cerita, ketegangan dan dialog-dialog cerdas tanpa mengumbar banyak adegan sadis berlebihan atau adegan telanjang tidak penting layaknya film-film horror lainnya.

Semua orang mengira kalau Trilogy Scream sudah tidak akan berlanjut lagi karena di jilid ketiga semua sudah ditutup dengan manis dan tidak memberi celah besar untuk dilanjutkan, apalagi raupan box office-nya juga tak sebesar jilid pertama.

Namun apa sih yang tak bakal terjadi di Hollywood? Karakter yang tewas pun nekad dihidupkan lagi demi sequel, apalagi di Scream tokoh utama masih hidup semua dan semua orang masih ingin melihat pembantain Ghostface. Jeda sepuluh tahun bikin Scre4m basi? bisa iya bisa tidak. Soalnya, banyak film yang lebih dari 15 tahun baru dibuatkan sequelnya.

Jeda 10 tahun ternyata bisa membuat plot yang disajikan lebih segar sehingga memberi background cerita yang lebih masuk akal. Dewey dan Gale telah menikah dan Sydney menjadi penulis buku terkenal. Hingga akhirnya Sydney pulang kampung ke Woodsboro sambil mempromosikan buku terbarunya. Reuni dengan Gale dan Dewey dan juga bertemu dengan tante dan sepupu remajanya, Sydney sangat bahagia. Tapi seperti biasa, kebahagian tersebut rusak dengan serentetan pembantaian lagi. Penonton pun kemudian hanya disuruh duduk manis sambil menunggu siapa tewas selanjutnya sambil menerka-nerka siapa sang pembunuh yang biasanya dua orang.

Terlepas dari klisenya semua adegan pembantaian, teka-teki dan plot lumayan menarik untuk tetap membuat penonton hanyut dalam kengerian. Plot menjadi pecah dua di awal, yaitu kisah Gale, Sydney dan Dewey, dan kisah sepupu Sydney, Jill dan teman-temannya. Untungnya Sydney masih mendapat peran utama dan tetap memikat penonton yang ingin tokoh ini tidak mati.

Dibarisan tokoh-tokoh lama, plot tak mengalami banyak perubahan. Hanya saja pernikahan Gale dan Dewey nampaknya kurang bahagia dengan tidak adanya bayi, apalagi hadir Judy, deputy-nya Dewey yang nampaknya naksir dengan Dewey. Gale yang ingin berkarir lagi ditambah 'hadirnya' saingan di sektor cinta, melihat peluang bagus untuk 'comeback' saat
munculnya Ghostface.

Tokoh-tokoh baru sayangnya harus tewas demi plot film horror ini. Jill, sepupu Sydney yang masih SMA bersama teman-temannya: Kirby, Olivia, Charlie, Robbie dan manttan pacarnya Trevor harus ikut terseret sebagai korban membabi buta-nya Ghostface. Beberapa tokoh mengingatkan kita pada korban-korban di versi orisinil-nya.

Lalu siapakah pembunuh di sequel in? Shocking!!

Performa trio David Arquette, Courtney Cox dan Neve Campbell masih sangat terjaga. Lantaran masih sangat bagus, maka perhatian kita pindah ke barisan cast baru. Hayden Panettiere mencuri perhatian dengan perannya sebagai Kirby Reed yang cerewet. Emma Roberts juga lumayan apik sebagai Jill. Pemeran-pemeran lainnya juga tak kalah bagusnya walau belum punya nama besar kecuali Rory Culkin yang berperan sebagai Charlie. Malang bagi si tampan Adam Brodie yang kebagian peran polisi, perannya yang kurang penting dan tewas sia-sia membuatnya begitu merana tampil di film ini.

Poin plus harus disematkan pada prolog yang menampilkan bintang-bintang serial teve beken. Adegan2 'film within film' pembantaian dua gadis cantik di awal benar-benar menggelitik dan seru. Cerdas. Anna Paquin, Kristen Bell, Brittany Roberts dan beberapa bintang teve beken rela tampil beberapa menit saja untuk kemudian tewas terbantai. Lihat dan nikmati dialog-dialognya yang cerdas dan menyindir film-film sejenis saat Scream 'libur'.

Di dengungkan sebagai awal dari trilogy baru, nampaknya kemungkinan akan sequel berikutnya masih terbuka lebar. Walau berisi pembunuhan tak ada habisnya, tapi pesan moral juga disematkan di sequel ini. Demi terkenal, membunuhpun juga bisa dilakukan seseorang.

>>Ithonx<<

Monday 25 July 2011

X-MEN: FIRST CLASS >>> Dan Semua Berawal Di Sini...

Yang bukan penggemar komik X-Men yang katanya cukup njelimet, hadirnya X-Men: First Class ini sangat membantu untuk mengenal tokoh-tokoh penting para mutan yang munculdi trilogy dan spin off sebelumnya.

Awalnya, First Class tidak terlalu menyita perhatian Ithonx lantaran sudah dipastikan bahwa Wolverine tidak muncul. Apalah artinya film X-Men tanpa Wolverine? Apalagi bintang-bintang yang kayaknya tidak membuat nafsu menonton banyak berserakan disini. Ithonx bukan fans-nya James McAvoy yang beberapa filmya memang layak tonton juga. Nampaknya versi lebih muda-nya Mystique, Professor X, Magneto dan Beast tak membuat hati tergerak menontonnya.

Namun anggapan tersebut salah besar. X-Men First Class ternyata sangat memikat baik cerita maupun efek spesial-nya. Bagi penikmat semua film-film X-Men, First Class membuat penonton manggut-manggut sambil benaknya terus menghubungkan cerita-cerita yang telah disodorkan sebelumnya. Kita bisa tau semua asal-usul mutan-mutan sakti. Dengan gamblang film ini bercerita hubungan Xavier dan Raven (yang kemudian di kenal dengan Mystique), Hubungan asmara Erik (kemudian menjadi Magneto) dan Raven. Hank McCoy yang awalnya berwujud manusia namun berubah menjadi Beast. Dan banyak cerita lainnya yang enak diikuti.

Porsi terbesar tentu saja adalah kisah Charles Xavier yang nantinya membangun sekolah khusus mutan dan kisah pedihnya Erik Lenhserr yang kemudian bermotomorfosis menjadi Magneto yang super jahat. Jika di film ini Professor X dan Magneto muda masih bersahabat, lalu siapa tokoh jahatnya? Jangan kuatir, mutan bernama Sebastian Shaw menjadi pemicu awalnya X dan Magneto muda bersahabat dan kemudian menjadi musuh bebuyutan. Sebastian Shawadiperankan oleh aktor kawakan Kevin Bacon yang nampak lebih muda di film ini

James McAvoy dan Micheal Fessbender cukup apik memerankan X dan Magneto muda. Sementara, walau nampak kaku, para bintang muda yang memerankan mutan-mutan sakti cukup memeriahkan film ini. Beban berat harus ditanggung Jennifer Lawrence yang memerankan Raven atau Mystique. Di tiga seri sebelumnya Mystique begitu lekat dengan sosok Rebbeca Romijn yang cantik dan seksi, dan Jennifer sedikit kerepotan memerankan Mystique muda.

Tapi masa sih pemain-pemain lama tak ada yang nongol? Yah, memang begitulah adanya. Yang ada hanyalah cameo yang cukup memberi kejutan menyenangkan. Wolverine dan Mystique (Hugh Jackman dan Rebecca Romijn) muncul beberapa detik saja.

Tak perlu diragukan kalau nanti akan ada sequel lagi, karena memang layak ditunggu.

>>Ithonx<<

Sunday 24 July 2011

LIPSTICK JUNGLE SEASON 1 >>> Sex And The City Meets Desperate Houswives

Baru sempet nonton serial yang cuma bertahan dua musim ini. Cerita tentang tiga wanita cantik yang bergerilya di kota New York ini adalah karya Candace Bushnel yang juga menulis Sex and the City. Jika Sex and The City lebih vulgar dan komikal, maka Lipstick Jungle yang season 1 nya hanya memuat tujuh episode saja lebih serius dengan sentuhan problematika yang lebih humanis dan dewasa.


Adalah Wendy, Nico dan Victory. Tiga sahabat yang selalu mendukung satu sama lain. Wendy yang wanita karir di bidang perfilman harus menghadapi sikap suaminya yang merasa berada di bawah bayang2 kesuksesannya, belum lagi masalah dua anaknya yang kerap meminta perhatian lebih. Nico yang belum bisa memiliki anak dengan suami yang dulu adalah dosennya adalah figur peentinng di dunia media. Lantaran kehidupan seksnya yang garing, dia terseret perselingkuhan dengan fotografer muda yang ternyata cinta mati dengan dirinya. Lain halnya dengan Victory. Masih lajang namun labil dalam menjalani karirnya sebagai perancang dan sering tidak mujur dalam masalah cinta.


Tujuh episode di season perdana ini mengajak kita menelusuri tiga dunia pribadi dan kerja tiga wanita ini. Kegetiran nampak dibalik gemerlap dan kesuksesan mereka. Wendy, Nico dan Victory selalu nampak kerepotan menyeimbangkan kehidupan pribadi dan kerja, dan itulah kenikmatan menonton serial ini.


Brooke Shields, Kim raver dan Lindsay Price sangat apik memerankan tiga tokoh utama serial ini. Memang terasa aroma Sex and The City-nya dan juga harus bersain dengan Cashmere Mafia saat ditayangkan, but over all, Lipstick Jungle lumayan menghibur.


Oh ya, penonton wanita pasti blingsatan dengan ulah Robert Buckley yang berperan sebagai selingkuhan Nico yang terlalu sering half-naked.

>>Ithonx<<

Sunday 17 July 2011

CD HUNTING


Hasil perburuan CD ke empat penjuru mata angin: dan yg dibeli:

1. Lee Dewyze (75rb): Live it up; Lagu Sweet Serendepity-nya super duper bikin semangat. Lagu Brooklyn Bridge bikin pengen ke Amrik...

2. Shayne Ward: Obsession (75rb) ; Setelah pita suaranya di operasi, Shayne sedikit berubah aliran musiknya, dan bodi-nya jd buff krn suka fitnes. Lagu Waiting In The Wings-nya gila2an keren

3. Mariah Carey: Music Box (75rb); Cuma pya kaset doang, jd pas nemu album ini gila2an hepi. Ini album legendaris krn memuat lagu2 super massive hits kyk HERO, DREAMLOVER, WITHOUT YOU, ato ANYTIME U NEED A FRIEND

4. Eh nemu DVD MARIAH #1. (50rb) Sudah pya sih, tp demi melihat DVD ini dikemas dlm bentuk 3D dan ada bonus kacamata 3D segala....harus dibeli....

CD Bekas
1.Babyface: The Day (55rb) (1996); Bukan bekas pakai, tp bekas dari toko. Di toko B.U 68 Bandung ada album ini yg masih di segel rapi belum terjamah. Album ini super bagoos krn featuring musisi2 TOP kyk Mariah Carey, Kenny G, Stevie Wonders, Timbaland dan jg Eric Clapton. Satu Kata: Suuuuper.

2. Take That: Nobody Else (45rb) (1996) ; Nih boyband super keren dan mampu menembus pasar amrik di jamannya. Lagu legendaris Back For Good ada disini. Mantaps.

>>Ithonx<<


Monday 4 July 2011

TRANSFORMERS 3 >>> I Just Want Megan Fox Back...!!


Sebagai bagian dari masa kecil yang indah, maka Transformers adalah tontonan wajib. Ketika film ini dirilis, maka film-film lain harus diabaikan dulu demi melihat Autobots dan Decepticons yang berperang memporak-porandakan bumi. Jilid ketiga ini masih seperti jilid-jilid sebelumnya. Hingar bingar dengan pameran CGI yang luar biasa. Namun harus diakui bahwa jilid satu-lah yang paling berkesan. Kenapa? karena saat itu kita masih bertanya-tanya akan seperti apa para Transformers ketika dibuat live action, dan ketika dirilis semua penonton merasa takjub. Selebihnya di dua jilid selanjutnya kita tidak lagi diberi kejutan-kejutan luar biasa namun hanya dibuat melototin film berdurasi panjang tersebut sambil terus bilang "What's next?"

Kali ini di jilid ketiga, musuh para Autobots bukan hanya Decepticons, namun ada Sentinel Prime yang jenius dan beraliansi dengan Decepticons mengambil alih bumi. That's it. Sub plot yang tak terlalu istimewa juga diketengahkan dengan hadirnya Carly dan Bosnya, orang tua Sam yang memaksa Sam mencari kerja, dan intrik pemerintahan.

Cabutnya Megan Fox di jilid ketiga sudah jadi berita besar jauh-jauh hari sebelumnya. Mikaela, karakter yang diperankan Megan Fox, diceritakan putus dengan Sam dan sebagai gantinya ada Carly yang diperankan Rossie Huttington. Bagi Ithonx, karisma Rosie dengan aksen Inggrisnya jauh dibawah Megan Fox. Karkater Carly yang dicemburui Sam gara-gara dekat dengan Bos-nya (Patrick Dampsey) terlalu garing dan belum loveable.

Kisah Sam yang kesulitan mencari pekerjaan sangat segar untuk dinikmati, apalagi datangnya orang tuanya yang terus mencampuri kehidupan pribadinya cukup mengocok perut: mengingatkan kita pada jilid pertama. Namun sayangnya hanya terjadi di awal film saja.

Patrick Dampsey cukup memberi kesan juga tampil sebagai villain dari pihak manusia. Sementara Josh Duhamel dan Tyresse Gibson cukup malang karena karakter yang mereka perankan tidak dieksplorasi.

Jilid ketiga ini lebih baik dari jilid kedua, walau disayangkan Megatron hanya muncul di akhir cerita saja. Namun jilid ketiga ini belum mampu menandingi jilid pertama yang paling berkesan walau dramalurgi jilid 3 juga sangat baik. Memang chemistry bagus antara Shia dan Megan tidak terjadi dengan Shia dan Rossie, namun tertutupi dengan munculnya robot Shockwave yang mengulung-gulung menghancurkan bumi. Bikin shock!

Di balik plot yang klise dan suguhan CGI yang berlebihan, Transformers 3 masih tetap menjadi tontonan yang menyegarkan mata bagi bocah-bocah (besar) yang menyukai robot dan ledakan-ledakan super dahsyat.

Jilid empat? tetap masih dinanti dong.